14 May 2009

Mencintai dan Meletakkan Pilihan Hidup Pada Buku

Diana AV Sasa | Muhidin M Dahlan

Diam-diam aku sedang mempersiapkan, sebuah kematian yang paling sempurna: dikuburkan di dalam buku. Engkau tahu? Buku akan hidup abadi. Tak mati-mati! Barangkali saja, kelak dalam perjalananku dari halaman-halamanmu, duhai Bukuku, duhai Kuburku, duhai Kekasih Abadiku, bisa kutemukan pertanyaan teka-tekimu, bisa kudengar apa saja yang dikata Waktu. (Hasan Aspahani, ”Sajak Ini Kuberi Judul Buku”, www.sejuta-puisi.blogspot.com, 2 April 2004)


Kami adalah dua orang yang mencintai buku dan meletakkan pilihan hidup pada buku. Pergulatan dengan buku mengantarkan kami pada satu kesimpulan: Buku terus berevolusi. Dan sesuai dengan tugasnya sebagai pencatat laku jaman, ia meninggalkan banyak catatan perjalanan. Para penggila buku dengan hasrat dan ketekunannya meninggalkan beberapa catatan tentang kegilaan pada buku yang eksentrik, unik, dan mengagumkan.

Sebut saja Blumberg si maling buku profesional, Henry Huntington dengan perpustakaan raksasa dan hasrat berburunya yang luar biasa, Rosenbach perantara yang lihai, Ruth Baldwin sang ratu buku anak, Anthonio Maghliobechi sang pustakawan yang mangkat di meja perpustakaan, John Wood prajurit korporat Microsoft yang membangun ribuan perpustakaan, Hatta dan kecintaannya pada buku, Kiswanti, Dauzan Farouk, dan Sumanto dengan cita-citanya pada perpustakaan desa, Harry Kunto yang menjaga identitas Bandung dengan buku, dan sederetan nama-nama lain.

Mereka yang berdiam di balik buku itu menyimpan banyak rahasia besar akan cita-cita mulia kebesaran sebuah bangsa. Dunia di balik buku ternyata begitu luas dan kaya. Kami menemukan ragam kisah menarik tentang buku dan buku. Bukan hanya buku, tapi juga rumahnya. Kami mencatat beberapa kisah perpustakaan dan klub buku. Di sini kami menuangkan beberapa gagasan tentang buku dan rumahnya yang memberi keluasan gerak dan kenyamanan tinggal di dalamnya.

Tak hanya rumahnya tapi juga perabotnya dan perilaku penghuninya. Kami berharap, apa yang kami catat dan tawarkan akan membawa perubahan pada kondisi rumah pustaka tanah air yang jauh dari garis buku beradab. Buku tentu tak bicara tentang dirinya sendiri saja. Buku juga ada karena penulisnya bicara dalam padu padan huruf. Betapa banyak orang yang ingin menulis tapi tak tahu bagaimana mesti memulai.

Maka kami pun memberi beberapa catatan tentang buku yang pernah kami bacai dan memberi kami inspirasi untuk terus membaca dan menulis. Karena membaca dan menulis adalah dua kembaran yang tak terpisah. Berguru pada buku, kami menamainya.

Ternyata buku tak melulu dibacai, ditandai oleh kertas. Film juga banyak yang menjadikan buku sebagai latar cerita. Kami mencatatkan film Finding Forrester, Fahrenheit 451, Il Postino, Quills, Freedom Writer, hingga Gie sebagai referensi film buku.

Di kelebat layar inilah buku memiliki nyawa yang bisa bicara dan bergerak. Ia tak semata teks yang membosankan. Buku bertransformasi dalam gerak gambar. Menjadikan buku sebagai sesuatu yang menyenangkan dan layak dinikmati.

Dan sebagai anak zaman yang terus bergerak menuju masa depan, kami melihat dan menyaksikan bagaimana buku berevolusi medium. Buku tak lagi harus lembaran kertas yang tebal dan berat. Buku pun mengikuti arus serba elekrik dilahirkan oleh alaf ketiga. Kami melihatnya ini sebagai sebuah revolusi buku. Buku-e, toko buku online, ensiklopedia maya raksasa, perpustakaan online, hingga radio dan televisi buku.

Catatan-catatan itu kami rangkum dalam seranai bertajuk

”Para Penggila Buku:100 Catatan di Balik Buku”

yang akan kami lahirkan pada,

Hari/Tanggal : Rabo, 20 Mei 2009

Waktu : 18.30 WIB

Tempat : Newseum Cafe ,

Jl Veteran I No 33 , sekitaran Istiqlal, samping Kostrad, Jakpus

Untuk itu kami mengharap kehadiran kawan-kawan untuk menjadi saksi kelahiran buku ini bersama:

Taufik Rahzen (Budayawan)

Kurnia Efendi (Sastrawan)

Aldo Scirsof (Goodreads Indonesia)

Putra Gara (Seniman Monolog-Anita)

Komunitas Goodreads Indonesia

Komunitas Kutubukugila (Kubugil)

KETERANGAN BUKU

Para Penggila Buku: Seratus Catatan di Balik Buku
Penulis: Diana AV Sasa | Muhidin M Dahlan
Penerbit: I:BOEKOE & dbuku
Tebal : 668 halaman
Ukuran: 15 x 24 cm (hard cover)
ISBN: 978-979-1436-14-4
Harga: Rp 200.000

Scripta manent verba volant, yang tertulis akan tetap mengabadi, yang terucap akan berlalu bersama angin.

Jakarta, Mei 2009

No comments:

Post a Comment