14 November 2024
Jangan lupa pulang, makan dan nyambut gawe
Menjelang Hari Pahlawan, 10 November 2024, saya sempatkan mampir ke Kota Pahlawan Surabaya. Kota tempat saya dibesarkan, kawah Chandradimuka dalam banyak hal. Sekaligus surga kecil, salah satu tempat hal-hal baik dan indah terjadi sepanjang sejarah hidup saya. Salah satunya, tempat para sahabat tumbuh dan berkembang.
Dan yang paling penting dari semua yang mengatasnamakan Surabaya adalah: kulinernya. Wkwkwk. Ini serius. Pulang ke Surabaya adalah memanjakan lidah dan perut dengan kuliner-kuliner (yang mungkin bagi kebanyakan masyarakat Surabaya) sudah sangat biasa. Sebut saja "martabak madura". Saya tidak cukup punya energi untuk mencari sejarah tentang makanan yang dibuat dari terigu, bihun, dan digoreng dengan lemak sapi (sekarang banyak diganti minyak goreng biasa) ini. Saat menyantap, sahabat martabak madura adalah petis. No debat, uenak cuk!
Tapi tentu, kalau wartawan mampir ke sebuah kota, dan dalam momen tertentu pula, tentu urusan utamanya adalah liputan. Dan video yang saya sertakan ini adalah hasilnya. Tentang Makam Peneleh. Ini bekas makam Eropa. Penduduk Surabaya tentu sudah sangat terbiasa dengan lokasi ini. Satu hal terbaru dari makam ini adalah, rencana menjadikan Makam Peneleh sebagai Living Library atau perpustakaan hidup. Detailnya, monggo dilihat sendiri.
Matur suwun Pak Eri Cahyadi, bu Hasti, dan terutama, Mas Kuncar atas semua ilmunya. Juga pak Hugo, warga Belanda yang jauh-jauh datang ke Surabaya untuk menziarahi kakek-nenek-nya di Makam Peneleh.
No comments:
Post a Comment