"Mas, kau percayakah bahwa Nabi Muhammad meninggal dunia diracun?" tanya seorang kawan, Senin (6/12) sore. Pertanyaan itu benar-benar menyentak, karena aku sama sekali tidak pernah berpikir soal itu. Apalagi, aku memang tidak tahu. Duh, Rasulullah, maafkan aku,..
Memang, sebagai orang yang mengaku Islam, aku tidak pernah tahu secara pasti bagaimana proses kematian Nabi Muhammad SAW. Pastinya ini murni kesalahanku. Apalagi, sejauh yang aku pelajari, nabi umat Islam itu lebih asyik dikenal semasa hidulnya, ketimbang detik-detik kematiannya. "Mungkin karena aku menganggapnya tidak pernah mati," kataku. Kawan yang kebetulan beragama Nasrani itu tersenyum. "Please deh mas," katanya.
Sejauh yang aku tahu, Muhammad meninggal dunia karena sakit. Katanya, diracun oleh seorang perempuan yang menyajikan makanan daging. Perempuan ini ingin membalas kematian suaminya yang dibunuh di jaman itu, karena menyembunyikan harta (baca:korupsi). Apakah semua orang muslim mengetahui hal ini? Bisa jadi. Hanya aku yang tidak tahu, sepertinya,..
Bagaimana pun cara sang nabi meninggal dunia, hal itu pastinya tidak menghapus ajaran yang sudah ditorehnya. Kata seorang kawan, Muhammad sebagai manusia, jelas memiliki kesalahan (meski sudah otomatis dihapuskan). Namun, sebagai Nabi Allah, Muhammad sama sekali bersih dari kesalahan. Hebat banget! Memang hebat. Nabi memang harus hebat.
Tidak hanya Muhammad, rasul dan nabi lain pun semua hebat. Mulai Adam AS hingga Muhammad. Termasuk Ibrahim, Musa, Daud dan Isa. Atau bahkan, nabi lain di setiap umat, baik yang kita ketahui, atau tidak. "Untung kau tidak jadi nabi, Man! Kau sama-sekali tidak hebat," seloroh seorang kawan yang lain.
Begitulah, "pertemuan" dengan Muhammad di awal 1432 Hijriah memang menyentak. Semoga hal itu menjadi perbaikan di awal tahun ini, dengan kegembiraan di pertengahannya, dan kesuksesan di kehidupan saat ini dan yang akan datang. Selamat datang Hijriah 1432!
Mas iman tiba2 bicara tentang Rasulullah... subhanallah... alhamdulillah
ReplyDeletenggak mau kalah sama bosnya yg tiba-tiba suka mendengar lantunan Al-Quran dr Mekkah.
ReplyDelete