20 Juni 2010

Dunga menangkan duel pelatih beda generasi?

Jojo Raharjo

Sepanjang Minggu petang sampai Senin dinihari, kita bakal disuguhi tiga pertandingan fase Grup Piala Dunia, masing-masing dua laga Grup F yakni Slowakia vs Paraguay (18.30 WIB) dan Italia vs Selandia Baru (21.00 WIB) serta satu laga Grup G yakni Brasil vs Pantai Gading (01.30 WIB Senin dinihari). Untuk “match of day” kita bicarakan saja partai ketiga, juara dunia lima kali Brasil yang berjuluk Canarinho (Little Canary), melawan tim Les Éléphants, julukan negeri pengekspor pemain bola di Afrika Barat itu.



Ini adalah partai kedua bagi kedua tim. Di laga perdana, Brasil sukses menghabisi perlawanan sengit Korea Utara 2-1, meski gol baru datang di paruh akhir babak kedua. Itupun pemecah kebuntuannya seorang pemain belakang, Maicon yang dijuluki titisan Roberto Carlos. Adapun Pantai Gading, di partai perdana puas meraih angka 1 lewat hasil kacamata melawan Brasilnya Eropa yakni Portugal.

Duel antara Brasil melawan Kelapa Gading, ee.. maaf.. Pantai Gading menjadi seru karena melibatkan gengsi antar dua pelatih berbeda generasi. Ini adalah Piala Dunia ketiga bagi Sven Goran Eriksson, pelatih Pantai Gading yang pada 2002 dan 2006 berada di bangku ofisial Inggris. Dalam dua ajang di Korsel-Jepang dan Jerman itu, Eriksson membawa David Beckham dkk sampai babak 8 besar alias perempatfinal.

Lain Eriksson lain Carlos Dunga. Inilah Piala Dunia pertama mantan kapten Brasil itu berdiri sebagai pelatih. Sebagai pemanasan, tahun lalu di negara yang sama, Dunga membawa Brasil juara Piala Konfederasi –piala dunia mini dengan peserta juara dari tiap benua.

Selama ini beredar kutukan bahwa tim mana yang sukses menjuarai Piala Konfederasi –yang dianggap sebagai pemanasan tuan rumah menggelar Piala Dunia, selalu gagal menjuarai Piala Dunia sebenarnya. Apakah mitos itu berlaku bagi Dunga, yang pada 1994 memimpin teman-temannya mengangkat Piala Dunia setelah di final menaklukkan Italia lewat adu penalti di Rose Bowl Stadium, California.

Malam nanti, apakah Carlos Dunga, 46 tahun, benar-benar kembali menunjukkan karismanya mengatasi pelatih lawan, Eriksson yang berusia 12 tahun lebih tua darinya?

Untuk tiga matches ini, saya menebak Slowakia unggul tipis atas Paraguay, Italia menang lebih dari satu gol dari Selandia Baru, dan Brazil menang meyakinkan lawan Pantai Gading..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar