08 Juni 2010

Sebuah cerita tentang aquarium raksasa

Maya Mandley

Siapa yang memprotes bila Indonesia disebut kaya akan sumber daya alam, termasuk kekayaan lautnya. Sayangnya, generasi berikutnya tak banyak yang tahu karena terbatasnya tempat untuk mengenalkannya.


Jakarta punya Ancol yang memberikan atraksi mamalia laut seperti lumba-lumba dan anjing laut. Juga di Seaworld. Katanya sih bagus, meski tiketnya mahal, dan tak semua orang bisa menikmatinya. Termasuk Aku :(

Nevermind. Di Amerika, semuanya terbayar sudah. Meski tidak punya sumber daya alam sekaya Indonesia, namun di hampir setiap negara bagian, AS punya seperti seaworld alias aquarium raksasa itu.

Eksport binatang

Aku pernah ke Seaworld di Orlando, negara bagian Florida. Di Seawolrd Florida, persis seperti Ancol. Banyak pertunjukan binatang. Pengunjung hanya dikenai satu tiket saja di depan utama, dan tinggal memilih mau melihat pertunjukan jam berapa, di setiap venue mana. Tanpa dikenai tiket tambahan.

Tapi, yang agak repot adalah first come first serve. Artinya kalo datangnya terlambat dalam sebuah pertunjukan, tidak kebagian tempat duduk. Apalagi kalo sudah agak siangan.

Untuk binatangnya, pengelola mendatangkan dari Brazil, Argentina, dan negara-negara tropis lain. Plus tenaga ahli untuk merawat para hewan laut tersebut. Meski ada yang sial seperti peristiwa ahli marine biologis di Seawolrd florida yang meninggal dunia diterkam Shamu (sejenis shark raksasa), yang selama ini jadi idola pertunjukkan. Hiiiiii,..

Sebuah aquarium di pulau Oahu Hawaii, juga luar biasa. Meski Tempatnya tak sebesar di Florida, dan tak ada pertunjukkan hewan sama sekali, namun tetap berkesan. Juga yang di Baltimore, negara bagian Maryland.

Yang ini lebih pada show saja. Itu pun khusus lumba-lumba. Harga tiketnya lumayan mahal. Sekitar USD 24.95 untuk orang dewasa dan USD 19.95 untuk anak-anak berusia 3-11 tahun. Kalau mau lihat lumba-lumba, bayar lagi.

Hutan tropis

Uniknya, aquarium ini terdiri dari lima lantai. Aquarium dibuat dari bawah sampai ke atas. Pengunjung bak masuk ke laut, dengan segala ornamennya. Termasuk ada yang menyelam. Nah, di lantai teratas didesain seperti hutan hujan tropis dan hewan-hewan uniknya. Di sinilah pertama kalinya aku melihat katak ungu, kuning dan hijau. Juga burung parrot yang indah.

National Aquarium di Baltimore ini sarana hiburan dan pendidikan yang sangat bagus. Apalagi untuk memperkenalkan marine biologis. Bayangkan saja, bila di setiap kota di Indonesia memiliki aquarium raksasa. Hmmm,..

Persiapan dan biayanya memang cukup besar. Tapi seandainya dikelola dengan baik, tanpa korupsi atau mark up tentunya, rasanya bisa deh. Dan yang pasti, isinya akan lebih beragam. Indonesia jelas sangat kaya dengan hewan dan sumber daya alam lainnya.

2 komentar:

  1. setuju mba Maya :)

    BalasHapus
  2. betul sekali Mbak Maya, tulisan dan fotonya menarik dan mencerahkan.

    Salam

    BalasHapus