14 Juni 2009

PENS-ITS Wakili Indonesia ke Jepang

Press Release

Memasuki hari kedua pertarungan Kontes Robot Indonesia, Kontes Robot Cerdas Indonesia, dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRI-KRCI-KRSI) 2009 di Grha Sabha Pramana UGM, Jogjakarta, Minggu (14/6), terlihat semakin sengit.
Terutama di ajang KRI yang mengambil tema Bersama Kita Bisa Meraih Kemenangan. Mulai dari babak perdelapan final, hampir semua tim yang bertarung mampu menunjukkan keunggulannya. Sehingga juri pun berkali-kali kesulitan menentukan pemenang.


Namun, di babak ini pula langkah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang diwakili tim Bolokulowo harus menghentikan langkahnya karena kalah cepat oleh tim Patriot milik tuan rumah UGM. Tim Bolokulowo hanya mampu menempuh perjalanan sampai check point 2, sedangkan tim Patriot sudah mampu mendekati check point 3.
Sementara laju Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS yang diwakili tim D4=S1 terus mulus melaju ke babak-babak berikutnya mengalahkan lawan-lawannya. Hampir di semua pertarungan, tim D4=S1 selalu mampu mencapai goal atau memukul ketiga bedug dengan sempurna.

Pertarungan paling sengit terjadi di babak perempat final antara tim Patriot (UGM) melawan tim Zhafarul Zero Hepta (Universitas Muhammadiyah Malang). Karena posisi saat retry di check point 3 sama-sama dianggap meragukan, sehingga juri berunding cukup lama. Hingga akhirnya diputuskan pertarungan keduanya harus diulang. “Karena posisi kedua tim terlihat sangat meragukan, maka kami putuskan untuk melakukan tanding ulang atas kesepakatan bersama,” tutur Wahidin Wahab, ketua tim dewan juri KRI yang berasal dari UI.

Pada pertandingan ulang pun, kesengitan tak juga reda. Berkali-kali kedua tim sama-sama melakukan retry saat di check point 2, sehingga memancing sorak sorai penonton yang ikut tegang menyaksikan. Hingga pada akhirnya, tim Patriot berhasil menuju garis akhir dan memukul ketiga bedug. Sehingga tim Patriot berhak maju ke babak semifinal. Ketegangan terus berlanjut saat semifinal yang mempertemukan tim phi_cool (Universitas Brawijaya Malang) melawan tim Patriot (UGM) dan tim D4=S1 (PENS-ITS) melawan tim Shiraru (Universitas Pendidikan Indonesia Bandung).

Dalam laga semifinal pertama, tim Patriot mampu lebuh dulu memukul ketiga bedug dan berhak melaju ke final. Sementara tim D4=S1 kembali berhasil memukul ketiga bedug dengan sempurna, meski sempat mengalami retry di check point 3 karena robot manual terpeleset. Dengan demikian, final mempertemukan tim Patriot melawan tim D4=S1. Kondisi ini semakin seru karena supporter dari kedua tim yang paling mendominasi arena dan berkali-kali perang yel-yel.

Puncak serunya pertandingan sangat terasa saat final berlangsung. Mengingat kedua tim selalu bertarung ketat mengalahkan musuh-musuhnya sejak awal. Tim D4=S1 yang biasanya selalu mulus mencapai goal, dalam final ini sempat mengalami error pada robot traveler saat akan memukul bedug. Sedang tim Patriot sudah semakin mendekati di belakangnya.

Untungnya tim D4=S1 segera sigap melakukan retry, sehingga robot tim D4=S1 berhasil mencapai goal dengan memukul ketiga bedug secara sempurna. Dengan berhasilnya mencapai goal lebih dulu di detik ke-52, tim D4=S1 dari PENS-ITS akhirnya dinyatakan sebagai juara I dan berhak mewakili Indonesia di ajang internasional ABU Robocon 2009 di Tokyo, Jepang, Agustus mendatang.

Sementara itu, pada ajang KRCI divisi Expert Battle yang juga berlanjut, robot ITS G.A.AssAssin akhirnya juga terhenti karena macet di start. Untuk divisi ini, robot Dewo dari Universitas Neeri Surabaya (Unesa) berhasil menjadi juara pertama mengalahkan robot tuan rumah Djodja X-01. Sedangkan untuk juara I KRSI berhasil diraih robot Elit dari Institut Teknologi Nasional Malang. Robot SRI milik PENS yang terlihat sangat cantik hanya mampu menduduki posisi 3 karena menggunakan sensor kabel untuk menangkap alunan musik. Sedangkan robot Elit yang tanding dengan robot Marawis dari Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya menggunakan sensor telinga, sehingga mendapat nilai lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar