Untuk hasil yang maksimal, sebelum proses menulis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pelatihan awal yang berlangsung Sabtu-Minggu (27-28/11/2010), di Balai Desa Satria Bhakti, Pakisbaru. Sebanyak 50 anak dibekali materi dasar jurnalistik. Mulai dari penulisan, teknik wawancara, hingga fotografi. Para fasilitator yang hadir, antara lain, penulis buku Muhidin M.Dahlan dan Irwan Bajang (Yogyakarta), Adi Toha (Pekalongan), Diana Sasa (Surabaya), dan penyair Nisa Elvadiani (Surabaya).
Ketua Rintisan Balai Belajar Bersama Taruna Mandiri Pakisbaru Mustofa mengatakan, program penulisan sejarah kampung adalah bagian dari berbagai program rumah baca yang ada di Pakisbaru. "Kami sengaja memilih tema sejarah kampung karena sampai saat ini referensi tentang kampung yang ditulis oleh anak-anak kampung itu sendiri sangat minim, bahkan nyaris tak ada," ujar guru Madrasah Tsanawiyah I Nawangan.
Indonesia adalah negeri kaya dengan lebih dari 17.000 pulau dan sekitar 32.000 kampung. Namun, kata Mustofa, hingga saat ini baru ada satu buku tentang sejarah kampung, yaitu Pelangi di Ketangi yang mengisahkan sejarah kampung Ketangi, Gunung Kidul. Saat ini anak-anak kampung Patehan, Yogyakarta, juga sedang melakukan langkah serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar