Pertarungan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lansung di Jawa Timur, resmi dimulai. Minggu (15/6/08) ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur secara resmi merilis nama calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan bertarung dalam Pemilihan Gubernur Jatim.
Ada lima pasangan cagub dan cawagub yang lolos. Mereka adalah Khofifah Indar Parawansa dan Mudjiono, Soenarjo dan Ali Maschan Moesa, Soekarwo dan Syaifullah Yusuf, Sutjipto dan Ridwan Hisjam serta Achmadi dan Suhartono. Sementara dua pasangan cagub dan cawagub yang tidak lolos adalah Syamiatun dan Arif darmawan, dan Djoko Subroto dan Wahid Hasyim.
Khofifah Indar Parawansa dan Mudjiono yang menyebut diri mereka KAJI adalah pasangan yang didukung oleh partai paling banyak. Tercatat ada 12 partai seperti PPP, PNBK, PBR, Partai Patriot dan beberapa partai kecil lainnya. Bahkan, Ketua PBNU Hasyim Muzadi pun memberikan dukungan secara pribadi. KAJI mendapatkan 16,72 persen suara.
Meski begitu, Achmadi dan Suhartono atau Achsan yang diusung PKB KH. Abdurahman Wahid atau Gus Dur mendapatkan suara terbanyak, 31 persen. Soenarjo dan Ali Maschan Moesa atau SALAM, menyandarkan harapan pada mesin politik Partai Golkar. Soekarwo dan Syaifullah Yusuf atau KARSA, akan berjuang bersama PAN dan Partai Demokrat (PD).
mendapat 17 persen. Sutjipto dan Ridwan Hisjam atau SR, berjuang bersama PDI Perjuangan.
Yang menarik adalah gagalnya pasangan Syamiatun dan Arif darmawan. Pasangan yang diusung oleh PKB Muhaimin Iskandar ini dianggap "tidak Sah", karena hanya mengantongi surat yang ditandatangani oleh Muhaimin Iskandar dan Lukman Edy. Sementara Achmadi dan Suhartono yang diajukan oleh PKB Gusdur, membawa surat yang lebih sah.
"Meski mengantongi 31 persen suara, namun hasil verifikasi faktual, pasangan itu dianggap tidak sah dan tidak memenuhi persyaratan," kata Wahyudi, Ketua KPU Jawa Timur.
No comments:
Post a Comment