Informasi resmi yang didapatkan OIC, pendaratan itu dilakukan karena persoalan teknis. "Benar, Sriwijaya Air melakukan divert (mendarat di bandara lain), dalam laporannya, divert itu dilakukan karena persoalan teknis," kata Mulyono pada The Jakarta Post. Seharusnya pesawat dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
OIC Bandara Juanda menurut Mulyono tidak mengetahui penjelasan lebih jauh tentang "persoalan teknis" yang dimaksud Sriwijaya Air. "Memang tidak ada penjelasan soal "persolan teknis" ini, yang pasti saat ini pihak teknisi Sriwijaya Air sedang melakukan perbaikan," katanya. Hingga Rabu malam, pesawat Sriwijaya Air masih berada di Bandara Juanda, Surabaya.
Melalui telepon, staf Sriwijaya Air di Juanda bernama Ari mengatakan pendaratan itu terpaksa dilakukan karena roda pesawat tidak mau menutup. "Pendaratan itu dilakukan karena roda depan pesawat tidak mau menutup," kata Ari. Meski begitu, pihak Sriwijaya Air sepenuhnya bertanggungjawab dengan para penumpang.
Maskapai penerbangan yang melayani rute dengan tujuan ke Malang, Jawa Timur itu memberi kesempatan penumpang yang menolak terbang dengan pesawat Sriwijaya Air, dan memilih untuk transfer ke maskapai penerbangan lain. Sriwijaya Air menyediakan pesawat lain yang diterbangkan dari Jakarta untuk mengangkut penumpang.
Divert seperti yang dilakukan Sriwijaya Air, bisa dilakukan dengan alasan tertentu. Misalnya cuaca di bandara tujuan membahayakan proses pendaratan. Atau bila pesawat mengalami persoalan teknis, seperti pendaratan dengan perut pesawat. Bandara yang dipilih harus memiliki kelayakan bila terjadi situasi emergency.
Teks foto: Aktivitas Sriwijaya Air.
*catatan: berita ini sudah menjalani proses ralat. Sebelumnya disebutkan Pesawat Jurusan Jakarta-Malang, yang benar Malang-Jakarta. Demikian kesalahan telah diperbaiki.
10 January 2007
Sriwijaya Air mendarat darurat di Juanda, Surabaya
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 249 jurusan Malang Jawa Timur-Jakarta melakukan pendaratan darurat di Bandara Juanda, Surabaya, Rabu(10/01) ini. Pendaratan darurat itu terpaksa dilakukan karena sistem roda pesawat mengalami kerusakan.
Officer In Charge (OIC) Bandara Juanda, Mulyono mengatakan, pendaratan darurat itu dilakukan Rabu sore sekitar pukul 16.16 WIB.
No comments:
Post a Comment