Kali ini tentang buku dari Vijay Prashad berjudul The Darker Nations: A People’s History of the Third World.
Dalam bahasa Indonesia, kurang lebih berarti: Bangsa-Bangsa Kulit Berwarna: Sejarah Rakyat Dunia Ketiga.
Yang pasti, tidak ada jalan yang selalu mulus, namun juga tidak ada yang hancur sepenuhnya.
Dari semuanya, waktu juga yang akan menjelaskan, siapa akan berperan sebagai apa.
Pertengahan Juli 2024, Nahdlatul Ulama (NU) kembali menjadi buah bibir. Kali ini, kegiatan lima Nahdliyin (sebutan untuk anggota NU) bertemu dengan Presiden Israel Izaac Herzog menjadi penyebabnya.
Pertemuan yang dilakukan di sela-sela serangan Israel atas Palestina itu sontak memunculkan reaksi. "Itu tindakan yang disesalkan," kata Savic Ali, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam NU Online.
***
foto ilustrasi repro Gempita.co |
“Orang-orang Pro Kemerdekaan harus dibunuh”- Eurico Guterres
Malam, 17 April 1999, saat apel akbar peresmian PAM Swakarsa, pasukan Aitarak dan Pasukan Pejuang Integrasi yang dikomandoi Eurico Guterres hadir bersenjata lengkap di depan kantor Gubernur Provinsi Timor Timur, berlanjut dengan penyerangan.
Kamis, 12 Agustus 2021, Presiden RI Joko Widodo memberikan penghargaan Bintang Jasa Utama kepada Eurico Guterres. Ibarat meneteskan cuka di atas luka korban.
Pernyataan Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapatkan respon dari Amnesty Internasional Indonesia.