Senja Madinah
Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi menganjurkan masyarakat untuk menerima semua pemberian uang ataupun barang dari pasangan capres manapun. Mamun tetap memberikan suara pada capres dan cawapres sesuai hati nurani. Hal itu dikatakan Hasyim di sela-sela kunjungannya di Pondok Pesantren Al-Qodiri, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, jawa Timur, Kamis (15/05).
Meski bebas memilih, warga Nahdlyyin diharapkan tidak terpengaruh pada iming-iming uang yang bakal marak terjadi menjelang pemilihan presiden (pilpres) tanggal 8 juli mendatang. Demikian katakan KH. Hasyim Muzadi. Hasyim memperingatkan warga Indonesia dan warga NU khususnya, bahayanya politik uang yang banyak digunakan oleh calon pemimpin bangsa agar terpilih. "Tidak hanya menghilangkan idealisme, Money politics, juga akan menghilangkan perjuangan dan keislaman serta kebangsaan," katanya.
Hasyim menjelaskan, calon pemimpin yang membagikan uang, harus dipertanyakan asal muasal uang yang dibagikan secara percuma. Orang semacam ini, menurut hasyim adalah orang yang tidak mempunyai karakter. Jika masyarakat memilih orang semacam ini, nantinya orang-orang yang tidak berduit tetapi mempunyai karakter justru tidak terlihat.
Hal ini, menurut Hasyim tentu saja akan merusak tatanan politik secara berkesinambungan. Dan secara keagamaan, masyarakat sudah tidak jujur pada hati nuraninya. Meski demikian, Hasyim juga menyadari jika sikap masyarakat untuk permisif pada money politics tadi karena kemiskinan dan kebutuhan yang mendesak. Karena itu, Hasyim menganjurkan untuk menerima pemberian apapun dari capres manapun, namun pilihan pemimpin tetap sesuai dengan hati nurani… insert hasyim, money.
Selain itu, ketua PBNU Hasyim Muzadi, promosi gratis kepemimpinan capres-cawapres JK-WIN di Pondok Pesantren Alqodiri Patrang. Dalam acara yang dihadiri ratusan kyai dari 4 kabupaten eks-karesidenan besuki itu, Hasyim meminta warga NU untuk tetap cerdas dan cermat memilih pemimpin bangsa.
No comments:
Post a Comment