Dunia mode, adalah cermin dari kondisi masyarakatnya. Kalimat itu yang ingin diusung dalam pelaksanaan Jember Fashion Carnaval (JFC) 5 di Jember, Jawa Timur, Minggu (06/08) ini. Karena dalam event tingkat dunia yang dilaksanakan di kota kecil berjarak 198 dari Ibu Kota Jawa Timur, Surabaya itu memotret secara utuh wajah dunia.
JFC kali ini mengusung tema besar Enxiety and Spirit of The World, dengan trand fashion dunia seperti Soft Baroque, Mock Snob, Action Tribes and Magic Circus.
Semuanya termanivestasi dalam busana yang dikenakan 450 peragawan dan peragawati dari berbagai lembaga mulai siswa sekolah hingga peragawan lokal kota Jember. Semuanya akan berlenggak lenggok di jalan raya yang disulap menjadi "cat walk" raksasa out door.
Archipelago Bali yang berisi rancangan busana berbau Pulau Bali, menjadi devile pembuka.
Dilanjutkan dengan busana bertema Forest yang mencoba menghadirkan nuansa hutan tropis dalam berbusana. Tema Rusia dan Poverty menjadi warna yang khas dalam event ini. "Saya ingin masyarakat tahu, bahwa kemiskinan pun bisa terlihat indah, bila kita mau menyelaminya," kata Dinand Fariz, pemrakarsa event akbar ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar