Youtube Pilihan Iddaily: Sejarah Laut Mati

02 March 2011

Kasus Pembunuhan Wartawan Reuters Ditutup

Committee to Protect Journalists (CPJ/Komite Perlindungan Wartawan) khawatir akan inskonsistensi penyelidikan resmi pemerintah Thailand dalam kasus terbunuhnya wartawan Reuters Hiro Muramoto, yang ditembak ketika meliput bentrokan antara demonstran anti-pemerintah dan aparat militer, 10 April 2010, di Bangkok.


Departemen Investigasi Khusus (DSI) Thailand mengatakan kepada wartawan bahwa penyelidikan menunjukkan Muramoto rupanya tidak ditembak oleh aparat militer. Penemuan ini bertentangan dengan kesimpulan awal DSI tentang kematian Muramoto, yang sudah diumumkan akhir tahun lalu. Temuan DSI tahun lalu menunjukkan gambar bahwa tembakan ke arah Muramoto datang dari arah pasukan dan ditembak dengan senapan serbu M-16. DSI menyangkal telah ditekan untuk menghapus tanggung jawab tentara.

DSI merevisi temuannya berdasarkan bukti bahwa Muramoto tewas oleh peluru yang kemungkinan ditembakkan dari senapan serbu AK-47, demikian pernyataan kepala DSI Tharit Pengdith, yang berbicara dalam konferensi pers. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa tentara menggunakan senjata serbu M-16 selama operasi anti demonstran tersebut.

Koran berbahasa Inggris setempat, Bangkok Post melaporkan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Daopong Rattanasuwon mengeluh kepada Tharit tentang temuan awal yang menyalahkan tentara atas kematian Muramoto. Namun, Tharit membantah bahwa ia bertemu dengan Daopong. Bangkok Post juga melaporkan bahwa militer Thailand memiliki sekitar 20.000 senapan serbu AK-47 di gudangnya.

"Kontradiksi temuan awal dari penyelidikan kematian wartawan Hiro Muramoto menimbulkan pertanyaan tentang independensi investigasi pemerintah," kata Shawn Crispin, representasi CPJ Asia Tenggara. "Kami sangat prihatin dengan laporan bahwa seorang pejabat senior militer mungkin telah menekan DSI untuk mengubah temuan awal."

Setidaknya 90 orang tewas dan lebih dari 1.800 terluka antara sepanjang April hingga Mei 2010 dalam kekerasan politik terburuk dalam sejarah moderen Thailand. Dua wartawan, Muramoto dan fotografer freelance Italia Fabio Polenghi, tewas dan sedikitnya sembilan wartawan Thai dan asing lainnya luka berat ketika meliput bentrokan bersenjata antara pasukan dan demonstran. | Committee to Protect Journalists

No comments:

Post a Comment