Maya Mandley
Buat kita di Indonesia, taxi merupakan alternatif angkutan yang nyaman dibanding bus atau kereta. Begitu pula untuk wilayah New York City atau NYC dan sekitarnya. Hanya saja, ada perbedaan antara taxi di kota metropolitan NYC dengan taxi di daerah pinggiran. Taxi di NYC, seperti umumnya taxi di kota-kota besar Amerika, harus berwarna kuning. Tak peduli apa jenis mobilnya.
Tak hanya kendaraan berbentuk sedan, kendaraan sejenis SUV juga boleh dijadikan taxi selama berwarna kuning dan memiliki izin. Dan sejak tahun lalu, taxi kuning yang sering disebut cab ini, diwajibkan pemerintah lokal NYC untuk dilengkapi dengan GPS (Global Positioning System) dan fasilitas browsing untuk penumpangnya. Aturan ini mulanya ditentang asosiasi pengemudi dan pemilik taxi.
Kasus ini pun sampai ke pengadilan. Aku tak tahu jelas bagaimana hasilnya. Sebab setahuku, di tingkat pengadilan paling rendah, kasus ini dimenangkan pemerintah lokal. Artinya aturan itu harus berlaku. Meski aku dengar para pengemudi dan pemilik taxi ini mengajukan banding. Jadi bagi anda yang akan ke NYC jangan heran kalo dalam taxi anda bisa pencat-pencet touch screen dan browsing berbagai info soal kota NYC.
Tentang apa saja. Mulai dari dimana anda saat itu berada, saluran TV lokal, sampai tempat makan yang enak, lengkap dengan zagat rating-nya (peringkat restoran yang dijadikan acuan tempat makan yang enak). Tarifnya pun berdasarkan jauh dekat alias pakai argometer. Sementara pada rush hour atau jam-jam sibuk, ada tarif tambahan. Dan biasanya pada jam-jam ini, supir taxi sering jual mahal. Gak mau mengangkut penumpang ke daerah-daerah tertentu yang lalu lintasnya terkenal ruwet saat jam sibuk alias rush hour. Misalnya di sekitar stasiun kereta komuter Penn Station atau Grand Central.
Beda dengan taxi di daerah pinggiran atau suburb di luar kota NYC. Taxi di daerah-daerah suburb umumnya tidak menggunakan argometer. Tarif sudah ditentukan berdasarkan jauh dekat, dan bedanya lagi, dalam 1 taxi bisa mengangkut penumpang yang tidak saling kenal dengan tujuan yang berbeda, selama masih dalam satu jalur. Dan bedanya lagi, di dalam taxi tidak ada fasilitas monitor dan GPS seperti halnya taxi-taxi di NYC.
No comments:
Post a Comment