Iman D. Nugroho
Hingga saat ini, kelestarian binatang penyu tetap menjadi pertaruhan. Masih banyaknya prilaku predator penyu membuat binatang yang menjadi simbol perdamaian dan simbol kealamian dunia itu semakin lama semakin menyusut jumlahnya. Manusia, adalah predator penyu paling utama.
Dalam catatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pro Fauna, setiap tahunnya, kurang lebih sekitar 1000-2000 ekor penyu dibunuh untuk dijual di pasar Indonesia. Puluhan lain tertangkap tidak sengaja oleh nelayan yang kemudian membunuhnya. Telur penyu, menjadi salah satu bagian dari kehidupan penyu yang paling banyak diperdagangkan. Selain itu, minyak penyu, souvenir terbuat dari penyu dan daging penyu juga ramai di pasaran sampai sekarang.
Regulasi penyelamatan binatang dilindungi (termasuk penyu) yang tegas diatur salam UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, tidak efektif. Perdagangan satwa dilindungi dalam bentuk apapun dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta tidak berarti apa-apa. “Karena itulah, perlu ada campur tangan manusia dalam menyelamatkan penyu,” kata Ketua Taman Nasional Meru Betiri (TMNB) Hary Subagiyadi pada The Jakarta Post.
Karena itulah di Pantai penyu Sukamade Banyuwangi, lokasi pendaratan penyu liar untuk bertelur terus dilakukan penetasan telur penyu semi alami. Telur-telur penyu yang ada di pantai berjarak 239 KM dari Ibukota Jawa Timur Surabaya itu diambil oleh petugas TNMB dan dijaga di lokasi penetasan. Mulai penyu jenis penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas) hingga penyu lengkang (Lepidochelys olivacea).
Seperti yang terjadi Sabtu (16/08/08) malam ini. Seekor penyu sepanjang 1 M. mendarat di Pantai Sukamade untuk bertelur. Petugas yang sudah berjaga di pantai segera mengamankan 118 butir telur penyu itu dan dibawa ke pos TNMB. Proses pengambilan telur itu pun dilakukan dengan hati-hati. Petugas menggali sarang penyu dengan menggunakan tangan, dan mengambili telurnya. “Telur ini akan kami amankan di penetasan,” kata Slamet, petugas TNMB.
Di lokasi penetasan, seluas 10x5 meter telur-telur di ditanam di pasir pantai dan dijaga setiap hari. Masing-masing telur didata berdasarkan tanggal pengambilan. Penyu yang sudah menetas menjadi tukik (anak penyu) akan dimasukkan ke bak berisi air laut untuk dilepaskan. Ironisnya, kemungkinan hidup penyu tergolong kecil. Dari 1000 tukik penyu yang dilepaskan, hanya satu tukik penyu yang bertahan hidup menjadi penyu dewasa.
Telur Penyu Pantai Sukamade, Banyuwangi.
Penyu betina menuju ke laut usai bertelur di pantai Sukamade.
Tukik penyu yang menetas di penetasan alami Taman Nasional Meru Betiri, Sukamade.
Tukik penyu dilepas di laut lepas dari pantai Sukamade.
Tukik penyu berjalan ke laut lepas Samudera Hindia.
Youtube Pilihan Iddaily: MBG
18 Agustus 2008
15 Agustus 2008
AJI Surabaya Siapkan Survey Upah Layak Jurnalis Surabaya
Iman D. Nugroho
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya menyiapkan tim untuk melakukan survey upah layak jurnalis di Surabaya. Tim yang dinahkodai Andreas Wicaksono (MNC) dan Yudi Thirzano (SURYA) ini akan merumuskan nilai nominal upah layak jurnalis yang meliput dan tinggal di Surabaya. "Kami mengharapkan ada perbaikan nasib jurnalis di Surabaya, melalui upah layak ini," kata Andreas Wicaksono, awal Agustus ini.
Andreas mengungkapkan, survey upah layak jurnalis itu akan dilakukan pertengahan Agustus 2008 dan akan dirilis ke media pada awal September 2008. Dalam proses itu, tim AJI Surabaya akan melakukan wawancara dengan wartawan media massa cetak, elektronik dan dotcom di Surabaya. "Media yang ada di Surabaya, dan yang melakukan aktivitas penggajian di Surabaya akan kami wawancarai, dari proses itu, kami mengharapkan ada nilai nominal yang muncul," kata Andreas.
Upah layak, jelas Andreas, akan memiliki dampak positif bagi jurnalis. Seperti tidak adanya jurnalis yang menerima amplop dengan alasan kurang uang. "Selama ini, jurnalis penerima amplop sering kali menjadikan alasan kurang uang sebagai dasar melakukan praktek menerima suap atau amplop," katanya. Namun, semua itu berpulang pada kemauan pihak perusahaan. "Perusahaan, di manapun, selalu mengaku nggak punya cukup uang untuk menggaji jurnalisnya dengan layak, padahal tidak, perusahaan itu mampu, tapi tidak mau, hal itu yang harus diubah," katanya.
Upah layak jurnalis pertama kali digagas AJI Jakarta. Dalam survey yang dilakukan AJI Jakarta, ditentukan nilai nominal Rp.4,1 juta sebagai upah layak jurnalis yang ada di Jakarta. Dengan nilai nominal itu, jurnalis akan mampu melakukan peliputan dengan "tenang", lantaran tidak lagi dibebani oleh kurangnya pendapatan.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya menyiapkan tim untuk melakukan survey upah layak jurnalis di Surabaya. Tim yang dinahkodai Andreas Wicaksono (MNC) dan Yudi Thirzano (SURYA) ini akan merumuskan nilai nominal upah layak jurnalis yang meliput dan tinggal di Surabaya. "Kami mengharapkan ada perbaikan nasib jurnalis di Surabaya, melalui upah layak ini," kata Andreas Wicaksono, awal Agustus ini.
Andreas mengungkapkan, survey upah layak jurnalis itu akan dilakukan pertengahan Agustus 2008 dan akan dirilis ke media pada awal September 2008. Dalam proses itu, tim AJI Surabaya akan melakukan wawancara dengan wartawan media massa cetak, elektronik dan dotcom di Surabaya. "Media yang ada di Surabaya, dan yang melakukan aktivitas penggajian di Surabaya akan kami wawancarai, dari proses itu, kami mengharapkan ada nilai nominal yang muncul," kata Andreas.
Upah layak, jelas Andreas, akan memiliki dampak positif bagi jurnalis. Seperti tidak adanya jurnalis yang menerima amplop dengan alasan kurang uang. "Selama ini, jurnalis penerima amplop sering kali menjadikan alasan kurang uang sebagai dasar melakukan praktek menerima suap atau amplop," katanya. Namun, semua itu berpulang pada kemauan pihak perusahaan. "Perusahaan, di manapun, selalu mengaku nggak punya cukup uang untuk menggaji jurnalisnya dengan layak, padahal tidak, perusahaan itu mampu, tapi tidak mau, hal itu yang harus diubah," katanya.
Upah layak jurnalis pertama kali digagas AJI Jakarta. Dalam survey yang dilakukan AJI Jakarta, ditentukan nilai nominal Rp.4,1 juta sebagai upah layak jurnalis yang ada di Jakarta. Dengan nilai nominal itu, jurnalis akan mampu melakukan peliputan dengan "tenang", lantaran tidak lagi dibebani oleh kurangnya pendapatan.
14 Agustus 2008
Limbah Industri Driyorejo Bunuh Ribuan Ikan Kali Surabaya
Prigi Arisandi, Ecoton
Sekali lagi ribuan ikan mati mengambang di Kali Surabaya, Peristiwa ikan munggut kembali terjadi di Kali Surabaya pada hari Selasa sore 12 Agustus 2008 hingga 13 Agustus 2008 pagi hari di Kali Surabaya mulai dari Desa Driyorejo sampai Karang Pilang Surabaya.
Ikan munggut sepertinya telah menjadi insiden rutin di Kali Surabaya yang terjadi pada setiap musim kemarau. Ikan munggut adalah terjadinya kematian ikan, kepiting dan udang air tawar yang terjadi secara massal dan tiba- tiba. Ribuan ekor ikan secara bersamaan tampak lemas dan berenang lambat dan berputar-putar di permukaan air dengan bagian perut menghadap ke bawah, bahkan sebagian tampak mati mengambang.
Jenis ikan yang mati didominasi oleh ikan bader yang berukuran tidak terlalu besar, dengan panjang antara 10-25 cm dan ikan mujaer. Ikan yang munggut tampak memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu mengalami pendarahan dan berwarna kemerahan di bawah mulut, perut dan bagian sirip. Selain itu sisik ikan bader tampak terkelupas, padahal ikan yang sehat memiliki sisik yang melekat kuat pada kulit.
Matinya Ikan Kali Surabaya pada 12-13 Agustus 2008 adalah indikasi pemerintah Propinsi Jawa Timur gagal melakukan pengendalian pencemaran air di Kali Surabaya. Sekaligus, merupakan bukti Perum Jasa Tirta 1 (PJT1) Malang Gagal melakukan upaya preventif atas matinya ikan di Kali Surabaya. Seharusnya PJT 1 sudah mengembangkan sistem pengendalian dan preventif bila terjadi ikan mati di Kali Surabaya
Industri juga telah menginjak-injak kewibawaan Pemerintah Propinsi Jawa Timur, dari pantauan ecoton ditemukan sebuah industri yang membuang limbah tanpa diolah di Kali Surabaya yang menyebabkan kematian ikan, padahal dalam Perda 5/2000 dan PP 82/2001 telah dijelaskan bahwa setiap industri yang membuang limbah kebadan air harus melalui proses pengolahan
Pemprop Jawa Timur harus bertindak tegas menyeret industri pembunuh ikan di Kali Surabaya di pengadilan, untuk memberikan efek jera agar peristiwa ikan mati massal tidak terulang lagi ditahun yang akan datang.***
Sekali lagi ribuan ikan mati mengambang di Kali Surabaya, Peristiwa ikan munggut kembali terjadi di Kali Surabaya pada hari Selasa sore 12 Agustus 2008 hingga 13 Agustus 2008 pagi hari di Kali Surabaya mulai dari Desa Driyorejo sampai Karang Pilang Surabaya.
Ikan munggut sepertinya telah menjadi insiden rutin di Kali Surabaya yang terjadi pada setiap musim kemarau. Ikan munggut adalah terjadinya kematian ikan, kepiting dan udang air tawar yang terjadi secara massal dan tiba- tiba. Ribuan ekor ikan secara bersamaan tampak lemas dan berenang lambat dan berputar-putar di permukaan air dengan bagian perut menghadap ke bawah, bahkan sebagian tampak mati mengambang.
Jenis ikan yang mati didominasi oleh ikan bader yang berukuran tidak terlalu besar, dengan panjang antara 10-25 cm dan ikan mujaer. Ikan yang munggut tampak memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu mengalami pendarahan dan berwarna kemerahan di bawah mulut, perut dan bagian sirip. Selain itu sisik ikan bader tampak terkelupas, padahal ikan yang sehat memiliki sisik yang melekat kuat pada kulit.
Matinya Ikan Kali Surabaya pada 12-13 Agustus 2008 adalah indikasi pemerintah Propinsi Jawa Timur gagal melakukan pengendalian pencemaran air di Kali Surabaya. Sekaligus, merupakan bukti Perum Jasa Tirta 1 (PJT1) Malang Gagal melakukan upaya preventif atas matinya ikan di Kali Surabaya. Seharusnya PJT 1 sudah mengembangkan sistem pengendalian dan preventif bila terjadi ikan mati di Kali Surabaya
Industri juga telah menginjak-injak kewibawaan Pemerintah Propinsi Jawa Timur, dari pantauan ecoton ditemukan sebuah industri yang membuang limbah tanpa diolah di Kali Surabaya yang menyebabkan kematian ikan, padahal dalam Perda 5/2000 dan PP 82/2001 telah dijelaskan bahwa setiap industri yang membuang limbah kebadan air harus melalui proses pengolahan
Pemprop Jawa Timur harus bertindak tegas menyeret industri pembunuh ikan di Kali Surabaya di pengadilan, untuk memberikan efek jera agar peristiwa ikan mati massal tidak terulang lagi ditahun yang akan datang.***
13 Agustus 2008
Pemkab Sidoarjo Ajak ITS Kembangkan Bioetanol
Press Release
Keseriusan ITS dalam hal pengembangan energi menarik minat Pemkab Sidoarjo. Melalui penandatangan MoU Rabu(13/8), Pemkab mengajak ITS dalam pengembangan energi alternatif, bioetanol. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Bupati Sidoarjo, Drs Win Hendarso Msi dengan rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Probo menyatakan masalah energi merupakan salah satu fokus riset di ITS. Dalam Dies ITS ke 48 November nanti juga mengangkat tema Bersama ITS Membangun Bangsa Melalui Kemandirian Energi. ”Peran ITS dalam kerjasama ini adalah pengembangan bioetanol,”tuturnya. Mulai dari pengembangan bahan baku, proses destilasi etanol hingga mencapai kadar 95 persen, hingga penyempurnaan desain teknis kompor yang lebih akrab dengan penggunanya.
Sementara itu, pengadaan dan pembuatan kompor serta penyediaan etanol yang ada sekarang ini, dan yang dibagikan, dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Manunggal Sejahtera, Jakarta.
Probo juga menegaskan, sesuai kadiah ilmiah, maka pengembangan bioetanol ini tentunya harus memenuhi unsur fisibilitas, baik dalam hal teknis maupun ekonomis. ”Segi teknisnya, ITS akan mengerahkan pakar di bidang kimia, biologi hingga mesin untuk melakukan kajian pengembangan secara terintegrasi,”ujarnya.
Salah satunya adalah berupaya menjadikan produksi etanol yang selama ini masih negatif energi menjadi minimal zero energi. ”Lebih baik lagi kalau bisa sampai menjadi plus energi,”imbuhnya. Dari sisi desain, masih banyak yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah mengembangkan desain kompor yang dapat diatur besar kecilnya nyala api.
Serta bagaimana mekanisme pengisian bioetanol ke dalam kompor yang masih menyala. Desain yang ada saat ini belum mencakup kedua hal tersebut. Meskipun demikian, aspek teknis baru akan fisibel apabila secara ekonomis kajian teknis tersebut dapat dipertimbangankan efisiensi biayanya.
Oleh karenanya, Probo mengharapkan kerjasama ini mutlak dikembangkan karena mempunyai sifat yang strategis dalam usaha mencapai kemandirian energi. Dengan demikian, maka hasil riset yang dihasilkan akan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. ”Bukan sekedar fenomena blow up sesaat seperti yang terjadi pada blue energy,”ujarnya.
Bupati Sidoarjo Win Hendarso tak kalah apresiatif dalam menanggapi kerjasama ini. Win menyatakan, angka ketergantungan masyarakat terhadap energi dari bahan tak tergantikan seperti minyak dan gas masih cukup tinggi. ”Program konversi minyak tanah ke gas juga belum bisa berjalan lancar. Tabungnya sudah punya, mau mengisi lagi ada kelangkaan,”lanjutnya.
Karenanya, Win menyimpan harapan pada program pengembangan bioetanol sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi kelangkaan energi. Apalagi, di beberapa negara maju seperti Brazil, bioetanol sudah lazim digunakan sebagai bahan bakar.MoU Pemkab Sidoarjo dan ITS ini merupakan kerjasama dalam pengembangan bio etanol menuju desa mandiri energi di Kabupaten Sidoarjo.
Lingkup kerjasama dalam MoU ini mencakup empat hal. Pertama, pembuatan feasibility study yang hasilnya dapat dipakai sebagai landasan perwujudan program pengembangan kompor bio etanol. Kemudian pelatihan budidaya tanaman bahan dasar bio etanol. Ketiga, penelitian dan pengembangan proses produksi bio etanol. Dan terakhir adalah pemanfaatan bio etanol.
Keseriusan ITS dalam hal pengembangan energi menarik minat Pemkab Sidoarjo. Melalui penandatangan MoU Rabu(13/8), Pemkab mengajak ITS dalam pengembangan energi alternatif, bioetanol. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Bupati Sidoarjo, Drs Win Hendarso Msi dengan rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Probo menyatakan masalah energi merupakan salah satu fokus riset di ITS. Dalam Dies ITS ke 48 November nanti juga mengangkat tema Bersama ITS Membangun Bangsa Melalui Kemandirian Energi. ”Peran ITS dalam kerjasama ini adalah pengembangan bioetanol,”tuturnya. Mulai dari pengembangan bahan baku, proses destilasi etanol hingga mencapai kadar 95 persen, hingga penyempurnaan desain teknis kompor yang lebih akrab dengan penggunanya.
Sementara itu, pengadaan dan pembuatan kompor serta penyediaan etanol yang ada sekarang ini, dan yang dibagikan, dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Manunggal Sejahtera, Jakarta.
Probo juga menegaskan, sesuai kadiah ilmiah, maka pengembangan bioetanol ini tentunya harus memenuhi unsur fisibilitas, baik dalam hal teknis maupun ekonomis. ”Segi teknisnya, ITS akan mengerahkan pakar di bidang kimia, biologi hingga mesin untuk melakukan kajian pengembangan secara terintegrasi,”ujarnya.
Salah satunya adalah berupaya menjadikan produksi etanol yang selama ini masih negatif energi menjadi minimal zero energi. ”Lebih baik lagi kalau bisa sampai menjadi plus energi,”imbuhnya. Dari sisi desain, masih banyak yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah mengembangkan desain kompor yang dapat diatur besar kecilnya nyala api.
Serta bagaimana mekanisme pengisian bioetanol ke dalam kompor yang masih menyala. Desain yang ada saat ini belum mencakup kedua hal tersebut. Meskipun demikian, aspek teknis baru akan fisibel apabila secara ekonomis kajian teknis tersebut dapat dipertimbangankan efisiensi biayanya.
Oleh karenanya, Probo mengharapkan kerjasama ini mutlak dikembangkan karena mempunyai sifat yang strategis dalam usaha mencapai kemandirian energi. Dengan demikian, maka hasil riset yang dihasilkan akan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. ”Bukan sekedar fenomena blow up sesaat seperti yang terjadi pada blue energy,”ujarnya.
Bupati Sidoarjo Win Hendarso tak kalah apresiatif dalam menanggapi kerjasama ini. Win menyatakan, angka ketergantungan masyarakat terhadap energi dari bahan tak tergantikan seperti minyak dan gas masih cukup tinggi. ”Program konversi minyak tanah ke gas juga belum bisa berjalan lancar. Tabungnya sudah punya, mau mengisi lagi ada kelangkaan,”lanjutnya.
Karenanya, Win menyimpan harapan pada program pengembangan bioetanol sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi kelangkaan energi. Apalagi, di beberapa negara maju seperti Brazil, bioetanol sudah lazim digunakan sebagai bahan bakar.MoU Pemkab Sidoarjo dan ITS ini merupakan kerjasama dalam pengembangan bio etanol menuju desa mandiri energi di Kabupaten Sidoarjo.
Lingkup kerjasama dalam MoU ini mencakup empat hal. Pertama, pembuatan feasibility study yang hasilnya dapat dipakai sebagai landasan perwujudan program pengembangan kompor bio etanol. Kemudian pelatihan budidaya tanaman bahan dasar bio etanol. Ketiga, penelitian dan pengembangan proses produksi bio etanol. Dan terakhir adalah pemanfaatan bio etanol.
12 Agustus 2008
Tim ITS Maritime Challenge Mampu Kalahkan Prancis
Press Release
Setelah bertarung selama seminggu (27 Juli – 3 Agustus) di ajang Atlantic Challenge di Jakobstad, Finlandia, tim ITS Maritime Challenge (MC) akhirnya tiba kembali di Surabaya, Minggu (10/8), setelah menempuh penerbangan selama 20 jam.
Meski tak sesukses yang diharapkan, tim yang terdiri atas 17 mahasiswa ITS tersebut berhasil meraih peringkat tertentu dalam sejumlah lomba yang ada. Bahkan mereka mampu mengalahkan tim dari Prancis yang selama ini cukup disegani.
Pada event tahun ini, tim ITS MC sebagai satu-satunya wakil dari negara Asia berhasil meraih peringkat 4 pada lomba L'Esprit dan sailing race, dan pada beberapa lomba lainnya masing-masing masuk peringkat 5 besar. Sedangkan nomor lomba yang meleset dari yang ditargetkan adalah lomba Captain Gig, Jackstay Transfer dan Passage Race.
Kegagalan tersebut, menurut Humas ITS MC Ahmad Ali Ridloh, dikarenakan kondisi lomba berbeda dari yang dibayangkan selama ini. Contohnya pada lomba Captain Gig, tempat bersandar kapal untuk penjemputan tamu ternyata memiliki ketinggian lebih dari 1,5 meter dari permukaan air dan memiliki panjang kurang dari 2 meter. “Biasanya tempat bersandar tingginya sama dengan kapal dan panjangnya lebih dari setengah panjang kapal,” tutur cowok yang karib disapa Ridloh ini.
Diakui Ridloh, untuk lomba kali ini prestasi ITS MC lebih menurun sedikit dari sebelumnya, tetapi banyak ilmu dan pengalaman baru yang berguna untuk event selanjutnya.
Dijelaskannya, kendala yang dialami selama lomba di Finlandia adalah dinginnya cuaca dan kondisi kapal yang mengalami kerusakan-kerusakan kecil setelah digunakan untuk latihan dan lomba. Sehingga kondisi kru ITS MC kebanyakan kurang fit pada pagi harinya karena harus memperbaiki kapal dulu sampai tengah malam.
Namun, kondisi kapal Merdeka selama di Finlandia cukup baik. Tidak mengalami kebocoran seperti halnya pada tahun 2004 di Prancis. Hanya saja saat di Finlandia mast step (dudukan tiang layar) kurang bagus, sehingga mengalami kerusakan setelah dipakai. Juga ada satu dayung yang patah saat latihan.
Dikatakan Ridloh, menurut beberapa peserta dari tim lain (Rusia dan United Kingdom/UK), kapal Merdeka sebenarnya sudah tidak cocok lagi untuk perlombaan. “Kata mereka kapal Merdeka ini memang cocok untuk pejalanan jauh, tetapi tidak cocok untuk lomba karena berat dan perlu diremajakan lagi,” ujar mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ini mengutip pendapat tim lain.
Mereka menyarankan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tim ITS MC harus membuat kapal yang baru dan lebih ringan. “Dari lima gig (di UK, kami ambil satu yang paling cepat untuk dilombakan,” kata Gwen, salah satu kru tim dari UK saat itu.
Dari kegagalan itu, mereka memetik pelajaran baik dari sisi anggota tim maupun dari sisi kapal. Dari sisi tim, harus lebih ditingkatkan lagi kedisplinan dan profesionalitas dalam menghadapi sebuah lomba. “Kami terlalu fokus pada perlombaan saja, sehingga malah tidak mengistirahatkan diri sedikit pun dan itu berpengaruh saat turun lomba,” urai cowok asal Malang ini.
Sedang dari sisi kapal, desain keseluruhan kapal masih kurang pas digunakan untuk lomba-lomba yang berhubungan dengan dayung atau untuk jarak dekat yang butuh akselerasi cepat. “Ada kemungkinan kita akan merombak kapal Merdeka atau mencari supervisor lain untuk pembuatan kapal baru,” papar Ridloh.
Sebelumnya, supervisor untuk pembuatan kapal Merdeka yang dibuat pada tahun 2002 berasal dari Prancis. Untuk kapal baru, dipertimbangkan mencari supervisor dari UK yang dinilai cukup bagus.
Banyak sekali momen yang berkesan. Tetapi yang paling berkesan adalah ketika kapal dari tim Rusia, Belgia, dan Amerika Serikat (AS) mengalami kerusakan, mereka meminta pendapat dari tim ITS untuk membantu memperbaiki dan memberikan solusi. “Bukannya dari tim lain seperti Prancis, Irlandia, Finlandia atau yang lainnya. Kita tidak menyangka karana boat builder Indnesia masih memiliki reputasi yang baik di mata internasional,” ucanya bangga.
Tahun 2010, perhelatan dua tahunan ini bakal diselenggarakan di Quebec, Kanada sebagai tuan rumahnya. Tim ITS MC dipastikan akan berpartisipasi lagi dan berharap bisa memetik hasil yang lebih memuaskan ke depannya.
Setelah bertarung selama seminggu (27 Juli – 3 Agustus) di ajang Atlantic Challenge di Jakobstad, Finlandia, tim ITS Maritime Challenge (MC) akhirnya tiba kembali di Surabaya, Minggu (10/8), setelah menempuh penerbangan selama 20 jam.
Meski tak sesukses yang diharapkan, tim yang terdiri atas 17 mahasiswa ITS tersebut berhasil meraih peringkat tertentu dalam sejumlah lomba yang ada. Bahkan mereka mampu mengalahkan tim dari Prancis yang selama ini cukup disegani.
Pada event tahun ini, tim ITS MC sebagai satu-satunya wakil dari negara Asia berhasil meraih peringkat 4 pada lomba L'Esprit dan sailing race, dan pada beberapa lomba lainnya masing-masing masuk peringkat 5 besar. Sedangkan nomor lomba yang meleset dari yang ditargetkan adalah lomba Captain Gig, Jackstay Transfer dan Passage Race.
Kegagalan tersebut, menurut Humas ITS MC Ahmad Ali Ridloh, dikarenakan kondisi lomba berbeda dari yang dibayangkan selama ini. Contohnya pada lomba Captain Gig, tempat bersandar kapal untuk penjemputan tamu ternyata memiliki ketinggian lebih dari 1,5 meter dari permukaan air dan memiliki panjang kurang dari 2 meter. “Biasanya tempat bersandar tingginya sama dengan kapal dan panjangnya lebih dari setengah panjang kapal,” tutur cowok yang karib disapa Ridloh ini.
Diakui Ridloh, untuk lomba kali ini prestasi ITS MC lebih menurun sedikit dari sebelumnya, tetapi banyak ilmu dan pengalaman baru yang berguna untuk event selanjutnya.
Dijelaskannya, kendala yang dialami selama lomba di Finlandia adalah dinginnya cuaca dan kondisi kapal yang mengalami kerusakan-kerusakan kecil setelah digunakan untuk latihan dan lomba. Sehingga kondisi kru ITS MC kebanyakan kurang fit pada pagi harinya karena harus memperbaiki kapal dulu sampai tengah malam.
Namun, kondisi kapal Merdeka selama di Finlandia cukup baik. Tidak mengalami kebocoran seperti halnya pada tahun 2004 di Prancis. Hanya saja saat di Finlandia mast step (dudukan tiang layar) kurang bagus, sehingga mengalami kerusakan setelah dipakai. Juga ada satu dayung yang patah saat latihan.
Dikatakan Ridloh, menurut beberapa peserta dari tim lain (Rusia dan United Kingdom/UK), kapal Merdeka sebenarnya sudah tidak cocok lagi untuk perlombaan. “Kata mereka kapal Merdeka ini memang cocok untuk pejalanan jauh, tetapi tidak cocok untuk lomba karena berat dan perlu diremajakan lagi,” ujar mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ini mengutip pendapat tim lain.
Mereka menyarankan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tim ITS MC harus membuat kapal yang baru dan lebih ringan. “Dari lima gig (di UK, kami ambil satu yang paling cepat untuk dilombakan,” kata Gwen, salah satu kru tim dari UK saat itu.
Dari kegagalan itu, mereka memetik pelajaran baik dari sisi anggota tim maupun dari sisi kapal. Dari sisi tim, harus lebih ditingkatkan lagi kedisplinan dan profesionalitas dalam menghadapi sebuah lomba. “Kami terlalu fokus pada perlombaan saja, sehingga malah tidak mengistirahatkan diri sedikit pun dan itu berpengaruh saat turun lomba,” urai cowok asal Malang ini.
Sedang dari sisi kapal, desain keseluruhan kapal masih kurang pas digunakan untuk lomba-lomba yang berhubungan dengan dayung atau untuk jarak dekat yang butuh akselerasi cepat. “Ada kemungkinan kita akan merombak kapal Merdeka atau mencari supervisor lain untuk pembuatan kapal baru,” papar Ridloh.
Sebelumnya, supervisor untuk pembuatan kapal Merdeka yang dibuat pada tahun 2002 berasal dari Prancis. Untuk kapal baru, dipertimbangkan mencari supervisor dari UK yang dinilai cukup bagus.
Banyak sekali momen yang berkesan. Tetapi yang paling berkesan adalah ketika kapal dari tim Rusia, Belgia, dan Amerika Serikat (AS) mengalami kerusakan, mereka meminta pendapat dari tim ITS untuk membantu memperbaiki dan memberikan solusi. “Bukannya dari tim lain seperti Prancis, Irlandia, Finlandia atau yang lainnya. Kita tidak menyangka karana boat builder Indnesia masih memiliki reputasi yang baik di mata internasional,” ucanya bangga.
Tahun 2010, perhelatan dua tahunan ini bakal diselenggarakan di Quebec, Kanada sebagai tuan rumahnya. Tim ITS MC dipastikan akan berpartisipasi lagi dan berharap bisa memetik hasil yang lebih memuaskan ke depannya.
11 Agustus 2008
IDDAILY.NET Media Partner Diskusi Buku
Press Release
Newsblog www.iddaily.net menjadi media partner diskusi buku yang digelar di Toko Buku Togamas, DTC Surabaya Minggu, 17 Agustus 2008 ini. Dalam event itu, Webmaster WWW.IDDAILY.NET Iman D. Nugroho akan menjadi salah satu pembicaranya.
Dalam acara yang menghadirkan penulis novel Sirikit Syah, blogger buku senior Endah Sulwesi, dan Forum Lingkar Pena Arida Istiarti diselenggarakan oleh komunitas gila buku, Kubugil dalam rangka memperingati 63 tahun Indonesia merdeka.
Dalam forum ini juga akan dilakukan community building berupa pembentukan mailing list pecinta buku dan kontrak sosial serta pernyataan bersama untuk mengajak lebih banyak orang untuk membaca, meresensi,menulis, dan menerbitkan buku.
Yang menarik, dalam forum ini, akan membagikan bingkisan buku bagi 100 peserta yang pertamakali hadir dan doorprize buku-buku terbaru. Jangan sampai ketinggalan.
Newsblog www.iddaily.net menjadi media partner diskusi buku yang digelar di Toko Buku Togamas, DTC Surabaya Minggu, 17 Agustus 2008 ini. Dalam event itu, Webmaster WWW.IDDAILY.NET Iman D. Nugroho akan menjadi salah satu pembicaranya.
Dalam acara yang menghadirkan penulis novel Sirikit Syah, blogger buku senior Endah Sulwesi, dan Forum Lingkar Pena Arida Istiarti diselenggarakan oleh komunitas gila buku, Kubugil dalam rangka memperingati 63 tahun Indonesia merdeka.
Dalam forum ini juga akan dilakukan community building berupa pembentukan mailing list pecinta buku dan kontrak sosial serta pernyataan bersama untuk mengajak lebih banyak orang untuk membaca, meresensi,menulis, dan menerbitkan buku.
Yang menarik, dalam forum ini, akan membagikan bingkisan buku bagi 100 peserta yang pertamakali hadir dan doorprize buku-buku terbaru. Jangan sampai ketinggalan.
DPR Minta Izin PT. IMN Dicabut
Kasus Penambangan Emas Banyuwangi
By. Rizal
Komisi IV DPR RI menyoal pemberian izin eksplorasi emas di Gunung Tumpang Pitu, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggrahan, Banyuwangi. Izin eksplorasi yang diberikan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari kepada PT Indo Multi Niaga (IMN), itu dianggap menyalahi prosedur.
Komisi IV DPR yang membidangi masalah Kehutanan menegaskan, eksplorasi penambangan emas di kawasan Hutan Lindung Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi oleh PT IMN harus mendapat izin dari Menteri Kehutanan MS Kaban dan DPR. Bila penambangan tetap dipaksakan tanpa rekomendasi, maka perusahaan tersebut melanggar UU No.41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan bisa dipidanakan.
"Jika tanpa ada rekomendasi Menteri Kehutanan dan Komisi IV DPR, maka penambangan emas di Banyuwangi yang dilakukan PT IMN jelas-jelas satu pelanggaran. Saya kira aparat penegak hukum bisa melakukan penindakan, karena telah melanggar undang-undang," kata Suswono, Wakil Ketua Komisi IV dari F-PKS di Jakarta, kemarin. Masalah penambangan, kata Suswono, seharusnya menjadi kewenangan Komisi VII DPR yang merupakan pasangan kerja dari Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Namun mengingat lokasi penambangan berada di kawasan Hutan Lindung (HL) Gunung Pitu Banyuwangi, maka Komisi IV ikut turun tangan.
Berdasarkan UU No.41 tahun 1999, menurut Suswono, jika kawasan HL digunakan untuk peruntukan lain seperti penambangan, pembangunan dan lain-lain tetap harus mendapatkan rekomendasi dari Menhut dan Komisi IV DPR. Rekomendasi diberikan setelah Tim Independen yang terdiri dari unsur departemen kehutanan, akademisi, LIPI, KLH, LSM, dan instansi terkait lainnya melakukan kajian.
"Rekomendasi dikeluarkan setelah ada hasil kajian Tim Independen, dan prosedur itu harus ditempuh PT IMN. Jika tidak bisa dipidanakan, dan penambangan dikatakan illegal," katanya.
PT IMN, lanjutnya, harus mengajukan izin pinjam pakai penggunaan kawasan HL Gunung Tumpang Pitu untuk peruntukan lain yang ditujukan ke Menhut. Dalam pengajuan izin pinjam pakai itu, PT IMN juga harus menyiapkan lahan atau areal pengganti dua kali lipat kawasan HL yang dijadikan lokasi penambangan.
Setelah izin dari PT IMN diajukan, maka Menhut akan menyampaikannya ke
Komisi IV untuk dibahas pada saat Rapat Kerja (Raker). Kemudian, Tim HL Komisi IV dan Dephut akan meninjau lokasi penambangan. Selanjutnya, Komisi IV dan Menhut merekomendasikan pembentukan Tim Independen untuk melakukan kajian, apakah PT IMN layak diberikan izin melakukan eksplorasi penambangan emas di Banyuwangi.
Namun hingga kini, Komisi IV belum menerima pengajuan izin pinjam pakai dari PT IMN. Menhut, ungkap Suswono, belum pernah melaporkan izin yang diajukan PT IMN untuk melakukan penambangan emas di kawasan HL Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi. "Jika tahapan dan prosedur tersebut tidak dilakukan, maka Pemkab Banyuwangi harus mencabut izin penambangan yang telah diberikan. Bupati bisa dipidana bila ternyata melakukan kerjasama dengan PT IMN. Kami kira izin yang telah diberikan berbau KKN," tandas Wakil Ketua Komisi IV DPR ini.
Seperti diketahui, kawasan HL Gunung Tumpang Pitu menyimpan cadangan bijih emas sekitar 9.600 ribu ton dengan kadar emas rata-rata 2,39 ton. Sedangkan jumlah logam emas sekitar 700 ribu ton, dan kapasitas produksinya diperkirakan mencapai 1.577 ton per tahun. Luas eksplorasi direncanakan mencapai 11.621,45 hektar, dengan tahap awal 700 hektar yang akan dieksplorasi dan sisanya 10.921,45 hektar dilakukan secara bertahap. Adapun perusahaan yang memegang izin penambangan di lokasi tersebut adalah PT IMN yang dahulu bernama PT Indo Multi Cipta (IMC), setelah berhasil merebut dari PT Hakman Platina Metalindo pada 2005.
Pada 16 Pebruari 2007, Bupati Banyuwangi secara resmi memberikan izin eksplorasi penambangan di areal seluas 11.621,45 hektar melalui Surat Keputusan Nomor: 188/05/KP/429.012/2007. PT IMN merupakan anak perusahaan PT Newmont Minahasa Raya (IMR) dengan kepemilikan saham 20 persen. PT IMN masih memiliki kewajiban mengurus izin administrasi di antaranya, izin pinjam pakai kawasan hutan lindung dari Dephut, persetujuan Menhut dan DPR, menyediakan lahan pengganti, mengurus
surat kuasa pertambangan eksplorasi dari Bupati Banyuwangi, serta izin pemanfaatan ruang dan surat persetujuan kelayakan lingkungan dari Gubernur Jawa Timur.
Sementara itu masyarakat dan sejumlah elemen di Banyuwangi seperti Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia di Muncar menolak rencana penambangan tersebut. Mereka kwatir tragedi di Buyat, Minahasa Selatan di Sulawesi Utara bakal terulang di Banyuwangi, jika penambangan PT IMN diizinkan.
By. Rizal
Komisi IV DPR RI menyoal pemberian izin eksplorasi emas di Gunung Tumpang Pitu, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggrahan, Banyuwangi. Izin eksplorasi yang diberikan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari kepada PT Indo Multi Niaga (IMN), itu dianggap menyalahi prosedur.
Komisi IV DPR yang membidangi masalah Kehutanan menegaskan, eksplorasi penambangan emas di kawasan Hutan Lindung Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi oleh PT IMN harus mendapat izin dari Menteri Kehutanan MS Kaban dan DPR. Bila penambangan tetap dipaksakan tanpa rekomendasi, maka perusahaan tersebut melanggar UU No.41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan bisa dipidanakan.
"Jika tanpa ada rekomendasi Menteri Kehutanan dan Komisi IV DPR, maka penambangan emas di Banyuwangi yang dilakukan PT IMN jelas-jelas satu pelanggaran. Saya kira aparat penegak hukum bisa melakukan penindakan, karena telah melanggar undang-undang," kata Suswono, Wakil Ketua Komisi IV dari F-PKS di Jakarta, kemarin. Masalah penambangan, kata Suswono, seharusnya menjadi kewenangan Komisi VII DPR yang merupakan pasangan kerja dari Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Namun mengingat lokasi penambangan berada di kawasan Hutan Lindung (HL) Gunung Pitu Banyuwangi, maka Komisi IV ikut turun tangan.
Berdasarkan UU No.41 tahun 1999, menurut Suswono, jika kawasan HL digunakan untuk peruntukan lain seperti penambangan, pembangunan dan lain-lain tetap harus mendapatkan rekomendasi dari Menhut dan Komisi IV DPR. Rekomendasi diberikan setelah Tim Independen yang terdiri dari unsur departemen kehutanan, akademisi, LIPI, KLH, LSM, dan instansi terkait lainnya melakukan kajian.
"Rekomendasi dikeluarkan setelah ada hasil kajian Tim Independen, dan prosedur itu harus ditempuh PT IMN. Jika tidak bisa dipidanakan, dan penambangan dikatakan illegal," katanya.
PT IMN, lanjutnya, harus mengajukan izin pinjam pakai penggunaan kawasan HL Gunung Tumpang Pitu untuk peruntukan lain yang ditujukan ke Menhut. Dalam pengajuan izin pinjam pakai itu, PT IMN juga harus menyiapkan lahan atau areal pengganti dua kali lipat kawasan HL yang dijadikan lokasi penambangan.
Setelah izin dari PT IMN diajukan, maka Menhut akan menyampaikannya ke
Komisi IV untuk dibahas pada saat Rapat Kerja (Raker). Kemudian, Tim HL Komisi IV dan Dephut akan meninjau lokasi penambangan. Selanjutnya, Komisi IV dan Menhut merekomendasikan pembentukan Tim Independen untuk melakukan kajian, apakah PT IMN layak diberikan izin melakukan eksplorasi penambangan emas di Banyuwangi.
Namun hingga kini, Komisi IV belum menerima pengajuan izin pinjam pakai dari PT IMN. Menhut, ungkap Suswono, belum pernah melaporkan izin yang diajukan PT IMN untuk melakukan penambangan emas di kawasan HL Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi. "Jika tahapan dan prosedur tersebut tidak dilakukan, maka Pemkab Banyuwangi harus mencabut izin penambangan yang telah diberikan. Bupati bisa dipidana bila ternyata melakukan kerjasama dengan PT IMN. Kami kira izin yang telah diberikan berbau KKN," tandas Wakil Ketua Komisi IV DPR ini.
Seperti diketahui, kawasan HL Gunung Tumpang Pitu menyimpan cadangan bijih emas sekitar 9.600 ribu ton dengan kadar emas rata-rata 2,39 ton. Sedangkan jumlah logam emas sekitar 700 ribu ton, dan kapasitas produksinya diperkirakan mencapai 1.577 ton per tahun. Luas eksplorasi direncanakan mencapai 11.621,45 hektar, dengan tahap awal 700 hektar yang akan dieksplorasi dan sisanya 10.921,45 hektar dilakukan secara bertahap. Adapun perusahaan yang memegang izin penambangan di lokasi tersebut adalah PT IMN yang dahulu bernama PT Indo Multi Cipta (IMC), setelah berhasil merebut dari PT Hakman Platina Metalindo pada 2005.
Pada 16 Pebruari 2007, Bupati Banyuwangi secara resmi memberikan izin eksplorasi penambangan di areal seluas 11.621,45 hektar melalui Surat Keputusan Nomor: 188/05/KP/429.012/2007. PT IMN merupakan anak perusahaan PT Newmont Minahasa Raya (IMR) dengan kepemilikan saham 20 persen. PT IMN masih memiliki kewajiban mengurus izin administrasi di antaranya, izin pinjam pakai kawasan hutan lindung dari Dephut, persetujuan Menhut dan DPR, menyediakan lahan pengganti, mengurus
surat kuasa pertambangan eksplorasi dari Bupati Banyuwangi, serta izin pemanfaatan ruang dan surat persetujuan kelayakan lingkungan dari Gubernur Jawa Timur.
Sementara itu masyarakat dan sejumlah elemen di Banyuwangi seperti Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia di Muncar menolak rencana penambangan tersebut. Mereka kwatir tragedi di Buyat, Minahasa Selatan di Sulawesi Utara bakal terulang di Banyuwangi, jika penambangan PT IMN diizinkan.
10 Agustus 2008
Kapal Palangkaraya Tenggelam di Perairan Gresik, 27 ABK Terapung-apung
Iman D. Nugroho
Kapal KM. Palangkaraya pengangkut sembako jurusan Gresik-Pulau Bawean, Jawa Timur tenggelam di perairan Gresik, Sabtu-Minggu (9-10/08/08) dini hari sekitar pukul 23.00 sampai 01.00 WIB. Syahbandar Pelabuhan Gresik mengatakan sejumlah 27 anak buah kapal (ABK) termasuk Kapten kapal dikabarkan terapung-apung di laut. "Hingga saat ini, Syahbandar masih melakukan pencarian," kata Nursalim, Syahbandar Pelabuhan Gresik.
Menurut Nuralim, KM Palangkaraya berlayar dari Pelabuhan Gresik ke Pulau Bawean pada Sabtu sore ini. Namun, ketika sampai 25 mil menjelang PUlau Bawean, kapal bermuatan sembako dan bahan bangunan itu menghadapi gelombang laut ketinggian 5 meter. Saat itu, kapal yang memiliki ABK sejumlah 27 orang itu terombang ambing dan miring. Air laut yang masuk ke kapal membuat kapal itu oleng dan akhirnya miring.
Tenggelamnya KM. Palangkaraya dilaporkan pertama kali oleh KM Caraka Jaya Niaga 13 dan KM Caraka Jaya Niaga 17 yang berlayar dari Surabaya menuju Kalimantan. Melalui radio, kedua kapal itu mengabarkan telah menolong beberapa ABK KM Palangkaraya yang terombang-ambing. "Dua kapal itu membawa ABK yang berhasil diselamatkan menuju ke Pelabuhan Gresik, Minggu ini," kata NUrsalim.
Nursalim mengatakan, hingga Minggu sore ini, ada 24 ABK yang berhasil diselamatkan oleh kapal yang melintas di lokasi kecelakaan. Sementara tiga ABK lain, masih dikabarkan hilang. "Kabarnya sudah 24 orang selamat, dan tiga masih hilang, namun ini masih kita check kebenarannya," kata Nursalim. Syahbandar Pelabuhan Gresik masih terus melakukan pencarian, dan meminta kapal-kapal lain yang melintas di sekitar lokasi tenggelamnya kapal untuk ikut melakukan pencarian.
Tingginya ombak di perairan sekitar Jawa Timur minggu lalu juga menenggelamkan tiga kapal di perairan Jawa Timur. Sejumlah 4 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Kapal KM. Palangkaraya pengangkut sembako jurusan Gresik-Pulau Bawean, Jawa Timur tenggelam di perairan Gresik, Sabtu-Minggu (9-10/08/08) dini hari sekitar pukul 23.00 sampai 01.00 WIB. Syahbandar Pelabuhan Gresik mengatakan sejumlah 27 anak buah kapal (ABK) termasuk Kapten kapal dikabarkan terapung-apung di laut. "Hingga saat ini, Syahbandar masih melakukan pencarian," kata Nursalim, Syahbandar Pelabuhan Gresik.
Menurut Nuralim, KM Palangkaraya berlayar dari Pelabuhan Gresik ke Pulau Bawean pada Sabtu sore ini. Namun, ketika sampai 25 mil menjelang PUlau Bawean, kapal bermuatan sembako dan bahan bangunan itu menghadapi gelombang laut ketinggian 5 meter. Saat itu, kapal yang memiliki ABK sejumlah 27 orang itu terombang ambing dan miring. Air laut yang masuk ke kapal membuat kapal itu oleng dan akhirnya miring.
Tenggelamnya KM. Palangkaraya dilaporkan pertama kali oleh KM Caraka Jaya Niaga 13 dan KM Caraka Jaya Niaga 17 yang berlayar dari Surabaya menuju Kalimantan. Melalui radio, kedua kapal itu mengabarkan telah menolong beberapa ABK KM Palangkaraya yang terombang-ambing. "Dua kapal itu membawa ABK yang berhasil diselamatkan menuju ke Pelabuhan Gresik, Minggu ini," kata NUrsalim.
Nursalim mengatakan, hingga Minggu sore ini, ada 24 ABK yang berhasil diselamatkan oleh kapal yang melintas di lokasi kecelakaan. Sementara tiga ABK lain, masih dikabarkan hilang. "Kabarnya sudah 24 orang selamat, dan tiga masih hilang, namun ini masih kita check kebenarannya," kata Nursalim. Syahbandar Pelabuhan Gresik masih terus melakukan pencarian, dan meminta kapal-kapal lain yang melintas di sekitar lokasi tenggelamnya kapal untuk ikut melakukan pencarian.
Tingginya ombak di perairan sekitar Jawa Timur minggu lalu juga menenggelamkan tiga kapal di perairan Jawa Timur. Sejumlah 4 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Hanura dan PKNU Paling Dikenal
Iman D Nugroho
Dua partai nasional baru, Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) adalah dua partai yang paling dikenal, versi polling www.iddaily.net. Masing-masing memperoleh 15 suara. Di pisisi ketiga adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh 11 suara.
Partai Patriot, mendapatkan 8 suara, disusul oleh Partai Matahari Bangsa (PMB) yang mendapatkan 7 suara. Partai Barisan Nasional (Barnas) dan Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK) mendapatkan 5 suara. Dan Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) mendapatkan 4 Suara, disusul Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI), Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) dan Partai Persatuan Daerah (PPD) yang masing-masing mendapatkan 3 suara.
Ada tujuh partai baru lain yang mendapatkan 2 suara. Ini adalah perolehan terendah. Iroisnya, jumlah netter yang memilih jawaban (Tidak Ada) untuk menjelaskan "tidak kenal" partai baru, memperoleh 9 Suara.
Dua partai nasional baru, Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) adalah dua partai yang paling dikenal, versi polling www.iddaily.net. Masing-masing memperoleh 15 suara. Di pisisi ketiga adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh 11 suara.
Partai Patriot, mendapatkan 8 suara, disusul oleh Partai Matahari Bangsa (PMB) yang mendapatkan 7 suara. Partai Barisan Nasional (Barnas) dan Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK) mendapatkan 5 suara. Dan Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) mendapatkan 4 Suara, disusul Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI), Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) dan Partai Persatuan Daerah (PPD) yang masing-masing mendapatkan 3 suara.
Ada tujuh partai baru lain yang mendapatkan 2 suara. Ini adalah perolehan terendah. Iroisnya, jumlah netter yang memilih jawaban (Tidak Ada) untuk menjelaskan "tidak kenal" partai baru, memperoleh 9 Suara.
08 Agustus 2008
Slamet, Separuh Hidupnya Mengabdi di Pusara Bung Karno
Iman D. Nugroho
Lemari panjang setinggi dada laki-laki dewasa itu bagaikan meja kerja bagi Slamet. Di balik lemari yang terletak di Kantor Administrasi makam Proklamator RI Ir. Soekarno di Blitar Jawa Timur itulah, Slamet mendata setiap orang yang mengunjungi makam. “Saya sudah melakukan pekerjaan saya sebagai penjaga makam Bung Karno (panggilan akrab Ir. Soekarno-RED) sejak 29 tahun lalu,” katanya.
Akhir Juli 2008 ini, saat The Jakarta Post mengunjungi Makam Bung Karno, laki-laki kelahiran 21 September 1958 ini baru saja merayakan saat pertama kali dirinya bekerja sebagai penjaga makam. Tepatnya pada 18 Juli 1979, sembilan tahun setelah Bung Karno dimakamkan. “Saya tidak tahu mengapa saya yang terpilih menjaga makam Bung Karno, saat itu saya hanya lulusan SD yang sedang butuh pekerjaan, semua orang menolak bekerja di sini, saya malah menerimanya,” kenang Slamet.
Makam Bung Karno terletak di Kelurahan Bendongerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur.
Bung Karno dimakamkan 21 Juni 1970. Kota Blitar terletak 170 Km sebelah selatan Kota Surabaya. Kota ini dikenal sebagai Kota Soekarno, karena di sinilah berada Istana Gebang, tempat tinggal ayah, ibu dan kakak perempuan Soekarno. Setiap bulan Juni, Kota Blitar melaksanakan Haul Bung Karno dan Hari Kelahiran Pancasila yang dipusatkan di Istana Gebang.
Meskipun kental dengan “atmosfir” Bung Karno, namun tidak semua penduduk Blitar peduli akan hal itu. Apalagi, sejarah Bung Karno sempat diwarnai dengan pro-kontra peristiwa Gerakan Kudeta 30 September (G30S) yang oleh Pemerintahan Orde Baru disebut-sebut didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Saat menjadi Presiden RI, Soekarno adalah pendukung PKI. Slamet adalah penduduk asli Blitar yang awalnya tidak peduli dengan sosok Bung Karno. “Ketika itu, saya hanya tahu, Soekarno sebagai Proklamator RI,” kenangnya. Meski demikian, Slamet tidak menolak ketika mendapat tawaran bekerja oleh Soetedjo, salah satu pegawai Pemkot Blitar, sebagai penjaga makam.
Bekerja sebagai penjaga makam untuk pertama kali, bukan sesuatu yang membanggakan. Apalagi, jenis pekerjaannya hanya membersihkan makam dan merawat beberapa benda yang ada di sana. Seperti nisan makam yang terdiri dari seonggok batu kali berdiameter 1,5 meter, masjid dan pekarangan. Karena itulah, Slamet juga menerima upah yang jauh dari layak. Hanya Rp.12 ribu/bulannya. “Saya hanya bisa bersabar, dan menerima upah, maklum hanya lulusan SD,” katanya.
Kesabaran itu menuai hasilnya ketika 6 tahun 7 bulan kemudian, tepatnya 31 Maret 1986, Slamet mengalami perbaikan nasib, saat dirinya diangkat menjadi pegawai negeri dibawah Dinas Pariwisata Kota Blitar. “Sejak saat itu, nasib saya perlahan-lahan mulai berubah, hingga saat ini gaji yang saya dapatkan lumayan banyak, hingga Rp.1,8 juta/bulannya,” kata ayah tiga putra dan 1 cucu ini.
Meski pada tahun ini Slamet sudah 29 tahun menjadi penjaga penjaga makam Bung Karno, suami Sriyani ini mengaku tidak tahu banyak tentang pikiran-pikiran Soekarno. Apalagi tentang garis politik yang dianut tokoh pemrakarsa ideologi Mahaenisme itu. Menurut pria berkacamata ini, Soekarno adalah orang hebat yang melahirkan sebuah negara bernama Indonesia. “Saya hanya tahu Soekarno adalah presiden pertama yang memerdekakan Indonesia,” katanya.
Hanya saja, tidak ragu Slamet mengatakan Bung Karno adalah sosok yang penting. Terutama dengan cita-cita Indonesia yang sejahtera aman dan damai. Dan Bung Karno, menurut Slamet menginginkan generasi penerus Indonesia memegang teguh hal itu. “Saya ingat betul kalimat Bung Karno yang mengatakan, Saya titipkan Negara ini kepadamu,” kata Slamet..
Karena sosok Bung Karno itu juga, katanya, hingga saat ini masih banyak orang yang mengunjungi makam Bung Karno. Dalam hari saja saja, jumlah pengunjung makam Bung Karno mencapai 700-1000 orang perharinya. Bila musim libran tiba, jumlahnya meningkat hingga 6000-an orang perharinya. Dan pengunjungnya pun tidak hanya dari dalam negeri, melainkan hingga manca negara. “Yang banyak pengunjung dari Belanda dan Prancis,” kata Slamet.
Kedatangan ribuan orang ke makam Bung Karno membawa berbagai motivasi. Ada yang hanya sekedar berkunjung, ada juga yang datang untuk meneliti. Yang paling banyak, untuk mendoakan ayah mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri itu. “Banyak pengunjung yang maunya mendoakan sampai makam, tapi sesuai SK Walikota, hal itu tidak boleh dilakukan, kalau pengunjung malam hari hanya diberi waktu berdoa 15 menit,” katanya.
Sebagai penjaga makam, tak jarang tidur di areal makam Bung Karno. Slamet percaya, ada sisi mistik yang kuat di makam itu. Salah satu buktinya, kata Slamet adalah mimpi yang diperolehnya saat tidur selama tujuh malam Jumat. Orang Jawa mempercayai, malam Jumat adalah malam yang keramat. “Saat tidur itulah, saya bermimpi ada suara orang yang memberikan lampu minyak dan putih, sepuluh hari itu, saya diangkat menjadi pegawai negeri, Alhamdulillah,” kenangnya.
Sisi mistik dan kharisma Bung Karno itu juga yang menurut Slamet, membuat banyak “orang penting” pernah mengunjungi makam Bung Karno. Mulai Susilo Bambang Yudhoyono, KH. Abdurahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, Agum Gumelar, Wiranto, hingga Sutrisno Bachir. Juga orang-orang yang akan muncul sebagai kandidat kepala daerah. “Almarhum Presiden Soeharto sendiri, kata Slamet, hanya sekali mengunjungi makam itu, saat makam ini dibangun tahun 1979,” kenangnya.
Satu hal yang membuat Slamet senang menjalani profesinya sebagai penjaga makam adalah kebanggaan ketiga anaknya. Meski, tidak satupun dari ketiga buah hatinya itu yang mau meneruskan posisinya sebagai penjaga makam. “Anak-anak saya bangga, karena saya adalah orang yang dipercaya di makam ini. Tapi tidak ada yang bercita-cita untuk menggantikan posisi saya, haha,..” katanya.
Lemari panjang setinggi dada laki-laki dewasa itu bagaikan meja kerja bagi Slamet. Di balik lemari yang terletak di Kantor Administrasi makam Proklamator RI Ir. Soekarno di Blitar Jawa Timur itulah, Slamet mendata setiap orang yang mengunjungi makam. “Saya sudah melakukan pekerjaan saya sebagai penjaga makam Bung Karno (panggilan akrab Ir. Soekarno-RED) sejak 29 tahun lalu,” katanya.
Akhir Juli 2008 ini, saat The Jakarta Post mengunjungi Makam Bung Karno, laki-laki kelahiran 21 September 1958 ini baru saja merayakan saat pertama kali dirinya bekerja sebagai penjaga makam. Tepatnya pada 18 Juli 1979, sembilan tahun setelah Bung Karno dimakamkan. “Saya tidak tahu mengapa saya yang terpilih menjaga makam Bung Karno, saat itu saya hanya lulusan SD yang sedang butuh pekerjaan, semua orang menolak bekerja di sini, saya malah menerimanya,” kenang Slamet.
Makam Bung Karno terletak di Kelurahan Bendongerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur.
Bung Karno dimakamkan 21 Juni 1970. Kota Blitar terletak 170 Km sebelah selatan Kota Surabaya. Kota ini dikenal sebagai Kota Soekarno, karena di sinilah berada Istana Gebang, tempat tinggal ayah, ibu dan kakak perempuan Soekarno. Setiap bulan Juni, Kota Blitar melaksanakan Haul Bung Karno dan Hari Kelahiran Pancasila yang dipusatkan di Istana Gebang.
Meskipun kental dengan “atmosfir” Bung Karno, namun tidak semua penduduk Blitar peduli akan hal itu. Apalagi, sejarah Bung Karno sempat diwarnai dengan pro-kontra peristiwa Gerakan Kudeta 30 September (G30S) yang oleh Pemerintahan Orde Baru disebut-sebut didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Saat menjadi Presiden RI, Soekarno adalah pendukung PKI. Slamet adalah penduduk asli Blitar yang awalnya tidak peduli dengan sosok Bung Karno. “Ketika itu, saya hanya tahu, Soekarno sebagai Proklamator RI,” kenangnya. Meski demikian, Slamet tidak menolak ketika mendapat tawaran bekerja oleh Soetedjo, salah satu pegawai Pemkot Blitar, sebagai penjaga makam.
Bekerja sebagai penjaga makam untuk pertama kali, bukan sesuatu yang membanggakan. Apalagi, jenis pekerjaannya hanya membersihkan makam dan merawat beberapa benda yang ada di sana. Seperti nisan makam yang terdiri dari seonggok batu kali berdiameter 1,5 meter, masjid dan pekarangan. Karena itulah, Slamet juga menerima upah yang jauh dari layak. Hanya Rp.12 ribu/bulannya. “Saya hanya bisa bersabar, dan menerima upah, maklum hanya lulusan SD,” katanya.
Kesabaran itu menuai hasilnya ketika 6 tahun 7 bulan kemudian, tepatnya 31 Maret 1986, Slamet mengalami perbaikan nasib, saat dirinya diangkat menjadi pegawai negeri dibawah Dinas Pariwisata Kota Blitar. “Sejak saat itu, nasib saya perlahan-lahan mulai berubah, hingga saat ini gaji yang saya dapatkan lumayan banyak, hingga Rp.1,8 juta/bulannya,” kata ayah tiga putra dan 1 cucu ini.
Meski pada tahun ini Slamet sudah 29 tahun menjadi penjaga penjaga makam Bung Karno, suami Sriyani ini mengaku tidak tahu banyak tentang pikiran-pikiran Soekarno. Apalagi tentang garis politik yang dianut tokoh pemrakarsa ideologi Mahaenisme itu. Menurut pria berkacamata ini, Soekarno adalah orang hebat yang melahirkan sebuah negara bernama Indonesia. “Saya hanya tahu Soekarno adalah presiden pertama yang memerdekakan Indonesia,” katanya.
Hanya saja, tidak ragu Slamet mengatakan Bung Karno adalah sosok yang penting. Terutama dengan cita-cita Indonesia yang sejahtera aman dan damai. Dan Bung Karno, menurut Slamet menginginkan generasi penerus Indonesia memegang teguh hal itu. “Saya ingat betul kalimat Bung Karno yang mengatakan, Saya titipkan Negara ini kepadamu,” kata Slamet..
Karena sosok Bung Karno itu juga, katanya, hingga saat ini masih banyak orang yang mengunjungi makam Bung Karno. Dalam hari saja saja, jumlah pengunjung makam Bung Karno mencapai 700-1000 orang perharinya. Bila musim libran tiba, jumlahnya meningkat hingga 6000-an orang perharinya. Dan pengunjungnya pun tidak hanya dari dalam negeri, melainkan hingga manca negara. “Yang banyak pengunjung dari Belanda dan Prancis,” kata Slamet.
Kedatangan ribuan orang ke makam Bung Karno membawa berbagai motivasi. Ada yang hanya sekedar berkunjung, ada juga yang datang untuk meneliti. Yang paling banyak, untuk mendoakan ayah mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri itu. “Banyak pengunjung yang maunya mendoakan sampai makam, tapi sesuai SK Walikota, hal itu tidak boleh dilakukan, kalau pengunjung malam hari hanya diberi waktu berdoa 15 menit,” katanya.
Sebagai penjaga makam, tak jarang tidur di areal makam Bung Karno. Slamet percaya, ada sisi mistik yang kuat di makam itu. Salah satu buktinya, kata Slamet adalah mimpi yang diperolehnya saat tidur selama tujuh malam Jumat. Orang Jawa mempercayai, malam Jumat adalah malam yang keramat. “Saat tidur itulah, saya bermimpi ada suara orang yang memberikan lampu minyak dan putih, sepuluh hari itu, saya diangkat menjadi pegawai negeri, Alhamdulillah,” kenangnya.
Sisi mistik dan kharisma Bung Karno itu juga yang menurut Slamet, membuat banyak “orang penting” pernah mengunjungi makam Bung Karno. Mulai Susilo Bambang Yudhoyono, KH. Abdurahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, Agum Gumelar, Wiranto, hingga Sutrisno Bachir. Juga orang-orang yang akan muncul sebagai kandidat kepala daerah. “Almarhum Presiden Soeharto sendiri, kata Slamet, hanya sekali mengunjungi makam itu, saat makam ini dibangun tahun 1979,” kenangnya.
Satu hal yang membuat Slamet senang menjalani profesinya sebagai penjaga makam adalah kebanggaan ketiga anaknya. Meski, tidak satupun dari ketiga buah hatinya itu yang mau meneruskan posisinya sebagai penjaga makam. “Anak-anak saya bangga, karena saya adalah orang yang dipercaya di makam ini. Tapi tidak ada yang bercita-cita untuk menggantikan posisi saya, haha,..” katanya.
BERITA UNGGULAN
JADI YANG BENAR DIADILI DI MANA NIH?
Pernyataan Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapatkan respon dari Amnesty Internasional Indonesia.
Postingan Populer
-
Dilansir melalui Website, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menggelar rapat koordinasi bersama Komando Resor Militer (Korem) 033 Wira Prata...
-
Kencan, bisa dilakukan kapan saja. Dalam Solusi Ibu kali ini, membahas kencan dengan pasangan, di tengah-tengah kehidupan keluarga yang mung...
-
Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat (BSI Maslahat) Membuatkan Sekolah Darurat Sementara untuk Sekolah Dasar Naglaasih, di Desa Naglasari, Ke...
Banyak dikunjungi
-
Dilansir melalui Website, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menggelar rapat koordinasi bersama Komando Resor Militer (Korem) 033 Wira Prata...
-
Kencan, bisa dilakukan kapan saja. Dalam Solusi Ibu kali ini, membahas kencan dengan pasangan, di tengah-tengah kehidupan keluarga yang mung...
-
Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat (BSI Maslahat) Membuatkan Sekolah Darurat Sementara untuk Sekolah Dasar Naglaasih, di Desa Naglasari, Ke...
-
Anggota Komisi III Fraksi PKB DPR RI, Hasbiallah Ilyas meminta Polri mengusut kasus tewasnya Darso warga Kampung Gilisari, Kelurahan Purwosa...
-
Akun X @kkpgoid memposting "breaking news!!!" tentang penghentian kegiatan pemagaran laut tanpa izin. #SahabatBahari, hari ini KKP...