Dalam sebuah forum di rumah seorang pejabat penting banget di Indonesia. "Sampeyan mendukung siapa dalam Cagub Jatim? Dukung ini ya (sambil menunjuk sang Cagub Jatim)? Tolong dibantu ya,.." kata sang pejabat sangat penting itu kepada pimpinan media di Jawa Timur. Tak ada kata yang terucap. Selain sungkan, juga ada perasaan nggak enak karena "ditodong" di depan hidung.
Serpihan cerita itu mendadak meluncur ke telinga penulis, pekan ini. Omongan salah satu wartawan penting di Jawa Timur itu berasal dari orang dekat di pimpinan media. "Semua yang terjadi sebelum gegeran Pilgub Jawa Timur terjadi seperti sekarang," kata orang dekat ini. Ceritanya, entah ada angin apa, tiba-tiba pejabat penting banget di Indonesia itu mengundang sang pemimpin media di Jawa Timur ke rumahnya di Jawa Barat. Dalam forum itu, ternyata sudah ada sang Cagub.
Basa-basi beberapa saat (biasalah) terjadi. Mulai omong soal kemenangan Barack Obama hingga tsunami politik di Amerika yang sampai ke Indonesia. Tak terlewatkan, bisik-bisik soal kemungkinan Pemilihan Presiden 2009, yang kemungkinan bakal ramai dengan hadirnya calon-calon lama tapi baru. "Namun, hasilnya kan sudah ketahuan,..haha," kata sang pejabat penting banget tadi.
Sampai akhirnya, masuklah ke pembicaraan inti menyangkut kemungkinan hasil akhir pilgub Jatim. Dengan berbahasa Jawa, pejabat penting banget ini bertanya, siapa yang akan didukung oleh sang pemilik media di Jatim ini. "Saya cuma bisa senyam-senyum saja, lha nggak enaklah, wong cagubnya cuma satu, itupun ada dihadapan saya," kata orang dekat itu menirukan kata sang pemimpin media.
No comments:
Post a Comment