Iman D. Nugroho
Sungguh, tak perlu berdoa untuk Mas Willy
Teriakan sajaknya menggema laksana doa
Kesadaran yang muncul karena kata-katanya, juga bagaikan dzikir
Keberpihakannya pada yang dikalahkan, adalah peribadahan tiada akhir
Sungguh, lupakan saja Mas Willy
Denyut perubahan negeri ini adalah torehan sejarahnya yang takkan pernah terlupa
Semangat menyala di setiap kata dalam buku-buku menganga tertanam dalam melawan lupa
Belum lagi aliran kalimat pedas, runcing dan ganas yang terus mencengkeram kenangan.
Sungguh, tak perlu tangisi Mas Willy
Air mata bukan untuk yang perkasa seperti dia
Kesedihan bukan untuk sosok yang selalu berada di cakrawala
Pedih ini tak dibutuhkan bagi penggagas "Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata,"
*untuk Mas Willy (WS Rendra)
Jakarta, 6 Agustus 2009
No comments:
Post a Comment