Iddaily Mobile | Dari Anda Untuk Publik
Youtube Pilihan Iddaily: Pramoedya Ananta Toer
       

04 Januari 2010

[ Atmosphere] Harus Dikupas

Syarief Wadja Bae

Jiwa mana yang rela melihat cintanya terkoyak, sedang talangan sungai belum selesai dihitung.

Diantara kepingan perih yang mampir pada lembaran malam-malam kita, ada yang harus diusap segera. bercak becek yang menempel dicermin kita.

Jangan terlalu lama tenggelam dalam isak kehilangan. jangan sampai mimpi kita digulung waktu. Kalbu yang dibungkus mendung akan dihapus cahaya bulan, karena lelaki itu telah mengumandangkan Alif dikuping hati matahari.

Karena kenyataan harus dikabarkan maka harus kita kupas semua isyarat yang tersirat, agar padang hijau kita semakin sedikit durinya. Ikhlaskan kepergiannya karena kuncinya ada ditelapak kaki Ibu.

awal Januari 2010

puisi lain, klik di sini
graphic by images.free-extras.com

Dibunuh atau Tidak, Jelaskan Hal Kematian Gus Dur!

Iman D. Nugroho

Masih tentang kematian mantan Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Kali ini tentang isu yang sempat beredar dari sebuah SMS yang mengatakan bahwa ada kematian Gus Dur adalah buah dari pembunuhan. Tidak tanggung-tanggung, pihak yang dituduh melakukan pembunuhan itu adalah lingkaran SBY. Bantahan pun mengalir. Termasuk pihak keluarga Gus Dur. Case closed? Tunggu dulu..

Sebelum SMS pembunuhan itu menghebohkan, penjelasan Shinta Nuriyah, istri Gus Dur, tentang matinya CCTV saat SBY menjenguk Gus Dur di RSCM, menjelang kematian Gus Dur, sedikit merisaukan. Apalagi, alasan tentang kematian CCTV yang menghubungkan ruang Gus Dur diperiksa dan ruang tunggu keluarga Gus Dur itu tergolong aneh. "Butuh daya listrik yang lebih besar, sehingga harus dimatikan," kata Shinta Nuriyah yang kemudian menyurus Fariz Dhohir, Istri Yenny Wahid, untuk masuk ke ruangan itu.

Singkat cerita, Fariz pun menangis. "Saat itu dokter mengabarkan tentang meninggalnya Gus Dur," kata Shinta seperti dimuat di Metro TV. Saya bukan orang yang paham tentang kelistrikan. Tapi, silahkan cacimaki saya kalau mengatakan CCTV tidak akan membuat listrik di RSCM terganggu. Lalu mengapa harus dimatikan? Dan Shinta pun merasa keanehan ini perlu diclearkan dengan menyuruh Fariz untuk ke ruangan tempat Gus Dur dirawat. Ujungnya pun bisa diketahui, Gus Dur dinyatakan meninggal dunia 30 Desember 2009 pukul 18.45 wib.

Perihal kematian CCTV itu pun tertutup oleh shock nasional atas kematian Gus Dur. Semua televisi memberitakan tidak henti-hentinya. Mulai dari RSCM, Ciganjur hingga pemakaman Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Media massa cetak memberikan porsi luar biasa. Harian Kompas, memuat hal kematian ini di enam halaman.

***

Kematian memang sesuatu yang sudah digariskan. Tapi bagaimana kematian itu datang, menjadi hal penting yang perlu dijelaskan ke pihak-pihak yang berhak mendapatkannya. Dalam skala kecil adalah keluar, dan dalam skala besar adalah publik. Ketika Munir meninggal dunia di pesawat terbang ke Belanda, publik merasa gelisah dengan orange juice yang diminum Munir dalam penerbangan itu. Kecurigaan muncul menyangkut adanya "sesuatu" di dalam orange juice itu. Lalu bagaimana dengan Gus Dur?

Pertanyaan tentang matinya CCTV, dan membuat proses kematian Gus Dur yang seharusnya bisa diketahui oleh keluarga, menjadi titik pijak pertanyaan ini. Hak keluarga untuk mengetahui dengan lengkap perihal kematian Gus Dur, dihilangkan oleh matinya CCTV. Apakah ini tidak cukup untuk menjadi alasan perlunya polisi menyidik hal ini? Kalau dalam kasus kematian Munir saja muncul kegelisahan, mengapa dalam kasus kematian Gus Dur, tidak boleh ada kegelisahan?

Dalam buku Investigasi Pelanggaran HAM, Panduan untuk Investigasi Hukuman Mati di Luar Proses Hukum, Sewenang-wenang dan Seketika yang diterbitkan oleh Elsam, memuat beberapa hal penting yang harus dilakukan bila ditemukan adaya proses kematian yang tidak wajar. Tidak wajar dalam kematian Gus Dur didasari oleh matinya CCTV, yang pada ujungnya membuat hak keluarga untuk mengetahu kematian itu secara untuk, menjadi tercederai.

Pemotretan adalah hal pertama yang harus dilakukan. Dalam pemotretan itu dicatat pula posisi, keadaan, suhu mayat, kepucatan dan kekakuan. Setelah itu, tangan mayat harus dilindungi dengan mengunakan kantung kertas atau plastik. Pencatatan temperatur di sekitar mayat, dengan pengujian darah akan sangat bermanfaat untuk mengindentifikasi sesuatu yang mencurigakan.

"Catat identitas semua orang yang berada di tempat kejadian, dapatkan informasi dari saksi-saksi, termasuk siapa yang melihat jenazah terakhir saat hidup terakhir kali, dan wawancarai petugas medis yang mungkin telah menyentuh mayat," tulis buku itu. Apabila jenazah itu sudah dirawat di RS (seperti dalam kasus kmatian Gus Dur), maka contoh darah, foto sinar X, dan catatan RS harus didapakan.

Apakah semua hal itu sudah dilakukan dalam kematian Gus Dur?

*Beda santri dan tentara, klik di sini.
*Gerimis di Ciganjur 30 Desember 2009, klik di sini.
*Sebelum aku terlelap, Gus,..

02 Januari 2010

Kartunis Nabi Muhammad Terus Diburu

Iman D. Nugroho | dari berbagai sumber


Kehidupan Kurt Westergaard, kartunis asal Denmark yang menggambar kartun rekaan Nabi Muhammad SAW, hidup dalam keterancaman. Awal Januari ini, rumahnya di Denmark membekuk seorang pria yang berusaha memasuki rumah Kurt tanpa izin. Sebelumnya, ada dua orang lain yang berusaha membunuh pria kelahiran 13 Juli 1935 dengan bom.

Kurt mulai banyak dikenal ketika koran Denmark Jyllands Posten menerbitkan Kartun Muhammad. Termasuk kartun milik Kurt sendiri. Dalam kartun itu digambarkan sosok orang yang merupakan gambaran Nabi Muhammad sedang mengenakan sorban dari bomb. Kontan saja, penerbitan itu melukai perasaan Umat Muslim di seluruh dunia yang tidak memperbolehkannya menggambar sosok Muhammad.

Reaksi yang sama sekali tidak diperkirakan oleh Kurt sebagai kartunis profesional. Dalam sebuah interview di tahun 2009, Kurt menjelaskan, penggambaran kartun itu adalah opini dirinya pada peristiwa terorisme yang marah di seluruh dunia. "Saya hanya ingin menggambarkan asal usul ideologi keliru para terorist itu," katanya.

Apakah Kurt membenci Nabi Muhammad atau Islam? Tidak ada referensi mengenai hal ini. Namun yang pasti Kurt tidak pilih-pilih dalam mengkritik siapa saja yang dianggap tidak benar dalam ukurannya. Politisi Belanda, Geert Wilders' yang dikenal sebagai pemrakarsa film Fitna (yang juga mengkritik Islam), juga dikritik Kurt dalam bentuk kartun. Sebabnya, Geert menggunakan kartunnya di film Fitna, tanpa izin darinya. Geert digambarkan juga memiliku bom di atas kepalanya.

Popularitas yang juga membahayakan itu pun disadari oleh Kurt. Banyak teman dekatnya yang memperingatkan Kurt atas kemungkinan adanya ancaman pembunuhan terhadapnya. "Itu akan menjadi salahku sendiri," katanya. Meski demikian, Kurt tidak berubah. Terutama kekritisannya. Seperti pada imigran yang datang ke Denmark. "Mereka datang ke sini (Denmark) tanpa apa-apa, dan kami (Warga Denmark) memberi mereka semuanya dan hanya ingin mereka menghormati demokrasi. Itupun tidak mereka lakukan," katanya.

Karena keteguhan itu juga, Kurt menerima Sappho Award, penghargaan yang diberikan oleh Free Press Society Denmark untuk jurnalis yang mengkombinasikan profesionalitas dan menolak berkompromi.

Membela Lingkaran SBY Melalui "Gurita Tak Berdata"

Iman D. Nugroho

Sebuah email masuk ke email saya, Sabtu (2/1/10) ini. Judul email itu sederhana saja: Gurita Tak berdata. Bisa ditebak, isi email sepanjang 15 halaman MS Word dengan font 11 itu tak lain adalah "jawaban" atas buku George Junus Aditjondro, Membongkar Gurita Cikeas, Dibalik Skandal Bang Century. "TOlong, nama saya jangan disebut-sebut di Iddaily," kata sang pengirim email yang juga tidak bersedia disebutkan alamat emailnya ini.

Gurita Tidak Berdata berisi tentang analisa atas tulisan-tulisan George yang dimuat dalam bukunya. Mulai Bab Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century, Bab Bantuan Grup Sampoerna untuk Harian Jurnas, Bab Pemanfaatan PSO LKBN Antara untuk Bravo Media Center, hingga yang terakhir bab Kesimpulan buku Gurita Cikeas setebal 183 halaman itu.

Menurut sang penulis, buku George mengungkap pendapat pribadi penulis yang digambarkan melalui tiga fenomena pokok. Tudingan Jaringan Bisnis dan Politik Presiden dan keluarganya, Tudingan Pemanfaatan jaringan, untuk pemenangan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2009 dan Tudingan Keterkaitan jaringan dengan kasus Bank Century. "Analisis bersifat sangat sumir, cenderung tendensius dan spekulatif, serta Lebih mengedepankan logika politik daripada menggunakan logika formal dalam menilai dinamika sosial politik yang terjadi," tulis sang pengirim.

Dari Moerdaya ke Ani Yudhoyono

Di dalam tabel yang disajikan, pembuat tulisan ini mencoba mengkritisi hal yang bersentuhan lansung dengan "lingkaran" SBY. “Sebelum Bank Century diambil alih oleh LPS, Boedi Sampurna, seorang cucu pendiri Pabrik Rokok PT HM Sampoerna, Lim Seng Thee, masih memiliki simpanan sebesar Rp 1.895 milyar di bulan November 2008, sedangkan simpanan Hartati Moerdaya sekitar Rp. 321 Milyar. Keduanya sama-sama penyumbang logistik SBY dalam Pemilu lalu” (Hal. 14-15)," demikian tertulis.

Bantahan dari paparan George itu adalah tidak adanya data-data simpanan Boedi Sampoerna dan Hartarti Moerdaya, serta tidak disebutkan sumbernya. Hasil Klarifikasi dengan Hartati Murdaya (entah kapan dan dimana klarifikasi itu dilakuan), Hartati mengaku tidak pernah menyimpan dana di Bank Century. Bahkan pemimpin Walubi itu baru tahu adanya Bank Century setelah ramai diberitakan di Media Massa.

Juga soal Aliran dana Sampoerna ke Harian Jurnal Nasional (Jurnas), Blora Centre dan Jurnal Bogor, (hal, 23,24,25). Disebutkan di dalam buku milik George, “Sebelum menjabat sebagai pemimpin redaksi Jurnas, Ramadhan Pohan merangkap sebagai Direktur Opini Publik & Studi Partai Politik Blora Center, Think Tank Partai Demokrat yang mengantar SBY ke kursi presidennya yang pertama. Barangkali ini sebabnya, kalangan pengamat politik di Jakarta mencurigai bahwa dana kelompok Sampoerna juga mengalir ke Blora Cente.” (hal. 24)

Menurut penulis Gurita Tidak Berdata, tulisan George itu tidak memiliki data yang valid. Karena Penulis hanya berbekal data sekunder, tanpa referensi langsung dari nara sumber terkait. Apalagi, sudah dibantah langsung oleh Ramadhan Pohan dihadapan George J Aditjondro pada siaran langsung Kabar Pagi TV One Tanggal 29 Desember Pukul 07.30

Termasuk adanya aliran dana PSO LKBN Antara sebesar Rp. 40,6 milyar, ke Bravo Media Center. "Lalu, adakah kontribusi finansial Rully bagi kampanye Capres dan Cawapres SBY-Boediono? Ada. Bersama Direktur LKBN Antara, Dr. Akhmad Mukhlis Yusuf, Separuh dari dana PSO (Public Service Obligation) LKBN Antara yang berjumlah Rp. 40,6 milyar mengalir ke Bravo Media Center, salah satu Tim Kampanye SBY-Boediono (Hal.29-30)."

Hal ini, menurut email bantahan ini, sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin dana PSO LKBN Antara yang Rp. 50 milyar dialirkan 40,6 milyar untuk Bravo Center. Dan, Dirut LKBN Antara, Akhmad Muchlis Yusuf pun sudah membantahnya pada siaran langsung Kabar Pagi TV One Tanggal 29 Desember Pukul 07.30.

Dan yang tidak kalah penting adalah tentang keterkaitan promosi Batik Allure dengan Ibu Negara, Ani Yudhoyono (Hal. 56 hingga 57). “,Adanya potensi konflik kepentingan antara Ny. Ani Yudhoyono sebagai pembina yayasan itu, dan perusahaan batik baru yang telah mengorbitkan anak dan cucunya sebagai ikon, belum banyak disorot orang.” Pernyataan ini, menurut penulis bantahan, tidak didukung sumber referensi yang akurat dan hanya berdasarkan spekulasi penulis.

*pemukulan George Junus Aditjondro ke Ramadhan Pohan, klik di sini.
*Analisa lain soal Bank Century, klik di sini.
*Download buku Gurita Cikeas by George Junus Aditjondro, klik di sini.

ps. butuh edisi lengkap email ini, kirim email ke [email protected]

Perbedaan Santri dan Tentara

Fully Syafi


















Kali ini saya ingin menekankan pada perbedaan. Dalam foto yang saya ambil di sela-sela acara pemakaman KH. ABdurrahman Wahid atau Gus Dur ini, ada satu adegan yang mendiskripsikan perbedaan santri dan tentara. Mulai perbedaan warna (topi dan songkok), hingga susunan barisannya (teratur dan tidak teratur). Sesekali, mengetengahkan perbedaan yang kontras cukup menarik dalam fotografi.

*analisa foto lain, klik di sini.