Iman D. Nugroho
George Junus Aditjondro, penulis buku Gurita Cikeas, yang juga dituduh memukul Anggota DPR-RI Komisi 1, Ramadhan Pohan di sela-sela diskusi, Rabu [30/12] justru mengatakan bahwa Ramadhan Pohanlah yang memprovokasi dirinya. Hingga terjadi pemukulan itu. "Justru Ramadhan yang memprovokasi saya dengan pendapatnya, dan itu dikatakannya berulang-ulang dalam beberaa kesempatan," kata George Junus dalam konferensi persnya.
Sebelumnya, diskusi di Doekoen Coffee itu sempat ricuh dengan peristiwa "pemukulan" George kepada Ramadhan. George yang duduk di sebelah kanan Ramadhan dan dipisahkan tiga pembicara lain, memukulkan buku yang dipegangnya dengan tangan kiri ke arah Ramadhan.
"Sebagian besar buku yang dipukulkan George itu kena dada saya, hanya sebagian kecil yang mengenai Ramadhan," kata Boni Hargen, salah satu pembicara yang duduk di antara George dan Ramadhan dalam diskusi itu. Ramadhan pun memilih untuk keluar dari ruang diskusi, dan membuat laporan resmi ada polisi atas peristiwa pemukulan itu.
Dalam jumpa persnya George menjelaskan, konfrontasi antara dirinya dan Ramadhan sudah berlangsung selama tiga kali. Dan selama itu juga, Ramadhan selalu menjelaskan hal yang sama, tentang penjelasan George di buku Gurita Cikeas yang menjelaskan hubungan koran Jurnal Nasional-media yang pernah dipimpin oleh Ramadhan, dengan Budi Sampoerna.
"Dalam setiap kesempatan itu juga, saya menjawab bahwa di buku saya, tidak ada hal seperti itu," kata George. Namun Ramadhan tidak mengubah penjelasannya. Kedatangan Ramadhan dalam acara diskusi yang diselingi oleh demonstrasi anti George ini juga diwarnai penjelasan Harris Rusli Moti yang menjelaskan pihak panitia tidak pernah mengundang Ramadhan.
"Kami memang mengundang Andy Arief, dari pihak pendukung SBY, tapi yang datang Ramadhan, yang mengaku mewakili Andy Arief, tapi ternyata saat bicara di forum, dia bilang mewakili dirinya sendiri," kata Harris. Haris menekankan, sejumlah 28 pengacara siap membela George, bila kasus ini terus bergulir di ranah hukum. penegasan yang sama juga disampaikan berbagai elemen yang hadir di Doekoen Coffee.
Jaman sekarang adalah jaman reformasi kebebasan pendapat patut dihargai. Jangan sampai kebakaran jenggot kalo tidak salah.
ReplyDeletesemoga kehidupan dan sistem perpolitikan bangsa menjadi lebih baik