Diana AV Sasa
Kepergian WS Rendra, tidak membuat seniman lupa. Seniman Surabaya misalnya, memilih Kompetisi Teater Indonesia 2010 dengan tema Tribute to WS Rendra, untuk mengenang Si Burung Merak itu.
Acara mulai digelar Senin ini (1/11) di Taman Budaya Jawa Timur, Genteng Kali 85, Surabaya. Acara yang diselenggarakan Lintas Masyarakat Teater Jawa Timur dan Dewan Kesenian Surabaya itu akan dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan dimeriahkan oleh permainan musik Bambu Wukir, Angin Timur, serta penampilan khusus repertoar puisi dari Bengkel Teater Rendra.
Bengkel Teater merupakan akar Rendra berteater sejak kembali dari Amerika pada tahun 1967. Ken Zuraida, istri almarhum, mengaku bahwa penyelenggaraan kegiatan ini adalah penghormatan bagi Rendra dan keluarga besar Bengkel Teater.
Nantinya dapat dilihat sejauh mana Rendra sebagai tonggak teater modern di Indonesia dimaknai oleh masing-masing peserta melalui karya-karyanya.
Kelompok music jazzrock Angin Timur yang sebagain personilnya adalah anak didik seniman jebolan Bengkel Teater, Sawung Jabo, mengaku bahwa metode proses berkesenian yang mereka jalani bersama Jabo sebagian besar menerapkan prinsip-prinsip pengajaran di Bengkel Teater.
Kompetisi yang diikuti oleh 44 kelompok teater dari seluruh Indonesia ini akan menjadi tonggak pertama penyelenggaraan kompetisi teater di Indonesia dalam skala nasional.
Untuk memperkuat visi kompetisi, dihadirkan 5 orang juri yang masing-masing masih berproses dalam kelompok teater masing-masing. Mereka adalah Rahman Sabur (Payung Hitam Bandung), Dindon WS (Teater Kubur, Jakarta), Joko Bibit Santoso (Teater Ruang), (Afrizal Malna, pengamat) dan Rusdi Zaki (pengamat, akademisi).
Sent trough BlackBerry®
No comments:
Post a Comment