03 Maret 2009

Rencana Induk Rehabilitas dan Rekonstruksi Aceh Perlu Dibuat

Decee P.W, Banda Aceh

Rencana induk rehabilitasi dan rekonstruksi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mendesak untuk dibuat. Dengan rencana induk itu, sekaligus sebagai upaya untuk mempercepat program pembangunan. Hal itu dikatakan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Paskah Suzetta di Banda Aceh, Selasa (3/3) ini. "Aceh perlu percepatan pembangunan dalam lima tahun ini, setelah Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR). Untuk itu perlu master plan," kata Paskah.


Paskah mengharapkan master plan yang baru tersebut dapat diluncurkan bersamaan dengan pengesahaan anggaran 2010. Dalam lima tahun ke depan, katanya, merupakan masa yang paling penting untuk memelihara aset-aset yang sudah dibangun BRR dan diserahkan kepada Pemerintah Aceh. Dan semua itu menjadi wilayah kerja bagi Badan Kesinambungan Rekonstruksi Aceh-Nias (BKRA-N) dengan dibantu oleh Pemerintah Pusat.

Memelihara aset BRR jelas bukan pekerjaan mudah. Setidaknya, Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) membutuhkan dana sebesar Rp1,2 triliun/tahun hal itu. "Gambaran aset yang ada sekitar Rp40 triliun. Katakan saja pemeliharaan sekitar 3-5 persen, berarti setiap tahun harus ada dana sebesar Rp1,2 triliun," kata Paskah Suzetta. Sebelum berakhirnya mandat BRR pada April mendatang, berdasarkan Perpres No.3/2005 tentang pemebntukan BRR, badan yang dipimpin Kuntoro Mangkusubroto itu harus menyelesaikan semua proses administrasi aset yang dibangun termasuk peralihannya.

Selain itu, target pekerjaan 2008 yang belum selesai, harus diselesaikan oleh BRR menjelang berakhirnya masa tugas badan tersebut. Dalam lima tahun ke depan, Pemerintah Pusat akan membiayai pemeliharaan aset dari dana yang bersumber dari APBN maupun donor-donor. Setelah itu Pemerintah Aceh harus melanjutkan pemeliharaannya. Paskah menegaskan, Aceh harus dibangun oleh orang Aceh sendiri dan pada 2009 harus bisa mengambil alih semua pekerjaan yang ditinggalkan BRR. "Untuk membangun Aceh harus oleh putra-putri Aceh sendiri. Saya rasa tidak sulit karena kepercayaan dan dukungan dunia internasional sudah ada," kata Paskah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar