Photo by Iman D. Nugroho
Komunitas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas se-Surabaya, menggelar demonstrasi anti politisi korup di Surabaya, Rabu (14/1) ini. Mereka menghimbau masyarakat untuk tidak memilih politisi busuk yang mendaftar sebagai calon legislatif dalam pemilu 2009.
Youtube Pilihan Iddaily: Pagar Laut
14 Januari 2009
13 Januari 2009
Petik Laut, Pesta Laut
photo by Iman D. Nugroho
PESTA LAUT. Petik laut benar-benar menjadi pesta laut bagi para nelayan di Muncar, Jawa Timur. Senin (12/1/09) ini, ratusan kapal berhias bendera, berparade di pantai Muncar. Mereka berlayar ke tengah laut untuk membuang sesaji.
PESTA LAUT. Petik laut benar-benar menjadi pesta laut bagi para nelayan di Muncar, Jawa Timur. Senin (12/1/09) ini, ratusan kapal berhias bendera, berparade di pantai Muncar. Mereka berlayar ke tengah laut untuk membuang sesaji.
12 Januari 2009
Kebo-keboan Banyuwangi
photo by Iman D. nugroho
Masyarakat Desa Alas Malang, Banyuwangi, Jawa Timur menggelar acara adat bersih desa Kebo-Keboaan, Minggu (11/1) ini. Dalam acara itu, digelar kirab budaya di sepanjang jalan desa dan di persawahan kawasan desa, dengan simbolisasi kebo (kerbau) yang diperagakan oleh warga desa.
Kerbau atau Kebo (Jawa-red) bisa menjadi simbol kesetiaan. Dalam upacara adat Kebo-keboan di Desa Alasmalang, Kecamatan Sigojuruh, Kabupaten Banyuwangi, kesetiaan ala kerbau yang tanpa lelah melayani manusia dalam mengolah bumi itu, tergambarkan dengan dandanan dan tingkah laku bak kerbau yang dilakukan oleh warga desa.
Secara garis besar, upacara adat Kebo-keboan adalah bentuk rasa syukur warga desa Alasmalang kepada bumi. Selama ini, bumi dinilai telah memberikan banyak hal bagi kehidupan warga desa itu. Mulai tanah yang subur dan mudah ditanami, cuaca yang mendukung, hingga dataran yang indah. Belum lagi harmoni kehidupan semua makhluk hidup di kawasan itu yang tertata harmonis.
Warga Desa Alasmalang percaya, Kebo-keboan pertama kali digelar sekitar 300 tahun yang lalu oleh sesepuh desa bernama Buyut Karti. Saat itu, harmoni kehidupan Desa Alasmalang tiba-tiba dirusak oleh datangnya pagebluk atau wabah mematikan. Dikisahkan, dalam waktu beberapa jam saja, banyak warga desa yang meninggal secara tiba-tiba.
Buyut Karti yang dianggap sakti, memperoleh wangsit untuk melakukan ritual Kebo-keboan yang harus digelar pada tanggal 10 Muharram (bulan Islam) atau 10 Suro (bulan Jawa). Ritual itu diawali dengan selamatan di empat penjuru desa, penanaman gapura palawija di jalan masuk desa dan sesembahan 12 tumpeng. Ritual ditutup dengan ider desa (memutari desa) oleh kebo-keboan. Usai melakukan ritual itu, tiba-tiba pagebluk hilang.
"Sejak saat itu, warga Alas Malang melakukannya secara rutin," kata Indra Gunawan, keturunan Buyut Karti. Sosok "kerbau" dalam Kebo-keboan menjadi inti dari upacara ini. Entah mengapa, jumlah "kerbau" haruslah 18 ekor dan diperankan oleh penduduk asli Desa Alasmalang. Ke-18 orang itu dimakeup layaknya kerbau. Sekujur tubuh mereka dilumuri arang plus rambut palsu warna hitam beserta tanduk. Tidak lupa lonceng kayu berwarna hitam tergantung di leher layaknya kerbau.
Seluruh "kerbau" dimandikan di sumber air tak jauh dari desa setempat. Biasanya, usai dimandikan ke-18 "kerbau" itu akan tidak sadarkan diri karena kemasukan makhluk gaib penunggu desa. Polah tingkah mereka pun berubah layaknya kerbau. Menyeruduk siapa saja yang ada di depannya. Penonton pun berlarian menghindari serudukan "kerbau". Penonton yang tertangkap harus rela dilumuri arang hitam yang ada di sekujur tubuh "kerbau".
Puncak acara Kebo-keboan adalah prosesi membajak sawah dan menanam bibit padi. Peran kerbau dalam membajak sawah digantikan oleh "kerbau" Kebo-keboan. Saat itu, penonton yang ada di pematang sawah berebut mengambil bibit padi yang baru saja ditanam. Mereka percaya, bibit padi itu bisa digunakan sebagai jimat menolak bahaya dan jimat keberuntungan. Uniknya, saat penonton mengambil bibit padi itu, para "kerbau" mengamuk dan terus menyeruduk.
Kemeriahan pun tak terelakkan dalam proses itu. Penonton yang tertangkap harus rela bermandi lumpur sawah, karena bergulat dengan "kerbau". Awas,.."kerbau" menyeruduk!
Masyarakat Desa Alas Malang, Banyuwangi, Jawa Timur menggelar acara adat bersih desa Kebo-Keboaan, Minggu (11/1) ini. Dalam acara itu, digelar kirab budaya di sepanjang jalan desa dan di persawahan kawasan desa, dengan simbolisasi kebo (kerbau) yang diperagakan oleh warga desa.
Kerbau atau Kebo (Jawa-red) bisa menjadi simbol kesetiaan. Dalam upacara adat Kebo-keboan di Desa Alasmalang, Kecamatan Sigojuruh, Kabupaten Banyuwangi, kesetiaan ala kerbau yang tanpa lelah melayani manusia dalam mengolah bumi itu, tergambarkan dengan dandanan dan tingkah laku bak kerbau yang dilakukan oleh warga desa.
Secara garis besar, upacara adat Kebo-keboan adalah bentuk rasa syukur warga desa Alasmalang kepada bumi. Selama ini, bumi dinilai telah memberikan banyak hal bagi kehidupan warga desa itu. Mulai tanah yang subur dan mudah ditanami, cuaca yang mendukung, hingga dataran yang indah. Belum lagi harmoni kehidupan semua makhluk hidup di kawasan itu yang tertata harmonis.
Warga Desa Alasmalang percaya, Kebo-keboan pertama kali digelar sekitar 300 tahun yang lalu oleh sesepuh desa bernama Buyut Karti. Saat itu, harmoni kehidupan Desa Alasmalang tiba-tiba dirusak oleh datangnya pagebluk atau wabah mematikan. Dikisahkan, dalam waktu beberapa jam saja, banyak warga desa yang meninggal secara tiba-tiba.
Buyut Karti yang dianggap sakti, memperoleh wangsit untuk melakukan ritual Kebo-keboan yang harus digelar pada tanggal 10 Muharram (bulan Islam) atau 10 Suro (bulan Jawa). Ritual itu diawali dengan selamatan di empat penjuru desa, penanaman gapura palawija di jalan masuk desa dan sesembahan 12 tumpeng. Ritual ditutup dengan ider desa (memutari desa) oleh kebo-keboan. Usai melakukan ritual itu, tiba-tiba pagebluk hilang.
"Sejak saat itu, warga Alas Malang melakukannya secara rutin," kata Indra Gunawan, keturunan Buyut Karti. Sosok "kerbau" dalam Kebo-keboan menjadi inti dari upacara ini. Entah mengapa, jumlah "kerbau" haruslah 18 ekor dan diperankan oleh penduduk asli Desa Alasmalang. Ke-18 orang itu dimakeup layaknya kerbau. Sekujur tubuh mereka dilumuri arang plus rambut palsu warna hitam beserta tanduk. Tidak lupa lonceng kayu berwarna hitam tergantung di leher layaknya kerbau.
Seluruh "kerbau" dimandikan di sumber air tak jauh dari desa setempat. Biasanya, usai dimandikan ke-18 "kerbau" itu akan tidak sadarkan diri karena kemasukan makhluk gaib penunggu desa. Polah tingkah mereka pun berubah layaknya kerbau. Menyeruduk siapa saja yang ada di depannya. Penonton pun berlarian menghindari serudukan "kerbau". Penonton yang tertangkap harus rela dilumuri arang hitam yang ada di sekujur tubuh "kerbau".
Puncak acara Kebo-keboan adalah prosesi membajak sawah dan menanam bibit padi. Peran kerbau dalam membajak sawah digantikan oleh "kerbau" Kebo-keboan. Saat itu, penonton yang ada di pematang sawah berebut mengambil bibit padi yang baru saja ditanam. Mereka percaya, bibit padi itu bisa digunakan sebagai jimat menolak bahaya dan jimat keberuntungan. Uniknya, saat penonton mengambil bibit padi itu, para "kerbau" mengamuk dan terus menyeruduk.
Kemeriahan pun tak terelakkan dalam proses itu. Penonton yang tertangkap harus rela bermandi lumpur sawah, karena bergulat dengan "kerbau". Awas,.."kerbau" menyeruduk!
09 Januari 2009
"Sinagog ini tidak ada hubungannya dengan Israel"
Iman D. Nugroho, Surabaya, Jawa Timur
Kejadian Kamis (8/1/09) pagi lalu itu belum terhapus dari ingatan Sunarmi. Ketika itu, perempuan 43 tahun ini menyaksikan puluhan orang dengan membawa bendera organisasi Islam plus spanduk berisi caci maki kepada Israel berkibar di depan rumahnya. Diiringi orasi menolak serangan Israel ke Palestina dari speaker besar, beberapa orang memanjat pagar rumahnya, yang juga satu kompleks dengan Sinagog, tempat ibadah Agama Yahudi di Surabaya.
"Saya kebingungan, mengapa mereka berdemonstrasi di Sinagog, padahal Sinagog ini tidak ada hubungannya dengan Israel," kata Sunarmi pada The Jakarta Post. Tidak hanya Sunarmi, Fitri Ramalila, anak terakhirnya masih berumur 6 tahun pun juga merasakan hal yang sama. Fitri yang baru pulang dari sekolah taman kanak-kanak pun tidak bisa masuk ke rumah. Puluhan orang itu mengepung Sinagog (dan rumahnya). Fitri dan ibunya diminta menunggu di depan gedung Bank Central Asia (BCA) yang terletak di samping kiri rumahnya. "Fitri juga ketakutan, sampai sekarang dia masih mengingatnya," jelas Sunarmi, Jumat sore ini.
Sinagog di Jl. Kayun Surabaya itu adalah tempat peribadahan agama Yahudi satu-satunya di Indonesia. Tidak banyak orang yang mengetahui bangunan berarsitek Eropa ini sebagai tempat ibadah agama Yahudi. Dari luar, hanya tampak seperti rumah biasa. Yang membedakan hanya logo Bintang Daud dan tulisan Ibrani di pintu masuk depan. Pintu gerbangnya pun selalu tergembok rapat.
Sehari-hari, warga Belanda beragama Yahudi, Rifka Shayes, menjaga tempat peribadahan seluas kurang lebih 900m2 itu. Namun, karena penyakit diabetes basah yang dideritanya, Rifka lebih sering tinggal di rumah Hana Margaret, anaknya di kawasan Surabaya Selatan. Satu kompleks dengan Sinagog itu, tinggal Sunarmi bersama Sugeng, suaminya, dan tiga anaknya. Sunarmi adalah anak dari mendiang Yosef Aron dan Karti.
Yosef Aron adalah warga negara Myanmar beragama Yahudi, yang menikah dengan Karti, perempuan asal Kertosono, Jawa Timur. "Opa (panggilan Yosef Aron) memang beragama Yahudi, tapi almarhumah ibu saya (Karti) dan keluarga saya, tetap beragama Islam," kata Sunarmi. Setelah menikah pada tahun 1978, Yosef Aron dan Karti mengajak Sunarmi tinggal di samping Sinagog. Hingga akhirnya Yosef Aron dan Karti meninggal dunia, ganti Sunarmi meneruskan tinggal di Sinagog, sekaligus menjadi petugas kebersihan.
Sunarmi menjelaskan, meskipun berlabel tempat Ibadah Yahudi, namun aktivitas di Sinagog, tergolong sepi. Sehari-hari hanya Rifka Shayes yang beribadah di Sinagog ini. Salah satu sebabnya, jumlah penganut agama Yahudi di Surabaya, lebih tepatnya di Indonesia, tidak lebih dari 10 orang. Dalam keluarga Rifka Shayes saja, hanya ada tiga orang yang beragama Yahudi. Sayes (suami Rifka), Rifka dan Hana Margaret, anak perempuannya. Suami Hana, Yusran Samba, justru beragama Islam.
Hanya sesekali, ada turis dari manca negara yang datang ke Sinagog ini untuk melihat-lihat. "Dan ada pula yang menggunakan Sinagog ini untuk upacara kematian, memang orang Yahudi di Indonesia sudah tua-tua," kenang Sunarmi. Termasuk Yosef Aron, ayah Sunarmi yang sebelum dikuburkan, disembayangi dulu di Sinagog. Karena itulah, tidak habis pikir bila tiba-tiba ada demonstrasi menentang serangan Israel yang datang ke Sinagog ini. "Sinagog ini tidak ada hubungannya dengan Israel," katanya.
Kejadian Kamis (8/1/09) pagi lalu itu belum terhapus dari ingatan Sunarmi. Ketika itu, perempuan 43 tahun ini menyaksikan puluhan orang dengan membawa bendera organisasi Islam plus spanduk berisi caci maki kepada Israel berkibar di depan rumahnya. Diiringi orasi menolak serangan Israel ke Palestina dari speaker besar, beberapa orang memanjat pagar rumahnya, yang juga satu kompleks dengan Sinagog, tempat ibadah Agama Yahudi di Surabaya.
"Saya kebingungan, mengapa mereka berdemonstrasi di Sinagog, padahal Sinagog ini tidak ada hubungannya dengan Israel," kata Sunarmi pada The Jakarta Post. Tidak hanya Sunarmi, Fitri Ramalila, anak terakhirnya masih berumur 6 tahun pun juga merasakan hal yang sama. Fitri yang baru pulang dari sekolah taman kanak-kanak pun tidak bisa masuk ke rumah. Puluhan orang itu mengepung Sinagog (dan rumahnya). Fitri dan ibunya diminta menunggu di depan gedung Bank Central Asia (BCA) yang terletak di samping kiri rumahnya. "Fitri juga ketakutan, sampai sekarang dia masih mengingatnya," jelas Sunarmi, Jumat sore ini.
Sinagog di Jl. Kayun Surabaya itu adalah tempat peribadahan agama Yahudi satu-satunya di Indonesia. Tidak banyak orang yang mengetahui bangunan berarsitek Eropa ini sebagai tempat ibadah agama Yahudi. Dari luar, hanya tampak seperti rumah biasa. Yang membedakan hanya logo Bintang Daud dan tulisan Ibrani di pintu masuk depan. Pintu gerbangnya pun selalu tergembok rapat.
Sehari-hari, warga Belanda beragama Yahudi, Rifka Shayes, menjaga tempat peribadahan seluas kurang lebih 900m2 itu. Namun, karena penyakit diabetes basah yang dideritanya, Rifka lebih sering tinggal di rumah Hana Margaret, anaknya di kawasan Surabaya Selatan. Satu kompleks dengan Sinagog itu, tinggal Sunarmi bersama Sugeng, suaminya, dan tiga anaknya. Sunarmi adalah anak dari mendiang Yosef Aron dan Karti.
Yosef Aron adalah warga negara Myanmar beragama Yahudi, yang menikah dengan Karti, perempuan asal Kertosono, Jawa Timur. "Opa (panggilan Yosef Aron) memang beragama Yahudi, tapi almarhumah ibu saya (Karti) dan keluarga saya, tetap beragama Islam," kata Sunarmi. Setelah menikah pada tahun 1978, Yosef Aron dan Karti mengajak Sunarmi tinggal di samping Sinagog. Hingga akhirnya Yosef Aron dan Karti meninggal dunia, ganti Sunarmi meneruskan tinggal di Sinagog, sekaligus menjadi petugas kebersihan.
Sunarmi menjelaskan, meskipun berlabel tempat Ibadah Yahudi, namun aktivitas di Sinagog, tergolong sepi. Sehari-hari hanya Rifka Shayes yang beribadah di Sinagog ini. Salah satu sebabnya, jumlah penganut agama Yahudi di Surabaya, lebih tepatnya di Indonesia, tidak lebih dari 10 orang. Dalam keluarga Rifka Shayes saja, hanya ada tiga orang yang beragama Yahudi. Sayes (suami Rifka), Rifka dan Hana Margaret, anak perempuannya. Suami Hana, Yusran Samba, justru beragama Islam.
Hanya sesekali, ada turis dari manca negara yang datang ke Sinagog ini untuk melihat-lihat. "Dan ada pula yang menggunakan Sinagog ini untuk upacara kematian, memang orang Yahudi di Indonesia sudah tua-tua," kenang Sunarmi. Termasuk Yosef Aron, ayah Sunarmi yang sebelum dikuburkan, disembayangi dulu di Sinagog. Karena itulah, tidak habis pikir bila tiba-tiba ada demonstrasi menentang serangan Israel yang datang ke Sinagog ini. "Sinagog ini tidak ada hubungannya dengan Israel," katanya.
Nelayan Suramadu
photo by Iman D. Nugroho
Pembangunan jembatan Surabaya-Madura, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Suramadu, mendekati fase paling penting. Yakni tersambungnya bentang tengah, yang menghubungkan Surabaya dan Madura. Rencananya, bentang tengah akan tersambung pada Februari 2009. Pembangunan Jembatan Suramadu diperkirakan selesai pada Maret, 2009.
Pembangunan jembatan Surabaya-Madura, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Suramadu, mendekati fase paling penting. Yakni tersambungnya bentang tengah, yang menghubungkan Surabaya dan Madura. Rencananya, bentang tengah akan tersambung pada Februari 2009. Pembangunan Jembatan Suramadu diperkirakan selesai pada Maret, 2009.
08 Januari 2009
The Grave of Israel
Iman D. Nugroho, Surabaya.
Demonstrasi Front Pembela Islam (FPI) di dekat Konjen AS di Surabaya, Kamis (8/1) berlangsung tegang. Massa yang marah membakar bendera AS dan Israel. "Jalur Gaza adalah kuburan Israel," tulis FPI dalalm salah satu posternya.
07 Januari 2009
Bentang Tengah Diperkirakan Tersambung Pada Akhir Pebruari
Press Release
Tahun 2009 adalah menjadi tahun penentu selesainya pembangunan Jembatan Nasional Surabaya-Madura (Suramadu) yang sejak tahun 2003 lalu mulai dibangun. Pelaksana proyek menargetkan akhir Pebruari mendatang Bentang Tengah (Main Span) yang merupakan induk jembatan terpanjang tersebut akan tersambung. Namun demikian, khusus untuk Approach Bridge di sisi Surabaya karena adanya kendala teknis baru akan tersambung pada akhir Maret.
“Dengan kondisi tersebut, jembatan ini tetap optimistis selesai dikerjakan sesuai target, yakni awal April,” kata Ir Atiyanto Busono, MT, Kepala Satuan Kerja Sementara (SKS) Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Bentang Tengah.
Ditambahkannya, meski saat itu sudah tersambung, namun jembatan belum bisa dilintasi masyarakat umum. Ini karena pada saat itu badan jalan belum diaspal, lagi pula pelaksanaan finishing juga masih berjalan.
Pada Bentang Tengah, pilar yang nantinya akhir Pebruari tersambung, yakni dari Pilar 45 di sisi Surabaya hingga Pilar 56 di sisi Madura. Sedangkan yang baru tersambung pada akhir Maret, yakni dari Pilar 37 sampai 44 yang kesemuanya berada di sisi Surabaya.
Menghadapi berbagai kendala teknis, pelaksana proyek berusaha untuk menyelesaikan dengan menerapan teknologi yang dimiliki. Secara umum, saat ini kendala yang sering dihadapi di lapangan, yakni kurang bersahabatnya kondisi cuaca akibat musim penghujan. Kondisi cuaca di laut berbeda dengan di darat. Mengatasi hal itu, selama proses pembangunan berlangsung pelaksana proyek terus menjalin komunikasi dengan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Juanda untuk meng-apdate kondisi prakiraan cuaca terbaru.
“Jika kondisi cuaca kurang bersahabat, seperti hujan yang cukup lebat diiringi angin yang sangat kencang, kami terpaksa menghentikan pelaksanaan proyek untuk sementara waktu demi keselamatan para pekerja,” katanya.
Makin optimismenya pembangunan jembatan ini sesuai target tidak luput dengan telah dicairkannya dana pinjaman (Loan) tahap II oleh Pemerintah Cina senilai 68,93 juta Dolar Amerika akhir Desember 2008 yang diperuntukkan untuk pembangunan bentang tengah. Dana pinjaman itu berasal dari Bank Exim Of China.
Hingga awal Januari 2009, pada pembangunan bentang tengah pelaksanaan fisik di Main Bridge berupa pemasangan Steel Box Girder di pilar 46 yang sudah terpasang mencapai 14 segment dari total yang dibutuhkan 18 segment, pilar 47 sudah terpasang 14 segment dengan jumlah yang dibutuhkan sama, yakni 18 segment. Di pilar 46 Cable Stayed yang sudah terpasang untuk arah Surabaya mencapai 2x13 kabel, arah Madura sudah terpasang 2x13 dari tiap-tiap arah yang dibutuhkan sebanyak 36 kabel.
Sedangkan pilar 47 Cable Stayed arah Surabaya yang sudah terpasang 2x13 kabel, arah Madura 2x13 kabel dari jumlah yang dibutuhkan tiap-tiap arah sebanyak 36 kabel. Untuk Approach Bridge, pelaksanaan fisik di sisi Surabaya dari pilar 37 sampai 44 pengecoran Pier Shaft selesai 100%. Pengecoran pilar yang bentuknya seperti huruf V (V-pier) pada pilar 45 sudah 80% selesai. Di sisi Madura yang dimulai dari pilar 49 sampai 56, pengecoran Pier Shaft juga sudah selesai 100%, sedangkan pengecoran pilar berbentuk huruf V juga 75% selesai. Khusus untuk pengecoran Concrete Box Girder di sisi Madura sudah selesai 79,66% berbeda dengan yang berada di sisi Surabaya yang baru mencapai 0,05%.
Total progres Bentang Tengah (Main Span) yang sudah dicapai hingga kini 81,85%, meliputi Main Bridge 84,40%, Aproach Bridge sisi Madura 81,15%, dan di sisi Surabaya 77,05%. Kedua Approach Bridge total progresnya 78,20%. Sedangkan untuk Cable Stay 84,40%.
Di sisi Surabaya, hingga saat ini pembangunan jalan akses sudah mencapai 96,62%. Untuk Causeway atau jalan pendekat 99,73% selesai. Untuk pembebasan lahan di sisi Surabaya saat ini masih berlangsung penerapan konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dimana surat keputusan penetapannya sudah diterbitkan. Dan kini tinggal menunggu hasil dari PN Surabaya terkait pemanggilan pada pemilik lahan. Pada sisi tersebut lahan yang sudah terbebaskan 130.000 m² atau 99,54% dari total lahan yang dibutuhkan 131.369 m².
Sedangkan lahan yang belum bebas 604 m² milik lima warga, meliputi H Munip seluas 100 m² beralamat di Jl Kedung Cowek 139 B, H Rofi’i seluas 100 m² beralamat Jl Kedung Cowek 147 A, H Mustofa seluas 165 m² beralamat Jl Kedung Cowek 150, Hendra seluas 116 m² beralamat Jl Kedung Cowek 180, dan H Yunus seluas 123 m² beralamat Jl Kedung Cowek 244. Proses konsinyasi sendiri kini memasuki tahap akhir, dimana Pemkot Surabaya berencana akan mengesekusi lahan tersebut akhir Januari nanti jika dana di PN Surabay tidak segera diambil.
Causeway Sisi Madura Selesai
Jika bentang tengah baru tersambung akhir Pebruari, lain halnya dengan Causeway atau jalan pendekat di sisi Madura. Pembangunan Causeway di sisi Madura telah selesai 100%, dimana pelaksanaan Provisional Hand Offer (PHO) atau serah terima dari pihak kontraktor pembangunan ke pelaksana proyek (pemerintah, red) telah dilakukan pada 17 Desember 2008 di kantor pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Sisi Madura di Bangkalan.
Kepala Satuan Kerja Sementara (SKS) Proyek Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu sisi Madura, Ir Siswo Dwiyanto mengatakan, karena sudah PHO, Causeway sisi Madura juga sudah selesai tahap finishing-nya baik berupa pengaspalan badan jalan jembatan maupun pemasangan lampu penerang jembatan.
Di Madura, pembangunan jalan pendekat 79,73% sudah selesai, sedangkan pembebasan lahan 94,64% sudah selesai. Terkait belum bebasnya sebagian lahan, pelaksana proyek telah menerapkan sistem konsinyasi dengan menitipkan dana untuk pembebasan lahan ke Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Bangkalan. Pihak PN Bangkalan juga telah menerbitkan surat penetapan dan telah beberapa kali memanggil pemilik lahan. Lahan-lahan yang belum bebas itu sebagian berupa perbukitan dan kebun yang ditanami pohon jati.
Jumlah lahan yang dikonsinyasikan adalah milik 8 warga dengan total luas 28.131 m². Rincian lokasi lahan tersebut, antara lain terdapat di Desa Morkepek 6.687 m², Desa Pangpong 9.768 m², dan Desa Baengas 11.676 m².
Penerapan sistem konsinyasi tersebut sudah dibenarkan. Ini karena lahan yang sudah terbebaskan sudah mencapai 99,52% dan melebihi syarat 75% seperti yang telah tercantum dalam Perpres 65 Tahun 2006 tentang Perubahan Perpres No 36/2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum khususnya pada Pasal 10. Alasan lain yakni jalan tersebut tidak memungkinkan untuk dipindahkan, serta beberapa kali musyawarah tetapi belum ada kesepakatan dan pemilik lahan selalu keberatan dengan harga yang ditawarkan pemerintah. (Tim Suramadu)
Cat:
- Info Lebih Lanjut Hubungi, Ashari 081 851 293 9
- Seperti diketahui, panjang total jembatan Suramadu 5.438 m meliputi Causeway sisi Surabaya 1.458 m, Causeway sisi Madura 1.818 m. Sedang untuk bentang tengah panjang keseluruhan mencapai 2.162 m terdiri dari dua Approach Bridge masing-masing 672 m dan Main Bridge sepanjang 818 m. Panjang jalan pendekat di sisi Surabaya mencapai 4,35 km dan di sisi Madura 11,50 km. Proyek pembangunan jembatan suramadu mulai dikerjakan pertengahan tahun 2002. Pemerintah menargetkan penyelesaian pembangunan jembatan bisa dilintasi untuk umum pada April 2009.
Tahun 2009 adalah menjadi tahun penentu selesainya pembangunan Jembatan Nasional Surabaya-Madura (Suramadu) yang sejak tahun 2003 lalu mulai dibangun. Pelaksana proyek menargetkan akhir Pebruari mendatang Bentang Tengah (Main Span) yang merupakan induk jembatan terpanjang tersebut akan tersambung. Namun demikian, khusus untuk Approach Bridge di sisi Surabaya karena adanya kendala teknis baru akan tersambung pada akhir Maret.
“Dengan kondisi tersebut, jembatan ini tetap optimistis selesai dikerjakan sesuai target, yakni awal April,” kata Ir Atiyanto Busono, MT, Kepala Satuan Kerja Sementara (SKS) Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Bentang Tengah.
Ditambahkannya, meski saat itu sudah tersambung, namun jembatan belum bisa dilintasi masyarakat umum. Ini karena pada saat itu badan jalan belum diaspal, lagi pula pelaksanaan finishing juga masih berjalan.
Pada Bentang Tengah, pilar yang nantinya akhir Pebruari tersambung, yakni dari Pilar 45 di sisi Surabaya hingga Pilar 56 di sisi Madura. Sedangkan yang baru tersambung pada akhir Maret, yakni dari Pilar 37 sampai 44 yang kesemuanya berada di sisi Surabaya.
Menghadapi berbagai kendala teknis, pelaksana proyek berusaha untuk menyelesaikan dengan menerapan teknologi yang dimiliki. Secara umum, saat ini kendala yang sering dihadapi di lapangan, yakni kurang bersahabatnya kondisi cuaca akibat musim penghujan. Kondisi cuaca di laut berbeda dengan di darat. Mengatasi hal itu, selama proses pembangunan berlangsung pelaksana proyek terus menjalin komunikasi dengan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Juanda untuk meng-apdate kondisi prakiraan cuaca terbaru.
“Jika kondisi cuaca kurang bersahabat, seperti hujan yang cukup lebat diiringi angin yang sangat kencang, kami terpaksa menghentikan pelaksanaan proyek untuk sementara waktu demi keselamatan para pekerja,” katanya.
Makin optimismenya pembangunan jembatan ini sesuai target tidak luput dengan telah dicairkannya dana pinjaman (Loan) tahap II oleh Pemerintah Cina senilai 68,93 juta Dolar Amerika akhir Desember 2008 yang diperuntukkan untuk pembangunan bentang tengah. Dana pinjaman itu berasal dari Bank Exim Of China.
Hingga awal Januari 2009, pada pembangunan bentang tengah pelaksanaan fisik di Main Bridge berupa pemasangan Steel Box Girder di pilar 46 yang sudah terpasang mencapai 14 segment dari total yang dibutuhkan 18 segment, pilar 47 sudah terpasang 14 segment dengan jumlah yang dibutuhkan sama, yakni 18 segment. Di pilar 46 Cable Stayed yang sudah terpasang untuk arah Surabaya mencapai 2x13 kabel, arah Madura sudah terpasang 2x13 dari tiap-tiap arah yang dibutuhkan sebanyak 36 kabel.
Sedangkan pilar 47 Cable Stayed arah Surabaya yang sudah terpasang 2x13 kabel, arah Madura 2x13 kabel dari jumlah yang dibutuhkan tiap-tiap arah sebanyak 36 kabel. Untuk Approach Bridge, pelaksanaan fisik di sisi Surabaya dari pilar 37 sampai 44 pengecoran Pier Shaft selesai 100%. Pengecoran pilar yang bentuknya seperti huruf V (V-pier) pada pilar 45 sudah 80% selesai. Di sisi Madura yang dimulai dari pilar 49 sampai 56, pengecoran Pier Shaft juga sudah selesai 100%, sedangkan pengecoran pilar berbentuk huruf V juga 75% selesai. Khusus untuk pengecoran Concrete Box Girder di sisi Madura sudah selesai 79,66% berbeda dengan yang berada di sisi Surabaya yang baru mencapai 0,05%.
Total progres Bentang Tengah (Main Span) yang sudah dicapai hingga kini 81,85%, meliputi Main Bridge 84,40%, Aproach Bridge sisi Madura 81,15%, dan di sisi Surabaya 77,05%. Kedua Approach Bridge total progresnya 78,20%. Sedangkan untuk Cable Stay 84,40%.
Di sisi Surabaya, hingga saat ini pembangunan jalan akses sudah mencapai 96,62%. Untuk Causeway atau jalan pendekat 99,73% selesai. Untuk pembebasan lahan di sisi Surabaya saat ini masih berlangsung penerapan konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dimana surat keputusan penetapannya sudah diterbitkan. Dan kini tinggal menunggu hasil dari PN Surabaya terkait pemanggilan pada pemilik lahan. Pada sisi tersebut lahan yang sudah terbebaskan 130.000 m² atau 99,54% dari total lahan yang dibutuhkan 131.369 m².
Sedangkan lahan yang belum bebas 604 m² milik lima warga, meliputi H Munip seluas 100 m² beralamat di Jl Kedung Cowek 139 B, H Rofi’i seluas 100 m² beralamat Jl Kedung Cowek 147 A, H Mustofa seluas 165 m² beralamat Jl Kedung Cowek 150, Hendra seluas 116 m² beralamat Jl Kedung Cowek 180, dan H Yunus seluas 123 m² beralamat Jl Kedung Cowek 244. Proses konsinyasi sendiri kini memasuki tahap akhir, dimana Pemkot Surabaya berencana akan mengesekusi lahan tersebut akhir Januari nanti jika dana di PN Surabay tidak segera diambil.
Causeway Sisi Madura Selesai
Jika bentang tengah baru tersambung akhir Pebruari, lain halnya dengan Causeway atau jalan pendekat di sisi Madura. Pembangunan Causeway di sisi Madura telah selesai 100%, dimana pelaksanaan Provisional Hand Offer (PHO) atau serah terima dari pihak kontraktor pembangunan ke pelaksana proyek (pemerintah, red) telah dilakukan pada 17 Desember 2008 di kantor pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Sisi Madura di Bangkalan.
Kepala Satuan Kerja Sementara (SKS) Proyek Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu sisi Madura, Ir Siswo Dwiyanto mengatakan, karena sudah PHO, Causeway sisi Madura juga sudah selesai tahap finishing-nya baik berupa pengaspalan badan jalan jembatan maupun pemasangan lampu penerang jembatan.
Di Madura, pembangunan jalan pendekat 79,73% sudah selesai, sedangkan pembebasan lahan 94,64% sudah selesai. Terkait belum bebasnya sebagian lahan, pelaksana proyek telah menerapkan sistem konsinyasi dengan menitipkan dana untuk pembebasan lahan ke Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Bangkalan. Pihak PN Bangkalan juga telah menerbitkan surat penetapan dan telah beberapa kali memanggil pemilik lahan. Lahan-lahan yang belum bebas itu sebagian berupa perbukitan dan kebun yang ditanami pohon jati.
Jumlah lahan yang dikonsinyasikan adalah milik 8 warga dengan total luas 28.131 m². Rincian lokasi lahan tersebut, antara lain terdapat di Desa Morkepek 6.687 m², Desa Pangpong 9.768 m², dan Desa Baengas 11.676 m².
Penerapan sistem konsinyasi tersebut sudah dibenarkan. Ini karena lahan yang sudah terbebaskan sudah mencapai 99,52% dan melebihi syarat 75% seperti yang telah tercantum dalam Perpres 65 Tahun 2006 tentang Perubahan Perpres No 36/2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum khususnya pada Pasal 10. Alasan lain yakni jalan tersebut tidak memungkinkan untuk dipindahkan, serta beberapa kali musyawarah tetapi belum ada kesepakatan dan pemilik lahan selalu keberatan dengan harga yang ditawarkan pemerintah. (Tim Suramadu)
Cat:
- Info Lebih Lanjut Hubungi, Ashari 081 851 293 9
- Seperti diketahui, panjang total jembatan Suramadu 5.438 m meliputi Causeway sisi Surabaya 1.458 m, Causeway sisi Madura 1.818 m. Sedang untuk bentang tengah panjang keseluruhan mencapai 2.162 m terdiri dari dua Approach Bridge masing-masing 672 m dan Main Bridge sepanjang 818 m. Panjang jalan pendekat di sisi Surabaya mencapai 4,35 km dan di sisi Madura 11,50 km. Proyek pembangunan jembatan suramadu mulai dikerjakan pertengahan tahun 2002. Pemerintah menargetkan penyelesaian pembangunan jembatan bisa dilintasi untuk umum pada April 2009.
Bengkel Muda Surabaya Cari Anggota Baru
Press Release---Kelompok Teater Bengkel Muda Surabaya (BMS) membuka kesempatan bagi generasi muda untuk bergabung menjadi anggota. Untuk itu, mulai Rabu (7/1), BMS telah membuka pendaftaran bagi para calon anggota baru tesebut. Syaratnya minimal lulus SMA/ sederajat atau sedang kuliah. Sudah bekerja juga tidak masalah.
Formulir pendaftaran bisa langsung diambil di sekretariat BMS, Kompleks Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suryo 15 Surabaya, dengan menghubungi Sdr. Ipung, Nuri atau Hanif, sebelum tanggal 27 Januari. Besar kemungkinan pendaftaran akan langsung ditutup jika peminat telah memenuhi kuota sebelum masa tenggat pendaftaran berakhir. Para calon anggota baru itu akan langsung dididik menjadi seorang aktor/ aktris selama tiga bulan, mulai awal Februari hingga April, dengan intensitas setiap dua kali seminggu.
Saat ini BMS sedang masa jeda setelah melakukan proses panjang produksi lakon 'Pesta Pencuri', naskah Perancis, karya Jean Anouilh, yang diadaptasi dan disutradarai oleh Zainuri, dan telah ditampilkan di 10 kota besar di Pulau Jawa selama 2007 - 2008. Penerimaan calon anggota baru ini dibuka sebagai salah satu persiapan untuk menyongsong produksi baru Teater BMS yang rencananya akan mulai inten digarap pada pertengahan 2009 mendatang.
Formulir pendaftaran bisa langsung diambil di sekretariat BMS, Kompleks Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suryo 15 Surabaya, dengan menghubungi Sdr. Ipung, Nuri atau Hanif, sebelum tanggal 27 Januari. Besar kemungkinan pendaftaran akan langsung ditutup jika peminat telah memenuhi kuota sebelum masa tenggat pendaftaran berakhir. Para calon anggota baru itu akan langsung dididik menjadi seorang aktor/ aktris selama tiga bulan, mulai awal Februari hingga April, dengan intensitas setiap dua kali seminggu.
Saat ini BMS sedang masa jeda setelah melakukan proses panjang produksi lakon 'Pesta Pencuri', naskah Perancis, karya Jean Anouilh, yang diadaptasi dan disutradarai oleh Zainuri, dan telah ditampilkan di 10 kota besar di Pulau Jawa selama 2007 - 2008. Penerimaan calon anggota baru ini dibuka sebagai salah satu persiapan untuk menyongsong produksi baru Teater BMS yang rencananya akan mulai inten digarap pada pertengahan 2009 mendatang.
06 Januari 2009
Demo Israel (lagi)
Iman D. Nugroho, Surabaya
Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Surabaya menggelar demonstrasi menolak serangan Israel ke Palestina, Selasa (6/1) ini di depan Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya. Keinginan mahasiswa untuk berdialog dengan pihak Konjen AS tidak terlaksana karena seluruh staf Konjen AS sedang tidak ada di tempat.
Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Surabaya menggelar demonstrasi menolak serangan Israel ke Palestina, Selasa (6/1) ini di depan Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya. Keinginan mahasiswa untuk berdialog dengan pihak Konjen AS tidak terlaksana karena seluruh staf Konjen AS sedang tidak ada di tempat.
ExxonMobil Mulai Eksploitasi Awal Sumur Minyak Bojonegoro
Iman D. Nugroho, Bojonegoro
ExxonMobil Oil melalui Mobil Cepu Ltd mulai melakukan eksploitasi awal sumur Banyu Urip di Bojonegoro, Jawa Timur. Hingga akhir semester kedua tahun 2009 ini, ExxonMobil memperkirakan target produksi minyak 20.000 barel/hari akan terpenuhi. Hal itu dikatakan Ecting External Affairs Manager Mobil Cepu Ltd, Rexy Mawardijaya pada The Jakarta Post di Bojonegoro, Senin(5/1) ini. "Saat ini, proses produksi yang dilakukan sedang menuju angka 20 ribu barel/hari, pada akhir semester kedua pada 2009 ini," kata Rexy.
First oil pertama yang dilakukan pada sumur Banyu Urip dilakukan pada 10 Desember 2008 lalu. Saat itu dilakukan well testing untuk mengukur kapasitas produksi sumur yang berjarak sekitar 20 Km dari pusat Kota Bojonegoro itu. Menurut Rexy, evaluasi yang dilakukan menunjukan jumlah masih rendah. "Meski begitu, hasil sementara dari minyak mentah yang diambil dari sumur itu menunjukkan besarnya H2S, dan itu berarti kualitas minyaknya baik," jelas Rexy.
Minyak mentah itu kemudian dibawa dengan menggunakan truk tanki ke kawasan refinari milik Petrochina di daerah Mudi, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pada awal pengiriman itu, setiap hari dikirim 15 ribu liter dengan tiga truk tanki. Persoalan keselamatan menjadi hal terpenting dalam pengiriman menggunakan truk ini. Jarak yang secara normal normal bisa ditempuh dalam waktu satu jam itu, harus ditempuh dalam waktu 2 jam oleh truk tanki. "Ini soal keselamatan," jelas Rexy. Proses selanjutnya menjadi tanggungjawab Pertamina Persero. "Apakah mau dikelola di sana, atau bagaimana, itu bukan urusan MCL," kata Rexy.
Sejauh ini, ExxonMobil memiliki dua sumur yang siap di eksploitasi. Yakni sumur Jambaran dan Banyu Urip. Namun sejauh ini hanya sumur Banyu Urip yang sudah berproduksi. Sementara aktivitas di sumur Jambaran terhenti sementara, menunggu hasil Banyu Urip. "Di Banyu Urip juga ada pemasangan pipa-pipa untuk berproses dengan untuk target 20 ribu barrel/hari," kata Rexy.
Dalam pengamatan The Jakarta Post di lokasi Sumur Banyu Urip menunjukkan, lokasi di tengah sawah itu kini sudah mulai ramai. Daerah steril dekat sumur sudah dipenuhi oleh kontainer-kontainer berisi peralatan pengeboran. Aktivitas pekerja Mobil Cepu Ltd terkonsentrasi di rig sumur yang terletak di sisi kanan lokasi steril sumur Banyu Urip. Di bagian depan, dibangun instalasi pipa penyaluran yang rencananya akan digunakan untuk mengalirkan minyak mentah ke refinari milik Petrochina di daerah Mudi, Kabupaten Tuban. "Nanti tidak akan lagi menggunakan truk, melainkan langsung menggunakan pipa ke refinari," jelas Rexy.
Sayangnya, jalan akses masuk sumur Banyu Urip belum berubah. Tidak tampak adanya pengaspalan jalan mulai pertigaan Banyu Urip dan Jalan Raya Bojonegoro-Cepu. Pembangunan jalan hanya terjadi di jalanan akses masuk sumur Jambaran sejauh 4,2 Km. "Kalau ini selesai, baru akan ada pengaspalan jalan ke Sumur Banyu Urip,"jelas Rexy.
ExxonMobil Oil melalui Mobil Cepu Ltd mulai melakukan eksploitasi awal sumur Banyu Urip di Bojonegoro, Jawa Timur. Hingga akhir semester kedua tahun 2009 ini, ExxonMobil memperkirakan target produksi minyak 20.000 barel/hari akan terpenuhi. Hal itu dikatakan Ecting External Affairs Manager Mobil Cepu Ltd, Rexy Mawardijaya pada The Jakarta Post di Bojonegoro, Senin(5/1) ini. "Saat ini, proses produksi yang dilakukan sedang menuju angka 20 ribu barel/hari, pada akhir semester kedua pada 2009 ini," kata Rexy.
First oil pertama yang dilakukan pada sumur Banyu Urip dilakukan pada 10 Desember 2008 lalu. Saat itu dilakukan well testing untuk mengukur kapasitas produksi sumur yang berjarak sekitar 20 Km dari pusat Kota Bojonegoro itu. Menurut Rexy, evaluasi yang dilakukan menunjukan jumlah masih rendah. "Meski begitu, hasil sementara dari minyak mentah yang diambil dari sumur itu menunjukkan besarnya H2S, dan itu berarti kualitas minyaknya baik," jelas Rexy.
Minyak mentah itu kemudian dibawa dengan menggunakan truk tanki ke kawasan refinari milik Petrochina di daerah Mudi, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pada awal pengiriman itu, setiap hari dikirim 15 ribu liter dengan tiga truk tanki. Persoalan keselamatan menjadi hal terpenting dalam pengiriman menggunakan truk ini. Jarak yang secara normal normal bisa ditempuh dalam waktu satu jam itu, harus ditempuh dalam waktu 2 jam oleh truk tanki. "Ini soal keselamatan," jelas Rexy. Proses selanjutnya menjadi tanggungjawab Pertamina Persero. "Apakah mau dikelola di sana, atau bagaimana, itu bukan urusan MCL," kata Rexy.
Sejauh ini, ExxonMobil memiliki dua sumur yang siap di eksploitasi. Yakni sumur Jambaran dan Banyu Urip. Namun sejauh ini hanya sumur Banyu Urip yang sudah berproduksi. Sementara aktivitas di sumur Jambaran terhenti sementara, menunggu hasil Banyu Urip. "Di Banyu Urip juga ada pemasangan pipa-pipa untuk berproses dengan untuk target 20 ribu barrel/hari," kata Rexy.
Dalam pengamatan The Jakarta Post di lokasi Sumur Banyu Urip menunjukkan, lokasi di tengah sawah itu kini sudah mulai ramai. Daerah steril dekat sumur sudah dipenuhi oleh kontainer-kontainer berisi peralatan pengeboran. Aktivitas pekerja Mobil Cepu Ltd terkonsentrasi di rig sumur yang terletak di sisi kanan lokasi steril sumur Banyu Urip. Di bagian depan, dibangun instalasi pipa penyaluran yang rencananya akan digunakan untuk mengalirkan minyak mentah ke refinari milik Petrochina di daerah Mudi, Kabupaten Tuban. "Nanti tidak akan lagi menggunakan truk, melainkan langsung menggunakan pipa ke refinari," jelas Rexy.
Sayangnya, jalan akses masuk sumur Banyu Urip belum berubah. Tidak tampak adanya pengaspalan jalan mulai pertigaan Banyu Urip dan Jalan Raya Bojonegoro-Cepu. Pembangunan jalan hanya terjadi di jalanan akses masuk sumur Jambaran sejauh 4,2 Km. "Kalau ini selesai, baru akan ada pengaspalan jalan ke Sumur Banyu Urip,"jelas Rexy.
BERITA UNGGULAN
JADI YANG BENAR DIADILI DI MANA NIH?
Pernyataan Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapatkan respon dari Amnesty Internasional Indonesia.
Postingan Populer
-
Kencan, bisa dilakukan kapan saja. Dalam Solusi Ibu kali ini, membahas kencan dengan pasangan, di tengah-tengah kehidupan keluarga yang mung...
-
Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat (BSI Maslahat) Membuatkan Sekolah Darurat Sementara untuk Sekolah Dasar Naglaasih, di Desa Naglasari, Ke...
-
Bukan hanya tentang konser; ini adalah pengalaman bertema SEVENTEEN yang akan take over Jakarta sepanjang Februari 2025! CARATs Indonesia. B...
Banyak dikunjungi
-
Kencan, bisa dilakukan kapan saja. Dalam Solusi Ibu kali ini, membahas kencan dengan pasangan, di tengah-tengah kehidupan keluarga yang mung...
-
Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat (BSI Maslahat) Membuatkan Sekolah Darurat Sementara untuk Sekolah Dasar Naglaasih, di Desa Naglasari, Ke...
-
Bukan hanya tentang konser; ini adalah pengalaman bertema SEVENTEEN yang akan take over Jakarta sepanjang Februari 2025! CARATs Indonesia. B...
-
Dilansir melalui Website, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menggelar rapat koordinasi bersama Komando Resor Militer (Korem) 033 Wira Prata...
-
Anggota Komisi III Fraksi PKB DPR RI, Hasbiallah Ilyas meminta Polri mengusut kasus tewasnya Darso warga Kampung Gilisari, Kelurahan Purwosa...