23 Januari 2025

DAHSYAT! PENGGUNA S.ID TEMBUS 1,5 JUTA

Tahun 2025 memberi harapan baru bagi digital platform S.id.

Sejak pertengahan Januari, tembus 1,5 juta pengguna aktif dengan total tautan link pemendek sebanyak 15,3 juta.

Sedangkan microsite mencapai 1,43 miliar pengunjung (visitor).

Ini artinya, platform S.id semakin mendominasi di tingkat lokal Indonesia dan penggunanya global. 

Dari jumlah 1,5 juta pengguna, sebanyak 80% adalah dari Indonesia, namun pengguna dari luar negeri sekitar 636 ribu adalah berasal dari 191 negara.

Lima besar negara pengguna utama setelah Indonesia adalah  berasal dari Vietnam, India, Amerika, Hongkong, Banglades.

Dengan capaian-capaian baru tersebut, maka sebagai platform, S.id yang menawarkan aplikasi pemendek URL (unicode resource locator) dan microsite (biolink) semakin mendapat tempat bagi generasi #kiwari. 

Dengan membuka link s.id, para Esaider (sebutan untuk pengguna S.id), pengguna langsung bisa berkreasi dan berekspresi secara digital.

Lebih jauh, dari total 15.3 juta tautan yang dibuat di S.id, sebanyak 14,5 juta (95,38%) merupakan tautan pendek (shortener).

Sementara microsite menyumbang 706 ribu tautan (4,6%).

Penggunaan platform ini didominasi oleh sektor pendidikan (33%), personal branding  (21%), event (6%), online shop (5%), portfolio (3%), dan laman komunitas (3%).

Dominasi ini mencerminkan peran besar S.id dalam mendukung pendidikan dan UMKM.

“Kami bangga, karena dalam kurun waktu dua tahun setengah, apresiasi pengguna shortener (pemendek)link dan bio-link (microsite) terhada kehadiran platform S.id semakin massive (semarak),” kata Atmaji Sapto Anggoro, Direktur PT Aidi Digital Global (ADG), Kamis (23/1/2025).

ADG adalah pengembang platform digital S.id di Jakarta.  

”Kami tak boleh berpuas diri, sehingga akan terus meningkatkan keandalan platform S.id agar semakin bermakna bagi peradaban digital nasional dan global,” tambahnya.

Platform S.id khusus untuk pemendek, sangat penting buat perusahaan yang akan mengiklankan produk atau branding sehingga mudah diingat pengguna, misalnya cukup menuliskan s.id/Merek-X tidak perlu menuliskan URL yang panjang dan ribet. 

Sedangkan microsite, saat ini cukup banyak membantu para guru dan dosen yang memajang mata ajarnya di S.id tanpa harus capek-capek memikirkan hosting bila membuat domain. 

Selain guru, para pelaku UMKM dan penyelenggara Event Organizer atau Wedding Organizer sudah banyak yang familiar dan memanfaatkan platform S.id.

Sebagai platform digital yang terbuka, dimana pengguna bisa membuat konten secara mendiri (UGC/user generated content). 


Tentu saja banyak sekali tantangan, terutama menyangkut keamanan dan kenyamanan pengguna dari gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti judi online, pornografi, dan phising. 


Untuk itu, tim pengembang terus berupaya melakukan tindakan penapisan konten (blocking).


Sebagai bukti keseriusan pengembang platform S.id melakukan teknis penapisan dengan metode pre-factum dan post-factum. 


Pre-factum dilakukan dengan mencatat banyak kode yang sudah dalam black-listed, sedangkan beberapa yang lolos dilakukan post-factum action sehingga akan memperkecil jumlah konten sampah demi kenyamanan pengguna.


Selama ini S.id berhasil memblokir lebih dari 26.000 akun yang terindikasi penyalahgunaan, menambahkan 500.000 daftar domain berbahaya, dan 205.000 tautan berbahaya ke dalam daftar blokir. 


Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2014, di mana S.id menambahkan 450.000 domain dan 100.000 tautan berbahaya.


Ancaman dari domain dan tautan berbahaya yang ditangani S.id mencakup berbagai kategori, sebesar 92% berupa phising, 0,1% spam, 1% scam, dan 2% konten judi online. 


Untuk mendukung upaya ini, S.id menggandeng berbagai pihak kompeten seperti IDADX, NetCraft, PhishLabs, Phishtank, SURBL, VirusTotal, URLVoid, dan lainnya.


*Rilis Pers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar