Maya Mandley
Perjalanan jauh dengan menggunakan mobil membelah Benua Amerika, asyik juga. Sejak di sini, beberapa kali Aku melakukannya. Sejauh yang aku ingat, Aku pernah berkendara dari kota Oakhurst di negara bagian New Jersey (di bagian timur benua Amerika), ke kota Fort Wayne, negara bagian Indiana (di arah barat). Jarak sekitar 600 miles atau 1000 Km. Suamiku yang nyupir, mampu menempuh jarak itu 'hanya' dengan 12 jam saja. Cukup lumayan untuk ukuran jalan darat. Selain mobilnya ber-cc besar, jalan yang mulus, juga menjadi salah satu faktor yang membuat perjalanan itu lebih cepat. Sorry, bukan bermaksud membandingkan, tapi, bila perjalanan dengan jarak yang sama di lakukan di Indonesia, mungkin, perlu waktu yang lebih panjang.
Waktu berangkat dari Oakhurst, kami pergi ke arah barat lewat jalan tol dengan melewati 4 negara bagian. Mulai dari New Jersey Turnpike, Pennsylvania Turnpike, Ohio Turnpike dan terakhir Indiana Turnpike. Kondisi jalan tol di 4 negara bagian ini sangat terawat. Karena memang jalan tol ini merupakan jalan penghubung utama antara negara-negara bagian itu. Maka tak heran kalo selama perjalanan banyak sekali truk-truk besar yang mengangkut kontainer. Satu arah paling tidak ada 2 lajur. Bahkan di daerah yang tergolong sibuk, satu arah bisa sampai 4 lajur.
Jadi ingat perjalanan panjang Surabaya-Jakarta yang sering Aku lakukan, dulu. Saat baru saja pindah ke Surabaya, hampir setiap tahun aku dan adik-adikku bersama orang tua, mudik ke Jakarta. Sebagai keluarga besar dengan penghasilan yang pas pasan, kendaraan pertama ayah adalah minbus Daihatsu Hijet 1000. Kendaraan kecil itu yang mengantar kami pergi mudik. Jalur pantai utara pulau Jawa-akrab disebut Pantura- menjadi pilihan tersering. Di jalur dua arah itu, sering minibus kamu harus berhadapan dengan truk besar. Bahkan di beberapa tempat, ada pasar tradisional.. Harus pelan-pelan karena banyak pedagang memanfaatkan jalan untuk menggelar daganganya.
Hal lain yang membedakan di AS adalah cara pembayaran tol nya. Sebagai negara yang mengutamakan teknologi, ada sistem pembayaran tol lewat alat yang namanya EZ Pass. EZ Pass adalah semacam alat sensor yang diletakkan di kaca depan mobil. Dengan alat ini, kepadatan di pintu tol bisa terkuranganl. Sebab, dengan masuk ke booth yang bertanda EZ Pass dengan kecepatan antara 25 miles saja, pengemudi tak perlu berhenti untuk bayar toll. EZ Pass sensor di kaca depan mobil akan secara otomatis terhubung dengan sensor di pintu toll khusus itu. Si pemegang EZ Pass biasanya menerima statement setiap bulan, seperti halnya statemen kartu kredit. Konsumen yang ingin mendapatkannya harus berlangganan pada perusahaan EZ Pass, dengan mencantumkan nomor plat mobil yang akan dipasang dan nomor kartu kredit untuk pembayarannya.
Meski sudah ada EZ pass, cara pembayaran manual seperti halnya jalan tol di Indonesia juga ada. Jumlahnya tidak sebanyak pintu toll EZ Pass. Di Indiana, cara pembayarannya lebih unik lagi. Waktu masuk ke jalan tol, pengemudi mengambil tiket (seperti di Indonesia) dan di akhir tujuan, tiket itu dimasukkan sebuah mesin. Mesin itu akan secara otomatis "membaca" tiket, dan menjelaskan berapa yang harus dibayar. Pilihannya, kartu kredit atau cash. Kalau ingin ada tanda terimanya, tinggal pencet tombol receipt, dan tanda terima akan muncul.
Tarifnya reasonable. Waktu lewat NJ Turnpike, kami hanya dikenakan USD 1 (atau Rp.10 ribu) karena tak begitu panjang. Sementara di Pennsylvania Turnpike, kami dikenakan USD. 24 (atau sekitar Rp.240 ribu), karena kami melewati jalan tol dari batas timur negara bagian Pennsylvania, hingga batas baratnya sejauh 532 miles atau 855 km. Dari akhir Pennsylvania Turnpike ke Ohio Turnpike, hanya membayar USD. 3 (atau 30 ribu). Sisanya, di Indiana Turnpike, hanya USD 75 cents .s
Seperti jalan tol di Indonesia, jalan tol di Amerika juga punya batas kecepatan maksimal. Batas kecepatan paling rendah adalah 55 miles/jam (90 km/jam) dan yang tercepat adalah 70 miles/jam (115 km/jam). Tapi umumnya adalah 65 miiles/jam (110 km/jam). Sepanjang jalan tol itu juga ada tempat istirahat dengan bensin (biasanya ada 4 pompa), kamar mandi (yang sangat bersih karena dirawat) dan juga ada kedai makanan cepat saji. Di beberapa tempat juga ada toko yang menjual souvenir. Tentu saja lapangan parkir di tempat istirahat ini sangat luas.
Dan yang paling penting, di Indonesia, perjalanan Surabaya-Jakarta, bertujuan kumpul-kumpul sanak keluarga yang sudah setahun tak bertemu. Rasa capek dalam perjalanan, terobati dengan pertemuan indah lebaran. Sementara di Amerika, yang dikejar adalah kasur empuk hotel karena aku jalan jauh untuk menemani suami dinas! :)
*tulisan Kabar Dari Seberang lainnya, klik di sini.
| republish | Please Send Email to: iddaily@yahoo.com |
No comments:
Post a Comment