Kabar duka mengejutkan dari Jepang, gempa berkekuatan 8,9 SR yang disusul dengan tsunami mengguncang Timur laut Jepang. Menurut laporan televisi NHK, gempa dan tsunami tersebut mengakibatkan banyak korban dan kebakaran. Ada puluhan ribu TKI di Jepang saat ini.
Asap hitam juga membubung dari kawasan industri di daerah Yokohama Isogo. Tayangan televisi menunjukkan bahwa perahu, mobil, dan truk mengambang di air setelah tsunami menghantam kota Kamaichi di utara Jepang. Sebuah jembatan, lokasinya tidak diketahui, tampak telah runtuh ke dalam air. Kyodo mengatakan, ada laporan tentang kebakaran di kota Sendai di timur laut.
Atas bencana ini, Migrant CARE menyatakan belasungkawa atas jatuhnya korban dalam bencana tersebut. Atas situasi tersebut Migrant CARE mengingatkan pemerintah Indonesia segera memberikan perhatian khusus terhadap keselamatan seluruh warga negara Indonesia dan khususnya puluhan ribu buruh migran Indonesia yang sedang bekerja di Jepang.
Diperkirakan buruh migran Indonesia terus bertambah hingga saat ini. Dari tahun 1992 hingga tahun 2006, setiap tahun Pemerintah Indonesia mengirimkan sekitar 5.000 trainee (magang) ke Jepang. Hingga saat ini diperkirakan ada 75 ribu buruh migran Indonesia yang bekerja dalam skema sebagai trainee di industri-industri kecil dan menengah Jepang. Menurut data BNP2TKI, ada sekitar 684 buruh migran yang bekerja sebagai perawat dan pengasuh jompo pada periode penempatan 2008-2010.
Hingga release ini diturunkan, 3 instansi pemerintah yang memiliki kewenangan dalam hal perlindungan buruh migran, yakni Kemlu, BNP2TKI maupun Kemenakertrans RI belum membuat pengumuman resmi terkait penyelamatan buruh migran Indonesia di Jepang akibat gempa dan Tsunami. Bahkan BNP2TKI adalah lembaga Negara yang salah satu core kinerjanya adalah penempatan TKI ke Jepang melalui mekanisme G to G.
Untuk hal itulah, Migrant CARE mendesak pemerintah Indonesia untuk segera melakukan langkah-langkah pro aktif guna penyelamatan buruh migran Indonesia di Jepang. Migrant CARE juga membuka posko pengaduan bagi setiap buruh migran Indonesia maupun pihak keluarga yang ada di Indonesia. Pengaduan bisa dilakukan ke no telp Migrant CARE +62 21 4891386, begin_of_the_skype_highlighting, +62 21 4891386, end_of_the_skype_highlighting atau HP ke 081578722874, 08179628657, dan 081510392859 | Anis Hidayah
No comments:
Post a Comment