Luntas, atau Ludrukan Nom-noman Tjap Arek Soeroboyo menggelar pementasannya di Warung Mbah Cokro, Prapen Surabaya, di ujung Desember 2022 ini. Pertunjukan itu seolah menjadi penegas masih eksisnya seni ludruk, yang disebut-sebut semakin hari, semakin meredup. Satu hal yang perlu dicatat, penonton dari berbagai kalangan, terlihat menikmati pertunjukan ini.
Melihat Orang-Orang Berbahaya karya mas Butet Kartaredjasa mengobati kerinduan pada pertunjukan teater secara langsung, setelah dua tahun pandemi. Dengan dukungan banyak pihak, mulai Inayah Wahid, Cak Lontong, Akbar, Marwoto dkk, makin meriahlah gelak tawa penonton.
Orang lawas Surabaya pasti kenal warung Cak Mis. Warung cak-cuk dengan nama-nama jajanan yang diubah seenak udelnya ini, membuat warung yang berdiri 30 tahun lebih itu semakin menarik dan membuat kerasan pengunjung.
Boneka itu dipanggil nama, diminta minum susu, dan diajak berbicara. "Minum ya, suka gak? Coba tunjukin mami. Pinter. Ayo minum lagi." Dan saya terus melihat tayangan di Youtube itu, karena ingin tahu, bagaimana boneka itu minum susu. Sebenarnya, yang "gila" itu siapa?
Bintang Emon komika diserang di media sosial usai dirinya membuat video mengkritik persidangan Novel Baswedan. Juga ada warga, yang diperiksa aparat karena mengutip humor Gus Dur tentang polisi. Indonesia benar-benar sedang darurat humor.
Kapan terakhir melihat Tari Kecak di Bali? Video ini penggalan pertunjukkan Tari Kecak di Pura Uluwatu, Bali, yang direkam pada Desember 2019. #tarikecak #uluwatu #Bali
Saya, dan mungkin sebagian dari kita terbiasa menyisakan makanan. Entah karena tidak suka, atau memang karena perut sudah tidak penuh tak tersisa. Tapi sebuah film pendek yang saya lihat di awal Agustus 2017 ini, menampar kebiasaan buruk itu.
Banyak orang percaya, Vihara Mahacetya Dhanagun, Bogor, berusia lebih dari 300 tahun. Ada juga yang meyakini, vihara Hok Tek Bio “Tempat Kebijakan Dewa” ini dibangun setelah warga Tionghoa terusir dari Batavia pada abad 18.
Di jaman kolonial, kawasan warga Tionghoa dilokalisir di sekitar Jl. Suryakencana, dan menjadi wilayah Pecinan di Bogor. Di masa Orde Baru, saat kegiatan warga Tionghoa dibatasi, aktivitas vihara ini sempat juga "terhenti".
Presiden Abdurrahman Wahid yang membuat kondisi berubah. Kegiatan vihara kembali menggeliat. Penganut agama Tao, Konghucu (Konfusianis) dan Budha menjadikan vihara ini sebagai tempat beribadah.
Sampai kini, Vihara Mahacetya Dhanagun ditetapkan sebagai cagar budaya Bogor.
ID NUGROHO
*Teks dari berbagai sumber
Dalam sejarahnya, gereja ini merupakan "pengingat" kekalahan Prancis dalam perang melawan Prusia (bagian dari Jerman). Sekaligus, menjadi saksi bisu kemenangan pemberontakan kelompok sosialis pada 1871 (*wp).
Katedral Notre Dame di Paris, menjadi salah satu saksi sejarah dunia dan Prancis sebagai negara. Gereja yang dibangun pada medio 1160-an ini, menjadi sasaran kemarahan massa saat Revolusi Prancis terjadi pada 1793. Meski sempat dibangun, katedral kembali hancur pada Perang Dunia II. Ini adalah geleri foto Katedral Notre Dame, saat saya mengunjunginya awal Desember 2016.
Perjuangan warga pegunungan Kendeng, Jawa Tengah untuk menyelamatkan lingkungan mereka dari kerusakan akibat pembangunan pabrik semen, belum berakhir. Senin (14/11/2016), mereka berunjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Agung Jakarta untuk mengawal proses kasasi. Mereka membawa hasil bumi sebagai simbol penghargaan mereka pada "Ibu Bumi", yang akan dirusak oleh pembangunan pabrik semen.
Sastrawan Saut Situmorang divonis lima bulan penjara dengan 10 bulan percobaan, oleh Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Timur, atas kasus pencemaran nama baik Fatin Hamama melalui media sosial Facebook. Bagaimana awal mula kasus itu? Apakah benar Saut memaki Fatin Hamama? Video ini adalah wawancara dengan Saut Situmorang.
Tidak berlebihan bila Jl.Malioboro disebut sebagai jantung kota Yogyakarta. Di jalan inilah, kota Yogya berdetak, dan menggerakkan, menumbuhkan hal-hal lain seiring kebutuhan kota itu. Saya menemukan Jl. Malioboro dalam bentuk lain, ketika ia berdetak pelan. Gambaran itu ada di video galeri foto ini.
Mengunjungi bangunan bersejarah, seperti Candi Prambanan, di Yogyakarta, laksana masuk ke mesin waktu. Menyaksikan batu-batu yang ditata, dipahat dan dan dimaknai, memunculkan kesan, betapa tinggi budaya dan keahlian yang dimiliki penduduk Nusantara di jaman itu. Keahlian yang coba dirusak dengan cerita rakyat yang menghadirkan "jin" dalam proses pembuatannya, tidak mampu menghilangkan fakta, masyakat Nusantara tidak pernah kalah dengan masyarakat di belahan dunia. Ini kebanggaan yang sudah selayaknya membuat kita tidak merasa kecil bila berhadapan dengan bangsa lain.
Kita mengenal mereka, karena mereka ada di sekitar kita. Iya, mereka memang berbeda. Tapi apakah perbedaan membuat kita harus memusuhi mereka dengan terus mengembangkan sikap bermusuhan, melakukan hinaan, mengucilkan, dan pada ujungnya menilai mereka bukan manusia?
Perhatian saya tertuju pada aktivitas pembuatan kapal di Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu Jakarta, saat mengunjungi pulau itu, awal Oktober 2015. Inilah pertama kali, saya menyaksikan bagaimana kapal kayu dibuat. Mulai pemotongan kayu, penataan rangka atau gading kapal, hingga merekatkannya dengan paku dan pasak kayu. Video ini adalah gambarannya.
Pantai Ampenan disebut-sebut sebagai pelabuhan pertama yang ada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Jejak sejarah itu terlihat dari bangunan tua yang berserak di sekitar pantai yang terletak di daerah Mataram "tua" itu. Hingga kini, masyarakat setempat masih menggunakan Pantai Ampenan sebagai tempat beraktivitas mendaratan kapal tradisional dan tempat wisata. Video yang diambil September 2015 ini adalah gambarannya.
Peninggalan prasejarah di Bandung, Jawa Barat, dibayang-bayangi oleh aktivitas manusia yang merusak. Yakni, aktivitas penambangan dan vandalisme. Salah satu peninggalan prasejarah yang berhasil dipertahankan adalah Gua Pawon dan Taman Batu, yang terletak di Kecamatan Cipapat, Kabupaten Bandung Barat. Video ini adalah laporan tentang dua lokasi itu.