Lokasi kebakaran (Aak) |
Kejadian ini diketahui oleh relawan Laskar Hijau yang sedang melakukan patroli rutin di Gunung Lamongan pada Sabtu (6/8/2011) sekitar jam 15.00 WIB. Lokasi kebakaran berada di wilayah Watu Silang pada ketinggian 572 meter dpl. Tepatnya di koordinat 07°59’26.9” Lintang Selatan, dan 113°19’06.5” Bujur Timur.
Areal yang terbakar tersebut adalah areal yang paling banyak terdapat tanaman konservasi, karena areal tersebut berada di sekitar track pendakian ke puncak Gunung Lamongan. Diperkirakan, ketika pertama terbakar, api melalap hamparan ilalang kering, kemudian merambat ke tanaman konservasi yang tingginya rata-rata masih sekitar 70-100 cm.
Para relawan Laskar Hijau tersebut berusaha mematikan api dengan peralatan seadanya, tapi api lebih cepat merambat karena angin di atas cukup kencang. Beruntung malam harinya embun cukup lebat mengguyur areal tersebut sehingga api bisa dimatikan secara alami.
Dari insiden kebakaran tersebut diperkirakan ada 100 ribu tanaman konservasi milik Laskar Hijau yang ikut terbakar. Terdiri dari beragam jenis buah seperti Mangga, Duren, Rambutan, Nangka, Sukun, Jambu Biji Merah, serta beragam jenis tanaman konservasi seperti Nyamplung, Trembesi, Bendo, bambu, dan lain sebagainya. Kalau setiap bibit pohon dihargai Rp. 10.000 maka kerugian materiil yang diderita atas kejadian ini sekitar 1 Milyar Rupiah.
Laskar Hijau menyayangkan kecerobohan oknum masyarakat yang telah menyebabkan terbakarnya areal konservasi tersebut. Setidaknya, butuh waktu sekitar 2 tahun untuk menanami kembali areal tersebut. Karena faktor tenaga yang terbatas dan faktor medan yang cukup berat. Peran serta semua pihak untuk turut serta memberikan penyadaran terhadap masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan menjadi sangat penting.
Gunung Lamongan, dalam catatan Wikipedia, terletak di sebelah timur Klakah, Lumajang. Wilayah ini bisa dijangkau dari Kabupaten Probolinggi menuju ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Lokasi ini sering digunakan sebagai tempat berkemah dan pendakian bagi para pecinta alam.
Ada sebuah tempat untuk beristirahat bagi para pengunjung, sebelum melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Lamongan. Masyarakat sekitar menyebut tempat itu dengan istilah Rumah Mbah Citro.
Dalam catatan Wikipedia, setidaknya ada tiga ranu (danau) vulkanik yang berada di sekitar lereng Gunung Lamongan. Ranu Pakis, Ranu Klakah dan Ranu Bedali. Ranu Pakis digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat budidaya ikan air tawar.
Ranu Klakah merupakan ranu yang berlatar belakang Gunung Klakah. Ranu Bedali merupakan Ranu yang terdapat di daerah cekungan, seolah-olah ranu ini berada di sebuah mangkuk besar. Ketiga Ranu tersebut membentuk segitiga, sehingga disebut dengan "Segitiga Ranu".
Aak Abdulah Kudus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar