Teks Foto: Dipayungi mendung tebal, sekitar seribu warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (Perumtas) menghadang Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro.
Sekitar 1000-an warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (Perumtas) yang menjadi korban luberan lumpur Lapindo Brantas Inc kembali menggelar demonstrasi akbar, Kamis(22/03) ini. Kali ini ribuan orang yang marah dan kecewa itu menyerbu Gedung Negara Grahadi Surabaya untuk menghadang Menteri ESDM Poernomo Yusgiantoro yang akan melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo
Dalam pantauan The Jakarta Post, demonstran yang mayoritas menggunakan sepeda motor itu bergerak dari pasar porong menuju ke Gedung DPRD Jawa Timur. Usai melakukan orasi dan blokade jalan, demonstran berbalik arah ke Gedung Grahadi yang berjarak sekitar tujuh kilometer. Dalam pengawalan ketat polisi, mereka mebelah jalanan kota Surabaya. Sekitar 20 meter di depan Grahadi, pengunjuk rasa terpaksa berhenti karena polisi sudah menghadang mereka dengan barikade, kawat berduri dan water canon yang siap ditembakkan.
Tidak tanggung-tanggung, ada tujuh satuan setingkap kompi (SSK) anggota Brimob dan Dalmas disiapkan menghadapi pengunjuk rasa. Sebuah mobil penghadang lengkap dengan kawat berdurinya, berada di belakang barikade pasukan. "Kami bukan penjahatnya pak, penjahatnya Lapindo mengapa kami yang selalu dihalangi, kalau berani,..tangkap orang-orang Lapindo dan penjarakan mereka," kata orator. Hingga berita ini diturunkan, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro belum datang.
No comments:
Post a Comment