Lagi-lagi, negara yang mengaklaim sebagai negara demokratis, melakukan tindakan tidak demokratis. Kamis (22/03) pagi ini, berita di AFP yang dimuat di Yahoo.com menyebutkan Pemerintah Inggris melarang warga muslim memakai jilbab.
Pelarangan penggunaan jilbab ibarat perjalanan mundur ke zaman saat simbol-simbol menjadi persoalan penting. Yang karena simbol-simbol itu pula, darah mengalir deras. Anak-anak harus kehilangan orang tuanya, bahkan kehilangan nyawa, karena lahir dari simbol yang berbeda.
This is 2007 you f**l! Jaman ketika simbol-simbol (apapun bentuknya), bukan lagi menjadi sesuatu yang patut diperdebatkan. Orang Yahudi dengan gaya berpakaian plus rambutnya yang keriting menjuntai, tidak berbeda dengan tanda salib yang tergantung di dada para raper yang bernyanyi tentang protes dan caci maki.
Juga, senada dengan surban Osama bin Laden yang selalu dikenakan dalam rekaman video di Al Jazeera. Atau celoteng putih-putih di kulit Suku Aborigin Australia. Apa yang salah dengan simbol-simbol itu. Semua sama, tidak berbeda dengan cover buku. Bukankah ada istilah: Jangan Menilai Buku Dari Covernya.
Apa untungnya melarang penggunaan cover buku? Bukankah lebih penting memperhatikan isinya,..
No Imam your'e wrong, they haven't banned the "jilbab" at all. They have allowed SCHOOLS to ban the FULL-FACE VEIL, if they choose to. Like this
ReplyDeletehttp://www.thanhniennews.com/images/newsimages/Asma-Patel-080-07.jpg
It covers the FACE. That's not good in a school. But schools can allow it if they want to.