Iman D. Nugroho | dari berbagai sumber
Kehidupan Kurt Westergaard, kartunis asal Denmark yang menggambar kartun rekaan Nabi Muhammad SAW, hidup dalam keterancaman. Awal Januari ini, rumahnya di Denmark membekuk seorang pria yang berusaha memasuki rumah Kurt tanpa izin. Sebelumnya, ada dua orang lain yang berusaha membunuh pria kelahiran 13 Juli 1935 dengan bom.
Kurt mulai banyak dikenal ketika koran Denmark Jyllands Posten menerbitkan Kartun Muhammad. Termasuk kartun milik Kurt sendiri. Dalam kartun itu digambarkan sosok orang yang merupakan gambaran Nabi Muhammad sedang mengenakan sorban dari bomb. Kontan saja, penerbitan itu melukai perasaan Umat Muslim di seluruh dunia yang tidak memperbolehkannya menggambar sosok Muhammad.
Reaksi yang sama sekali tidak diperkirakan oleh Kurt sebagai kartunis profesional. Dalam sebuah interview di tahun 2009, Kurt menjelaskan, penggambaran kartun itu adalah opini dirinya pada peristiwa terorisme yang marah di seluruh dunia. "Saya hanya ingin menggambarkan asal usul ideologi keliru para terorist itu," katanya.
Apakah Kurt membenci Nabi Muhammad atau Islam? Tidak ada referensi mengenai hal ini. Namun yang pasti Kurt tidak pilih-pilih dalam mengkritik siapa saja yang dianggap tidak benar dalam ukurannya. Politisi Belanda, Geert Wilders' yang dikenal sebagai pemrakarsa film Fitna (yang juga mengkritik Islam), juga dikritik Kurt dalam bentuk kartun. Sebabnya, Geert menggunakan kartunnya di film Fitna, tanpa izin darinya. Geert digambarkan juga memiliku bom di atas kepalanya.
Popularitas yang juga membahayakan itu pun disadari oleh Kurt. Banyak teman dekatnya yang memperingatkan Kurt atas kemungkinan adanya ancaman pembunuhan terhadapnya. "Itu akan menjadi salahku sendiri," katanya. Meski demikian, Kurt tidak berubah. Terutama kekritisannya. Seperti pada imigran yang datang ke Denmark. "Mereka datang ke sini (Denmark) tanpa apa-apa, dan kami (Warga Denmark) memberi mereka semuanya dan hanya ingin mereka menghormati demokrasi. Itupun tidak mereka lakukan," katanya.
Karena keteguhan itu juga, Kurt menerima Sappho Award, penghargaan yang diberikan oleh Free Press Society Denmark untuk jurnalis yang mengkombinasikan profesionalitas dan menolak berkompromi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar