Iman D. Nugroho
Entah, harus dengan bahasa apa menjelaskan peristiwa yang menyeret nama spiritualis (Saya lebih suka menyebut begitu) Anand Krishna. Tiba-tiba saja, tujuh orang perempuan mengaku telah dilecehkan secara seksual oleh Sang Guru. Meski pun membantah, tapi tetap saja noda itu telah tercoreng. Duh Anand,..
Pertama mengenal Anand Krishna dari sebuah buku yang menurut saya sangat religius. Bercerita tentang keislaman yang kontemplatif. Sampai-sampai menasbihkan Anand sebagai salah satu kunci untuk memahami bagaimana menjadi "Islam" tanpa dengan utuh.
Melalui Sang Guru ini juga, Saya mengerti betapa beragama itu bukan hanya menjadi baik secara vertikal, taat beribadah, tidak putus koneksi barang sedetik pun dengan Sang Khalik. Melainkan harus menjadi manusia yang berguna. Merasakan tangis orang tertindas, menjadi lautan di tengah persoalan orang lain dan kalau bisa, menjadi malaikat meski tubuh terselimuti dosa. Anand, mengenalkan vertikal dan horisontal.
Coba cari di Wikipedia soal Anand Krishna. Laki-laki kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 September 1956 ini memang dikenal sebagai tokoh lintas agama. Sekaligus nasionalis, humanis, budayawan dan penulis yang aktif. Darah India yang mengalir di tubuhnya tidak membuatnya luruh cinta pada Indonesia. Dalam dunia global, Yayasan Anand Ashram tercatat sebagai yayasan yang berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Department of Public Information sejak 15 Desember 2006.
Dia mengusung cinta secara universal. Love is the Only Solution. Dengan menomorsatukakn Peace, Love, and Harmony dalam Satu Bumi, Satu Langit dan Satu Umat Manusia (One Earth One Sky, One Humankind). Semua itu adalah buah dari perjalanan Anand sejak di Lucknow, India Utara. Di tempat itu juga Anand bertemu dengan Sheikh Baba, guru spiritual kenamaan.
Dalam perjalanannya, Anand sempat didera Leukemia pada stadium lanjut. Dokter pun angkat tangan, dan memperkirakan kehidupan Anand akan segera berakhir. Namun, pertemuannya dengan seorang Lama Tibet di pegunungan Himalaya yang secara ajaib menyembuhkannya, membuat jalan hidup Anand berubah. Ia membaktikan seluruh hidupnya guna berbagi kebahagiaan, kedamaian, kasih dan kesehatan holistik.
Sejarah Anand di Indonesia adalah sejarah cinta kasih pada umat manusia. Sudah ratusan artikel dan puluhan judul buku lahir dari sosok berpawakan besar dengan jenggot tebal ini. Dunia pun tak luput dari jamahannya. Di kota Belo Horizonte, Brazil saat digelar Earth Dialogues on Water Planet (Dialogos da Terra no Planeta Aqua) pada tanggal 26 - 28 Nopember 2008, Anand diundang selaku pembicara yang mempresentasikan kajian tentang Water Of Life, Wisdom of the Ancients - In Pursuit of the Indigenous Wisdom of Sundaland and South America to Save Out Planet. Sebuah kajian spiritual tentang pentingnya Air bagi kehidupan manusia. Bersama Maya Safira Muchtar, Anand Krishna diangkat sebagai Ambassador dari Indonesia pada forum Parliament of the World's Religions.
Namun, peristiwa 12 Februari 2010 membalik semuanya. Anand Krishna dilaporkan ke Komnas Perempuan dengan tuduhan melakukan pelecehan seksual. Anand membantah tuduhan itu. Semoga bantahan ini adalah sebuah kebenaran. Bila tidak, sejarah panjangnya akan runtuh dalam sekali jentikan jari.
Duh Anand,..
| republish | Please Send Email to: iddaily@yahoo.com |
No comments:
Post a Comment