11 Maret 2008

Science For Kids, Langkah Cerdas Memperkenalkan Matematika dan IPA

Pelajaran matematika dan IPA tak selamanya menjadi momok bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Buktinya, sebanyak 90 siswa SD justru bersemangat mengikuti Science For Kids di gedung Rektorat ITS, Selasa(11/03/08) ini. Mereka disuguhi berbagai macam aplikasi ilmu Matematika dan IPA atau MIPA dalam kehidupan nyata.

Beberapa trik yang sering disajikan dalam pertunjukkan sulap, diterangkan secara ilmiah kepada mereka. Seperti cara menarik taplak meja tanpa menumpahkan makanan di atasnya. Anak-anak pun berdecak kagum. ”Wah seperti sulap ya,” ujar Ahmad Zulkarnain, siswa SD Mabadiul Ulum, usai menyaksikan tayangan di video interaktif tentang aplikasi hukum Hukum Newton itu.

Respon tak kalah seru juga diberikan saat mereka melihat tayangan video tentang resonansi, pemuaian benda juga tentang listrik. Cerita tentang lampu neon adalah salah satunya. ”Lampu ini bisa menyala karena diisi dengan gas kripton, tapi sudah terlanjur disebut lampu neon,” terang Nailul Hasan, mahasiswa MIPA Fisika saat menerangkan aplikasi ilmu fisika di dalam kehidupan nyata.

Para siswa yang mayoritas mengaku tidak senang mengfavoritkan pelajaran matematika ini justru antusias mendengarkan penjelasan tentang statistika. Ilmu hitung-hitungan yang terkesan rumit, menjadi lebih menyenangkan saat disampaikan melalui game dan kuis. ”Statistika itu sahabatnya angka dan saudaranya matematika,” jelas mahasiswa jurusan Statistika Novita.

Cara mengenalkan sains dengan cara sederhana kepada anak-anak SD ini memang yang menjadi tujuan utama dari program Science for Kids. Anak-anak yang rata-rata duduk dibangku kelas 5 SD menjadi sasaran utama pengenalan ilmu-ilmu pasti dasar ini. Mereka adalah perwakilan dari SD Menur Prumpungan, SD Mabadiul Ulum, SD Islam Raden Patah, SD Yapita, dan SD Klampis Ngasem I.

”Kami ingin sekali mengenalkan MIPA sebagai basic science kepada anak-anak SD,” papar PD III FMIPA ITS Bandung Arisanjoyo. Mulai matematika, biologi, fisika, kimia, hingga statistika. Selama ini, ilmu MIPA masih dianggap sebagai momok oleh anak-anak sekolah. Padahal, menurut Bandung, dengan cara penyampaian yang sederhana MIPA gampang dimengerti oleh anak-anak sekalipun.

”Ini kesempatan untuk membuat anak-anak menyukai pelajaran MIPA,” lanjutnya. Di hadapan anak-anak SD, Bandung menyatakan pentingnya mempelajari ilmu MIPA. ”Peran matematika dan IPA tidak bisa diabaikan dalam pengembangan sains dan teknologi,” jelasnya. Karenanya, Bandung berpesan agar anak-anak SD lebih tekun belajar dan tidak bosan-bosan mempelajari MIPA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar