24 Maret 2009

Alunan Seriosa Para Lanjut Usia

Iman D. Nugroho

Para manusia lanjut usia berseriosa dalam "The Voice of Spring Concert" di The Empire Palace, Surabaya, Selasa (23/3) malam ini. Hadir dalam event itu bos Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana yang sekaligus memberikan penghargaan MURI untuk murid-murid guru seriosa Jang Pok Ja (Zhang Xiao Jia) itu. Tampakpada gambar, penyanyi Hadi Widjojo (68) menyanyikan lagu berjudul Santa Lucia dengan iringan pianis Chen Re Yi.


---------------------

Pelan-pelan Liem Lydiawati menapaki tangga panggung di The Empire Palace Surabaya. Kedua tangan perempuan berusia 61 tahun ini berpegang pada lengan Linda dan Elisabeth, pianis muda yang akan mengiringi penampilan Liem malam itu. Di tengah panggung, Liem meraih mike dan melirik ke arah Linda dan Elisabeth yang sudah siap di balik piano dan keyboard. Sebuah intro lagu Ave Maria yang pada tahun 1995 diciptakan oleh Alexsey Zakharenko asal Ukraina pun mengalun. "Ave Maria,..Ave Maria,..." begitulah Liem mengawali lagunya. Penonton bergeming. Terpukau oleh suara mendayu Liem dalam lagu seriosanya.

Liem adalah satu dari 20 penyanyi seriosa yang menunjukan kebolehannya dalam event bertajuk "The Voice of Spring Concert" di Surabaya, Senin(23/3) malam lalu. Berbeda dengan pagelaran seriosa yang pernah ada, pertunjukan musik yang belakangan dipopulerkan oleh penyanyi Luciano Pavarotti ini, menampilkan penyanyi lanjut usia atau lansia. "Itulah yang membedakan konser ini dengan yang lain, semua penyanyinya lansia," kata Gondo Kusumo, ketua panitia pertunjukan itu pada The Post. Penyanyi "termuda" adalah Theresia T.T yang berusia 60 tahun. Sementara yang tertua, Harjo Sutanto yang merusia 83 tahun.

Ke-20 penyanyi lansia itu adalah anggota komunitas panduan suara di bawah asuhan Jang Pok Ja atau Zhang Xiao Jia, guru seriosa asal Tiongkok. Selama dua jam, dengan diiringi 6 pianis dan 1 keyboardist, ke 20 penyanyi seriosa lansia itu membawakan 27 lagu seriosa dari berbagai bahasa. Mulai bahasa Indonesia, China, Inggris hingga Jerman. "Semuanya dibawakan dengan nada seriosa yang sempurna, tidak kalah dengan Luciano Pavarotti," ungkap Gondo sedikit berpromosi. Benar saja, sejak lagu pertama berjudul Shenshen de Haiyang yang dibawakan oleh Maureen Surjasentana dan Theresia T.T hingga lagu O So Lomino yang dibawakan oleh Harjo Sutanto, Gondo Kusumo, Liang Yung Chie, Rianto Nurhadi dan Hoendowo Tedjo, selalu menciptakan applause panjang.

Bagaimana lansia bisa berseriosa? Guru seriosa Zhang Xiao Jia mengatakan, secara alami manusia pasti memiliki bakat bernyanyai seriosa. Hanya saja, sering kali bakat itu tidak diasah dan dibiarkan hilang. Dengan bantuan dirinya, para lansia ini mencoba memunculkan lagi kemampuan bernyanyi seriosa itu. "Asalkan tidak pikun, pasti lansia pasti bisa bernyanyi seriosa," kata Zhang Xiao Jia. Dengan latihan vokal dan pernapasan, seminggu sekali diadakan pertemuan bersama di rumah Zhang Xiao Jia di Surabaya. Heng Ming, adalah teknik vocal yang diajarkan pertama kali. Secara sederhana, teknik ini adalah sebuah latihan untuk mengeluarkan suara asli. Dengan memadukan pernapasan dan konsentrasi. "Dengan teknik itu, lansia akan bisa menemukan kembali suara aslinya," jelas Zhang Xiao Jia.

Uniknya, berlatih seriosa juga membawa efek positif bagi kesehatan pada lansia. Terutama efek latihan pernapasan yang menjadi bagian paling penting dalam berlatih seriosa. Hal itu juga yang dirasakan Bambang Kertanegara. Warga Surabaya yang kini berusia 65 tahun itu, adalah murid terlama dari Zhang Xiao Jia. Sejak belajar menyanyi seriosa pada tahun 2000, Bambang merasakan ada sensasi yang berbeda. "Rasanya plong, napas lebih lega," jelasnya. Belum lagi dengan olah nada,yang menurut Bambang, membuatnya lebih tenang. "Saya sama sekali tidak pernah membayangkan, seriosa ada efek untuk kesehatan juga," katanya. Hal yang sama juga dirasakan oleh Harjo Sutanto.

Penyanyi seriosa tertua yang kini berusia 83 tahun itu meyakini kebugaran yang dirasakan olehnya juga dipengaruhi oleh latihan seriosa yang dijalaninya. “Usai berlatih seriosa, seperti habis berolahrasa, lebih segar,” kata bapak empat anak dan kakek dari sembilan cucu yang juga pemilik dari salah satu perusahaan mie instant ini.

Faktor usia juga yang membuat pagelaran musik seriosa ini berjalan tidak seperti biasanya. Banyak berbagai hal lucu yang muncul saat pagelaran itu berlangsung. Saat Harjo Sutanto berduet bersama istrinya, Yenny Lilian misalnya, penonton dibuat tertawa dengan aksi Harjo yang mencium pipi istrinya saat lagu berjudul All I Ask of You karya Andrew Lloyd Webber berakhir. Begitu juga saat Hadi Widjojo berduet dengan Elly Siani saat menyanyikan lagi Marry Widow Waltz. Keduanya bergoyang layaknya muda-mudi yang berdansa.

Keunikan konser The Voice of Spring Concert juga “ditangkap” oleh Museum Rekor Indonesia atau MURI. Dalam perhelatan Senin malam lalu, ketua MURI, Jaya Suprana datang secara khusus untuk menyaksikan konser yang baru pertama kali digelar di Indonesia itu. “Ini adalah konser seriosa pertama yang dilakukan oleh lansia, karena itu saya menyaksikan konser ini sampai selesai,” kata Jaya Suprana. Dalam event itu, bos perusahaan jamu tradisional ini menyerahkan penghargaan untuk Penyanyi Seriosa Tertua yang diberikan kepada Harjo Sutanto berusia 83 tahun dan guru vokal pertama yang berhasil mendidik para lansia dalam olah vokal seriosa, Zhang Xiao Jia.


1 komentar: