Humas Unair
Asosiasi Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) se-Asia Tenggara, Rabu siang (17/2) kemarin telah terbentuk, dalam sebuah sidang antar para Dekan FKH se-Asia Tenggara di kampus FKH Universiats Airlangga Surabaya. Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. Bashir, A.F.M., .Sc., DVM (Dean Faculty Veterinary Medicine University Putra Malaysia, yaitu yang memiliki ide awal, maka secara musyawarah pula Prof. Bashir terpilih sebagai President South East Asia Veterinary School Association Dean (SEAVSA) untuk kali pertama. Sidang kemarin diikuti FKH dari lima negara yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Vietnam.
Dipilihnya Unair sebagai tempat dilahirkannya SEAVSA, menurut Prof. Bashir, karena FKH Unair dianggap yang paling siap untuk menyelenggarakan pertemuan internasional ini untuk kali kedua, setelah pra-meeting di UPM Malaysia. Selanjutnya setelah lahir di Unair maka SEAVSA ini akan dideklarasikan pada 20-22 Juli 2010, sekaligus mengadakan Konggres I di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dekan FKH Unair, Prof. Romziah Sidik, PhD., DVM., dalam sambutannya mengaku sangat bangga bahwa pihaknya berhasil menyelenggarakan pertemuan internasional ini dengan lancar dan langsung menghasilkan sejarah baru bagi organisasi pimpinan FKH se-Asia Tenggara untuk pertama kalinya.
Untuk itulah setelah pemilihan pengurus, itu pun juga belum lengkap, maka akan ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya. Misalnya kemarin Dr. I Wayan Teguh Wibawan, Dekan FKH IPB didaulat untuk mempersiapkan Kongres I sekaligus pendeklarasian SEAVSA. Kemudian Prof. Dr. Bambang Sumiarto, M.Sc., DVM., Dekan FKH Universitas Gajah Mada (UGM) mendapat tugas menyiapkan perancangan profil SEAVSA baik menyangkut sejarah, struktur organisasi, dan aturan lain-lain.
Dalam pemilihan pengurus secara musyawarah, kemarin terpilih secara aklamasi Prof. Dr. Bashir dari UPM sebagai President SEAVSA, sedang Prof. Romziah Sidik, Dekan FKH Unair sebagai Vice President, sedang Assoc. Prof. Dr. Sunneerat Aiumlamai, DVM., F.R.V.C.S., PhD sebagai bendahara. Sedangkan Sekjennya masih akan ditunjuk langsung oleh President terpilih, sehingga belum bisa diumumkan.
Hilangkan Dikotomi
Dekan FKH IPB, Dr. I Wayan T Wibawan mengomentasi sejarah baru bagi SEAVSA ini mengatakan sangat positif fsn fragmatis. Tidak perlu didahului MoU-MoU tetapi langsung beraksi mendirikan organisasi. Sebagai impak dari terbentuknya SEAVSA ini maka akan semakin mengakrabkan diantara dokter hewan se-Asia Tenggara, selain sebagai lembaga yang mampu meningkatkan keilmuan.
Namun yang lebih penting untuk kedepannya adalah keakraban antar dokter hewan itu akan menambah semangat dan menghilangkan dikotomi pada lulusan dokter hewan sebuah universitas. ”Artinya tidak ada penonjolan egoisme bahwa inilah dokter hewan Unair, UGM, IPB dans ebagainya, sehingga kemana saja kita senantiasa seperti ke rumah saudara sendiri. Jadi energi positifnya lebih banyak,” kata Dr. I Wayan T Wibawan.
Selain itu juga untuk menghilangkan jurang pemisah bahwa lulusan FKH sebuah universitas tua maka lebih pandai dan berkualitas dari lulusan universitas muda, karena nanti akan ada penyetaraan kualitas, kurikulum, pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, dsb. ”Jadi sudah bukan zamannya ini universitas tua maka lebih bagus. Kita semua tetap melihat masing-masing punya keunggulan,” kata Dekan FKH IPB itu.
| republish | Please Send Email to: iddaily@yahoo.com |
No comments:
Post a Comment