20 December 2024

Lukisan yang dilarang-larang, bikin publik malah penasaran

Seorang senior mengirim pesan ke saya melalui WA, membagikan status Facebook pengacara Todung Mulya Lubis. 

Dalam status itu, Todung menceritakan pengalamannya ketika akan menyaksikan pembukaan pameran karya Yos Suprapto, di Galeri Nasional (Galnas) Jakarta.


Ketika pembukaan, tulis Todung, justru pintu Galnas dikunci oleh pengelolanya.

Usut punya usut, pembukaan pameran itu dibatalkan, karena permintaan pengelola Galnas kepada Yos untuk menurunkan lima lukisan karyanya, tidak dituruti.

Di Twitter, saya membaca posting novelis Okky Madasari tentang hal yang sama.

Okky menyertakan lukisan-lukisan karya Yos:





"Gara-gara 5 lukisan mirip Jokowi ini, pameran tunggal Yos Suprapto yang seharusnya dibuka kemarin (19/12) di Galeri Nasional, batal. Pintu ruang pameran di Galeri Nasional dikunci. 
Era sensor dan pembungkaman terhadap karya seni di bawah rezim Prabowo resmi dimulai?" twit Okky.


Jika memang benar, gara-gara lukisan, sampai membuat pameran lukisan dibatalkan, bagi saya itu kemunduran.


Yang tidak hitung oleh pihak yang melarang pemeran lukisan adalah, rasa penasaran publik yang semakin besar, atas alasan pelarangan.


Publik, seperti saya, akan mencari tahu, seperti apa lukisan-lukisan yang dilarang-larang itu. 


Dan begitu saya tahu, komentar saya cuma satu: ealah.

*foto-foto di Twitter Okky Madasari

No comments:

Post a Comment