26 April 2009

PKS Tak Masalahkan Bila SBY Tidak Memilih Calon yang Diusulkan

Iman D. Nugroho

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mempermasalahkan bila Ketua Dewan Pembina yang juga Calon Presiden Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY tidak memilih calon wakil presiden yang diajukan partai itu. Asalkan, antara Partai Demokrat dan PKS tetap berada pada platform yang sama. Hal itu dikatakan Presiden PKS Tifatul Sembiring di sela-sela Musyawarah Majelis Syuro (MMS) PKS di Jakarta, Minggu (26/4) ini. "Yang pasti kesepakatan antara PKS dan Demokrat harus berdasarkan platform yang sama," kata Tifatul.



Meski demikian, Tifatul menceritakan, dari 39 anggota Dewan Syuro yang saat ini berkumpul di Jakarta, 21 orang diantaranya mengusulkan agar PKS memunculkan nama untuk calon wakil presiden yang akan mendampingi SBY dalam Pemilu Presiden pada Juli 2009 mendatang. Sementara sisanya, memutuskan untuk tidak mengirimkan calon wakil presiden. "Suasana sempat menghangat karena tidak ada kesamaan pendapat soal ini," kata Tifatul. Namun, jelasnya, hal itu tidak berarti musyawarah Majelis Syuro kali ini deadlock, karena masih ada waktu untuk membicarakan. "Yang pasti, keputusan harus keluar hari ini, bila tetap tidak ketemu, maka akan divoting," katanya.

Meski demikian, Presiden PKS Tifatul Sembiring meyakinkan bahwa akan lebih baik bila dalam pilpres mendatang, SBY memilih calon yang berasal dari partai politik. Tujuan strategis dari hal itu adalah untuk memperkuat alat politik dari partai tersebut dalam pilpres. "Karena itu, bagi ke 20 anggota Majelis Syuro merasa perlu untuk mendukung mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid untuk menjadi cawapres pendamping SBY," katanya. Terkait koalisi, PKS akan memutuskan 30 butir sebagai kesepakatan koalisi. "Namun, yang paling krusial adalah butir mengenai masalah ekonomi, bagaimana menurunkan angka pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan. Kalau secara makro sudah baik, tapi sektor riil harus ditingkatkan. Hal-hal seperti ini yang harus ditampung dan tertulis dalam kontrak," jelas Tifatul.

Bagaimana bila SBY menolak Hidayat Nurwahid dan memilih calon lain? Tifatul menilai, apapun keputusan SBY, pasti akan meminta pertimbangan dengan partai-partai yang sudah berkoalisi dengan Partai Demokrat. "Saya yakin, PKS akan ikut diajak bicara sebelum Pak SBY mengeluarkan nama lain," katanya. Dan bila itu terjadi, PKS akan menerima, asalkan SBY dan Partai Demokrat tetap pada kesepakatan PKS dan Partai Demokrat. "Ada 10 agenda nasional, seperti bagaimana membangun kembali ekonomi, dan bagaimana menyelesaikan krisis, kalau itu masih sama dengan pratform PKS, sepertinya tidak masalah bagi kami," katanya.

Tidak seperti biasanya, PKS benar-benar menghindari adanya pengaruh "dari luar" atas anggota Musyawarah Majelis Syuro. Dalam acara kali ini, panitia musyawarah meminta seluruh peserta musyawarah untuk tidak membawa handphone dan menaruhnya di luar ruang rapat. "Kami ingin menghindari SMS atau telepon dukungan-dukungan dari pihak-pihak luar," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar