Press Release
Menurut Greenpeace, tahun 2010 adalah tahun yang akan menjadi ujian awal bagi pemerintah Indonesia untuk benar-benar muncul dengan usulan kongkrit pengurangan emisi seperti yang dikomitmenkan oleh pemerintah pada pertemuan iklim Copenhagen tahun lalu.
Carut-marut pengelolaan lingkungan menjadi tantangan tersediri bagi pemerintahan SBY. Presiden di forum internasional telah mengumumkan komitmen akan mengurangi emisi gas rumah kaca Indonesia hingga 26% pada 2020, dan akan menjadi 41% jika ada dukungan internasional.
Tetapi hingga saat ini pemerintah belum melakukan langkah maupun rencana kongkrit dalam upaya memenuhi target itu, terutama Kementerian Kehutanan sehubungan dengan deforestasi dan penghancuran lahan gambut yang menyumbang hingga 80 persen dari total emisi Indonesia.
Evaluasi Kinerja 100 Hari Pemerintahan SBY
Tanggal 28 Januari 2010 akan menjadi hari keseratus pemerintahan SBY. Kami berharap semua janji yang dilontarkan SBY bisa dia wujudkan termasuk janji-janji di bidang lingkungan. Paling tidak, pada 100 hari ini kita bisa melihat rencana dan upaya konkrit pemerintah untuk mewujudkan janji-janji itu.
Tetapi hingga saat ini deforestasi dan penghancuran lahan gambut masih saja terjadi, bahkan saat SBY melontarkan janji penurunan emisi Indonesia di Pertemuan Iklim Kopenhagen Desember 2009 lalu. Masyarakat masih menderita akibat deforestasi, dan terus berjuang untuk menghentikan penghancuran hutan yang menjadi tempat hajat hidup mereka.
Hukum dan peraturan pemerintah masih membiarkan para penjahat hutan menghancurkan hutan, termasuk saat para penjahat hutan itu melakukan kegiatan ilegal seperti menghancurkan lahan gambut yang berkedalaman lebih dari tiga meter.
No comments:
Post a Comment