15 Januari 2009

Dalam Waktu Dekat Tim Mer-C Indonesia Masuk ke Jalur Gaza

Iman D Nugroho, Surabaya, Jawa Timur

Dalam waktu dekat, Tim Medical Emergency Rescue Committe atau Mer-C asal Indonesia akan segera masuk ke Jalur Gaza. Hal itu dikatakan salah satu anggota komite Mer-C Dr. Hendry Hidayatullah di Surabaya, Kamis (15/1) ini. "Dalam waktu dekat Mer-C Indonesia akan masuk ke Jalur Gaza, berdasarkan laporan kawan-kawan Mer-C di Mesir, suasana di Jalur Gaza sudah mulai kondusif untuk tim kemanusiaan," kata Henry.


Lebih jauh Henry mengatakan, meskipun tim medis belum masuk, namun bantuan media asal Indonesia yang dibawa ke Palestina dipastikan sudah masuk ke Jalur Gaza pada Jumat lalu. Kabar itu diberikan melalui pesan singkat tim Mer-C di Mesir. Hingga saat ini, tiga dokter Mer-C yang ada di sana, Dr. Joserizal Jurnalis, Dr. Indragiri dan Dr. Sarbini masih bertahan di perbatasan Jalur Gaza. Sementara dua anggota tim yang lain, Ir. Faried Thalib dan M. Mursalim ditugaskan kembali ke Kairo untuk mengurus pembelian bantuan selanjutnya.

Dalam press release yang diberikan Dr. Henry, sejauh ini bantuan uang yang diterima Mer-C sudah mencapai Rp.6,1 miliar. Bantuan itu terdiri dari uang rupiah, dollar dan barang-barang. Dari seluruh bantuan finansial yang diterima Mer-C, sekitar Rp.2 miliar sudah digunakan untuk memberi obat-obatan, dan dua mobil ambulan. "Sengaja kami membeli semua kebutuhan di dekat Jalur Gaza, mengingat sulitnya membawa barang-barang," kata Henry.

Henry menjelaskan, saat ini bantuan finansial lebih berguna untuk membantu rakyat Palestina di Jalur Gaza, ketimbang bantuan barang. Meskipun harga barang-barang medis di dekat Jalur Gaza lebih mahal, namun hal itu masih lebih murah ketimbang membawa barang secara langsung dari Indonesia. "Untuk itu, bagi yang mau menyumbang rakyat Palestina, lebih baik menyumbang uang, ketimbang barang," katanya.

Sementara itu, Kamis sore ini, Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) menyumbangkan hasil dana bantuan Palestina sebesar Rp. 300 juta. Dana yang berasal dari program YDSF Peduli Palestina itu dikumpulkan dalam waktu lebih dari dua bulan. "Dana ini dari berbagai instansi dan perorangan yang perduli dengan kondisi di Palestina," kata M. Ikhwan Wahyudi. Rencananya, dompet bantuan ini akan terus dibuka untuk masyarakat yang akan menyumbang.

Dalam waktu yang bersamaan, sekitar enam siswa Sekolah Dasar Al Irsyad Surabaya menyumbangkan uang bantuan yang dikumpulkan dari 1300 siswa SD-SMA Al Irsyad untuk membantu anak-anak di Palestina. "Menurut kami, perang selalu membawa korban, terutama anak-anak, dan itu harus segera dihentikan," kata Misma Bawazier, salah satu siswa SD Al Irsyad pada The Jakarta Post.

1 komentar: