Iman D. Nugroho (text/photos), Jacko Agun (video), Kranenburg-Jerman
Dan tiba-tiba, muncul ide untuk ke luar batas Negara Belanda. Republik Federasi Jerman menjadi pilihannya. Dan tentu saja, ini bukan perjalanan yang "mudah". Bukan karena masih banyak tentara Nazi, seperti yang terjadi dalam Perang Punia pertama, tapi karena semakin menipisnya keuangan menjelang akhir-akhir perjalanan di Belanda ini. Show must go on!
Wilayah Jerman yang terpilih adalah Kota Kranenburg. Sebuah kotamadya di distrik Kleve wilayah Negara Bagian Nordrhein-Westfalen, Jerman. Letaknya dekat dengan perbatasan Belanda. Sekitar 12 kilometer Nijmegen dan 11 kilometer dari sebelah barat Kleve, Ibu Kota Negara Bagian Nordrhein-Westfalen.
*Suasana Kranenburg
Dari Amsterdam, kota ini bisa dijangkau dengan kereta api menuju Utrecht, dan dilanjutkan menuju ke Nijmegen. Selanjutnya, berganti dengan bus antar negara dengan tujuan ke Kleve, Jerman. Biaya yang dibutuhkan kurang lebih 40 Euro(pulang-pergi).
Tidak ada yang berbeda saat perjalanan KA dilakukan. Namun, begitu menggunakan bus antar negara, jumlah penumpang tergolong ramai. Tak jarang ada penumpang yang berdiri karena tidak kebagian tempat duduk.
Salib Keramat
*Gereja Kranenburg
Sekitar 30 menit perjalan dengan bus, sampailah di Negara Jerman. Tidak ada lambang khusus yang menunjukkan hal itu. "Tiba-tiba" banyak nomor mobil dan motor yang berplat nomor Jerman. Bus yang melintas di pusat kota Kranenburg memudahkan identifikasi kota yang dikenal dengan legenda Salib Keramat itu. Salib Keramat?
Yup! Ada sebuah cerita rakyat yang berkembang di daerah ini tentang sebuah salib keramat yang ditemukan di dalam hutan. Ceritanya, ada seorang pemuda yang memuntahkan air komuni yang didapatnya dari gereja Kranenburg, di sebuah hutan di wilayah itu.
Beberapa saat setelah itu, si pemuda merasa bersalah, dan bermaksud menebus kesalahannya. Saat sang pemuda kembali ke daerah tempat ia memuntahkan air itu, ternyata justru dirinya menemukan sebuah salib dari kayu. Cerita itu begitu membekas di benak masyaralat Krenenburg, hingga menjadikan kota yang dibuka pertama kali oleh Baron of Kleve di tahun 1200-an itu.
*Benteng Muhlenturm
Hal lain yang menjadikan kota ini bermakna adalah adanya Banteng Muhlenturm. Benteng yang memiliki menara setinggi 30 meter lebih itu pertama kali dibangun dan digunakan sebagai alat pertahanan pada tahun 1270.
*Rathaus Kranenburg
Benteng ini kini menjadi obyek touris. Dengan membayar 3 Euro perorang, turis bisa menaiki benteng ini, plus masuk ke museum kota dan mendapatkan segelas kopi gratis yang disajikan di resto unik bekas stasiun KA Kranenburg yang terletak tak jauh dari benteng.
Bangunan unik kuno lain yang juga dinikmati adalah Rathaus Kranenburg. Rathaus adalah tempat yang biasa digunakan tempat berkumpul bagi Dewan Kota di masa lalu. Berminat ke Kranenburg?
| republish | Please Send Email to: iddaily@yahoo.com |
No comments:
Post a Comment