Press Release
Setelah keikutsertaannya pada pameran bersama « Jouwe, One Just 1 » pada November 2008 lalu, CCCL Surabaya kembali mengundang Eunice Nuh, alias Pinkgirlgowild untuk berpameran tunggal. Dalam pameran itu, akan tampak adanya pengaruh dunia psychédelic yang memperkaya karya-karyanya.
Inspirasi dari Roal Dahl, manga Jepang, atau Tim Burton, jamur-jamur dengan ekspresi manusiawi à la Murakami, dan karakter dari bahan resin berwarna mencolok dengan nama-nama lucu: Suzuka, Notorious Ace, Happy Mushi dan Piyiko. CCCL mengundang untuk menjelajahi dunia seorang seniman muda yang kreasi artistiknya benar-benar bagaikan butir-butir embun, segar dan penuh warna !
”Setiap karakter memiliki kisah dan latar belakang masing-masing. Bahkan, sebelum karakter tersebut dibuat. Sang seniman menempatkan dirinya ke dalam karakter dan menjadikan mereka sebagai teman seumur hidup. Pameran « Imaginary friends » merupakan perjalanan dari sejumlah karakter. Bersiaplah juga untuk melacak kisah mereka dan mengikuti proses pembuatannya, melalui tampilan sketsa dari karakter yang dipamerkan” -pinkgirlgowild
Pada tahun 2008, Eunice ikut serta dalam pameran “The 400ml exhibition” di Maison des Métallos, Paris. Selain di Surabaya, pinkgirlgowild juga berpameran tunggal di Jakarta (« Love Birds », 1 Feb – 1 Maret 2010) dan Bandung (« Happy Mushi », 17-24 Oktober 2009)
Pinkgirlgowild
Lahir di Jakarta dengan nama asli Eunice Nuh Tantero, dan mulai berkarya sejak 2005 dengan dibekali predikat lulusan jurusan Desain Komunikasi Visual dari Universitas Trisakti, Fakultas Seni Rupa & Desain. Ia adalah seseorang yang sangat menyukai: unsur dekoratif serta pola baik tradisional ataupun modern (dari wayang hingga pola retro), cerita anak - anak (dari dongeng klasik hingga cerita anak modern), musik (dari keroncong hingga rock), menggambar (diajarkan oleh sang ayah untuk menggambar tokoh kartun sejak usia 7 tahun), unsur itulah yang mempengaruhi karya - karyanya hingga kini.
Semangat untuk selalu mencoba sesuatu yang baru dan bereksperimen, merupakan sebuah hal yang membuatnya maju terus, dan tidak takut untuk menyajikan karyanya di ruang alternatif seperti butik, toko mainan, toko baju, mall, dan lain - lain. Tidak semua karyanya selalu mengandung karakter. Kecintaannya terhadap pola, motif, dan unsur dekoratif, yang membuatnya ingin berkarya membuat pola - pola unik yang menerjemahkan kembali sesuai persepsinya mengenai motif - motif tradisional Indonesia.
Pameran ini menyajikan karakter yang dirasakan oleh seniman bahwa karakter melalui proses & cerita jelas bukan sekedar transisi isengan, serta pernah dipamerkan sebelumnya, walaupun sebenarnya banyak pula karya yang dihasilkan pada masa transisi malah diboyong ke luar negeri.
No comments:
Post a Comment