Iman D. Nugroho
Anak-anak eks Timor-Timur yang hidup di Timor Barat atau Nusa Tenggara Timur (NTT) berhadapan dengan banyak hal. Mulai tidak adanya sekolahan yang layak hingga jerat kemiskinan. Anak-anak ini merupakan bagian dari 12 persen pertumbuhan pengungsi pertahunnya. Berikut ini potret mereka. "Sonde bersedih lagi, dik,.."
Anak-anak yang tinggal di area resutlement di Weliura, Atambua harus bersekolah di ruang kelas yang sangat sederhana. Terbuat dari kayu lapuk swadaya masyarakat setempat.
Anak-anak pengungsi yang tinggal di Oeleo, Kupang sedang mengintip pelaksanaan pengobatan massal gratis yang digelar TNI AU dan US Air Force.
Kedatangan orang asing di wilayah Weliura, Atambua membuat anak-anak di daerah itu penasaran. Permainan yang sedang berlangsung pun ditinggalkan untuk sekedar melihat siapa yang datang.
Dekat dengan perbatasan Timor Leste di Mota'ain, Atambua, membuat anak-anak setempat terbiasa bermain di jembatan Mota'ain yang juga merupakan border antara Timor Leste dan Indonesia.
No comments:
Post a Comment