Iman D. Nugroho
Tanpa ragu-ragu, Saimin menerobos kerumunan jurnalis yang mengerubuti Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring di Hotel Bumikarsa, Bidakara, Jakarta Minggu ini. Tubuh berukuran mini, hanya sekitar 1, 10 meter, sontak menyita perhatian jurnalis yang menghujani Tifatul dengan pertanyaan seputar koalisi. Tak terkecuali Tifatul yang segera sedikit menundukkan kepala, saat menyambut uluran tangan Saimin.
"Saya Saimin saya hanya ingin menyampaikan dukungan ke PKS," kata laki-laki 50 tahun ini memperkenalkan diri. Tifatul mengangguk. "Terima kasih, tapi maaf, saya ada janji wawancara," kata Presiden PKS ini. Saimin tak membantah. Melepaskan salaman tangannya dan berdiri terpaku melihat Tifatul melanjutkan langkah menuju studio mini salah satu stasiun tv yang sudah berdiri di lobby ruangan.
Dala dunia politk, Saimin adalah "debu". Dia hanya satu, dari jutaan orang yang masih mempercayai peran partai politik di Indonesia. Sementara lebih banyak lagi, memilih untuk cuek, abai atau tidak perduli. "Saya yakin, pembangunan akan lebih maju bila caleg partai ini memimpin," kata penjual asongan bagi pegawai Bandara Soekarno-Hatta ini tegas. Karena alasan itu jugalah, dengan biaya minim yang dimiliki, Saimin kembali ke kota asalnya di Banyumas Jawa Tengah untuk memberikan suaranya.
Di TPS tempat Saimin mencontreng, PKS menempati urutan pertama. Laki-laki yang hingga kini masih single ini sangat senang dengan hasil itu. Apalagi, salah satu calon legislatif asal partai yang sama juga terpilih dengan suara terbanyak. "Saya percaya, calon saya bisa mengubah kondisi daerah saya menjadi lebih baik," harapnya. Kini, setelah pemilu legialatif berlalu, Saimin tetap menjaga harapan itu.
Ketika dunia politik bergerak menuju ranah koalisi, Saimin pun tak mau ketinggalan. Berbekal kecintaan pada PKS, Saimin mendatangi Gedung Bidakara Jakarta. Tujuannya sederhana, ingin berkata langsung kepada Tifatul Sembiring tentang betapa cintanya dirinya pada partai yang berkoalisi dengan Partai Demokrat ini. "Sudah saya katakan, sekarang saya masih menunggu, apakah SBY akan memilih capres dari PKS, atau tidak," katanya.
*tampak pada gambar, wawancara Saya dengan Saimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar