Press Release
Keseriusan ITS dalam hal pengembangan energi menarik minat Pemkab Sidoarjo. Melalui penandatangan MoU Rabu(13/8), Pemkab mengajak ITS dalam pengembangan energi alternatif, bioetanol. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Bupati Sidoarjo, Drs Win Hendarso Msi dengan rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Probo menyatakan masalah energi merupakan salah satu fokus riset di ITS. Dalam Dies ITS ke 48 November nanti juga mengangkat tema Bersama ITS Membangun Bangsa Melalui Kemandirian Energi. ”Peran ITS dalam kerjasama ini adalah pengembangan bioetanol,”tuturnya. Mulai dari pengembangan bahan baku, proses destilasi etanol hingga mencapai kadar 95 persen, hingga penyempurnaan desain teknis kompor yang lebih akrab dengan penggunanya.
Sementara itu, pengadaan dan pembuatan kompor serta penyediaan etanol yang ada sekarang ini, dan yang dibagikan, dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Manunggal Sejahtera, Jakarta.
Probo juga menegaskan, sesuai kadiah ilmiah, maka pengembangan bioetanol ini tentunya harus memenuhi unsur fisibilitas, baik dalam hal teknis maupun ekonomis. ”Segi teknisnya, ITS akan mengerahkan pakar di bidang kimia, biologi hingga mesin untuk melakukan kajian pengembangan secara terintegrasi,”ujarnya.
Salah satunya adalah berupaya menjadikan produksi etanol yang selama ini masih negatif energi menjadi minimal zero energi. ”Lebih baik lagi kalau bisa sampai menjadi plus energi,”imbuhnya. Dari sisi desain, masih banyak yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah mengembangkan desain kompor yang dapat diatur besar kecilnya nyala api.
Serta bagaimana mekanisme pengisian bioetanol ke dalam kompor yang masih menyala. Desain yang ada saat ini belum mencakup kedua hal tersebut. Meskipun demikian, aspek teknis baru akan fisibel apabila secara ekonomis kajian teknis tersebut dapat dipertimbangankan efisiensi biayanya.
Oleh karenanya, Probo mengharapkan kerjasama ini mutlak dikembangkan karena mempunyai sifat yang strategis dalam usaha mencapai kemandirian energi. Dengan demikian, maka hasil riset yang dihasilkan akan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. ”Bukan sekedar fenomena blow up sesaat seperti yang terjadi pada blue energy,”ujarnya.
Bupati Sidoarjo Win Hendarso tak kalah apresiatif dalam menanggapi kerjasama ini. Win menyatakan, angka ketergantungan masyarakat terhadap energi dari bahan tak tergantikan seperti minyak dan gas masih cukup tinggi. ”Program konversi minyak tanah ke gas juga belum bisa berjalan lancar. Tabungnya sudah punya, mau mengisi lagi ada kelangkaan,”lanjutnya.
Karenanya, Win menyimpan harapan pada program pengembangan bioetanol sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi kelangkaan energi. Apalagi, di beberapa negara maju seperti Brazil, bioetanol sudah lazim digunakan sebagai bahan bakar.MoU Pemkab Sidoarjo dan ITS ini merupakan kerjasama dalam pengembangan bio etanol menuju desa mandiri energi di Kabupaten Sidoarjo.
Lingkup kerjasama dalam MoU ini mencakup empat hal. Pertama, pembuatan feasibility study yang hasilnya dapat dipakai sebagai landasan perwujudan program pengembangan kompor bio etanol. Kemudian pelatihan budidaya tanaman bahan dasar bio etanol. Ketiga, penelitian dan pengembangan proses produksi bio etanol. Dan terakhir adalah pemanfaatan bio etanol.
No comments:
Post a Comment