Maya Mandley
Gempa di Padang bukan kali pertama yang terdengar sampai benua Amerika. Bencana gempa yang diikuti Tsunami di Aceh pada bulan december tahun 2004 lalu, sejauh yang aku tahu adalah yang terbesar sepanjang sejarah 'per-gempa-an' di Indonesia. Namun gempa di Padang terasa lebih menyentuhku karena orang tuaku berasal dari sana dan sanak saudaraku pun masih banyak disana termasuk sanak saudara dari ipar-iparku.
Siaran TV nasional maupun lokal pun menyiarkan perkembangan evakuasi gempa di kota yang berpenduduk 900 ribu jiwa itu, hampir di semua program berita mereka. Gambar yang diambil sebagian dari TV Indonesia seperti Metro TV. Tapi ada pula beberapa stasiun TV yang sengaja mengirim crew kesana untuk meliput bencana yang tergolong besar ini. Kalo ditanya bagaimana perasaanku, tak bisa digambarkan. Sedih pastilah!
Apalagi sampai beberapa hari ada sebagian sanak saudaraku yang mengaku masih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena masih takut dengan gempa susulan. Mereka mengaku kesulitan mendapat makanan. Rumah mereka yang terbuat dari batu bata mengalami retak-retak dan isinya pun hancur lebur karena goncangan gempa yang mencapai 7,6 skala Richter itu. Sementara mereka yang masih tinggal di rumah panggung yang terbuat dari kayu, rata dengan tanah.
Koran nasional NYT (New York Times) juga menempatkan berita gempa ini di halaman pertama, meski itu hanya berita foto. Sementara berita lengkapnya ditaruh di halaman dalam. Masyarakat Indonesia di NYC dan sekitarnya mengumpulkan sumbangan melalui masjid Al Hikmah di Queens. Salah satu TV lokal ikut mendatangi masjid yang sering jadi pusat kegiatan masyarakat Indonesia itu.
Sang reporter mewawancarai beberapa warga Indonesia asal Padang yang mengatakan bagaimana mereka kesulitan menghubungi keluarga mereka. Mereka juga melakukan sholat bersama dan berdoa demi keselamatan dan ketabahan masyarakat di Padang. Bantuan sudah pasti dibuka. Seperti saat terjadi bencana di kota-kota Indonesia sebelumnya. Yang menarik, menutup laporannya, si reporter mengatakan kalo Presiden Obama siap membantu masyarakat yang terkena gempa karena pernah tinggal beberapa tahun saat kecil di Indonesia.
Aku berharap gempa di Padang ini yang terakhir buat negeriku. Sebagai perantau, terkadang sedih juga kalo negaraku dikenal karena bencana. Meski itu adalah bencana alam yang tidak diharapkan semua orang. Semoga !
Youtube Pilihan Iddaily: MBG
BERITA UNGGULAN
JADI YANG BENAR DIADILI DI MANA NIH?
Pernyataan Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapatkan respon dari Amnesty Internasional Indonesia.
Postingan Populer
-
Kencan, bisa dilakukan kapan saja. Dalam Solusi Ibu kali ini, membahas kencan dengan pasangan, di tengah-tengah kehidupan keluarga yang mung...
-
Dilansir melalui Website, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menggelar rapat koordinasi bersama Komando Resor Militer (Korem) 033 Wira Prata...
-
Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat (BSI Maslahat) Membuatkan Sekolah Darurat Sementara untuk Sekolah Dasar Naglaasih, di Desa Naglasari, Ke...
Banyak dikunjungi
-
Kencan, bisa dilakukan kapan saja. Dalam Solusi Ibu kali ini, membahas kencan dengan pasangan, di tengah-tengah kehidupan keluarga yang mung...
-
Dilansir melalui Website, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menggelar rapat koordinasi bersama Komando Resor Militer (Korem) 033 Wira Prata...
-
Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat (BSI Maslahat) Membuatkan Sekolah Darurat Sementara untuk Sekolah Dasar Naglaasih, di Desa Naglasari, Ke...
-
Anggota Komisi III Fraksi PKB DPR RI, Hasbiallah Ilyas meminta Polri mengusut kasus tewasnya Darso warga Kampung Gilisari, Kelurahan Purwosa...
-
Bagaimana hubungan wartawan dengan nara-sumbernya? Pertanyaan itu tiba-tiba muncul seiring kasus korupsi KTP elektronik dengan tersangka ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar