Seorang Polisi yang diidentifikasi sebagai pengedar narkoba jenis sabu-sabu, Bripda Ainur Rofiq, ditembak oleh anggota Satuan Narkoba Polwiltabes Surabaya, Kamis (12/7) pagi ini. Dua peluru yang disarangkan di paha dan lengan Bripda Ainur berhasil melumpuhkan polisi bertubuh gempal itu yang kini bertugas di Detasemen Markas Polda Jatim itu.
Penembakan Bripda Ainur Rofiq diawali dengan aksi pengejaran yang berliku. Kapolwiltabes Surabaya Kombes Anang iskandar menceritakan, pencarian Bripka Ainur adalah sosok yang sudah lama diincar polisi. Apalagi, pada bulan April tahun lalu, Ainur sempat berhasil lolos dari sergapan polisi dalam kasus yang sama. "Pada April lalu, tersangka sempat lolos dalam sergapan tim narkoba, namun pencarian tetap dilanjutkan," kata Anang.
Pada bulan Mei, Bripda Ainur Rofiq berhasil ditangkap dan diajukan ke pengadilan etik Polda Jawa Timur. Dalam persidangan itu Ainur divonis diberhentikan dengan tidak hormat. Namun, saat proses administrasi sedang berlangsung, tersiar kabar bahwa Bripda Ainur kembali beraktivtias mengedarkan narkoba. Polwiltabes pun memutuskan untuk menetapkan Ainur dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus Narkoba.
Pada Juli ini polisi berhasil mengendus keberadaan Bripda Ainur di Sidoarjo. Tepatnya di daerah Sedati, di rumah salah satu teman wanitanya. Sejumlah tim berjumlah 25 petugas diturunkan dalam operasi itu. Setelah diintai, polisi memutuskan untuk melakukan penangkapan. Saat itu Ainur menyandera teman wanitanya dengan dua sangkur (pisau kecil). Negosiasi pun dilakukan. Pada awalnya, mengancam akan membunuh teman perempuannya bila polisi tetap menangkapnya.
Negosiasi yang berjalan alot itu berakhir sekitar pukul 05.00 WIB. Ketika itu Ainur yang kelelahan berusaha menerobos kepungan polisi dan berlari ke arah pemakaman yang tidak jauh dari tempatnya disergap. "Polisi berusaha mengejar, waktu akan ditangkap justru Bripda Ainur mengacungkan sangkur itu ke arah polisi, tembakan pun dilepaskan di kaki dan di tangan," jelas Anang.
Saat ini, Bripda Ainur Rofiq menjalani operasi pengangkatan peluru di RS. Bhayangkara, Surabaya. Saat tertangkap, di dalam rumah Ainur ditemukan barang bukti berupa 14 poket sabu-sabu. Ainur akan segera disidangkan di pengadilan sipil.
No comments:
Post a Comment